(Dota 2) Pemain Offlaner NiP Terima Ancaman Pembunuhan dari Penjudi

Jadi salah satu game yang punya turnamen dengan jumlah prize pool yang besar, kompetitif DOTA 2 enggak hanya menyangkut soal game saja. Tapi daya pikir, emosi, dan kemampuan untuk menjadi yang terbaik.

Jadi salah satu game kompetitif yang hidup, kompetitif Dota 2 pun enggak terhindar dari ajang judi untuk menunjukkan peruntungannya dengan tim-tim pilihan. Terkadang, beberapa yang menaruh untuk tim tertentu dan berakibat kekalahan, enggak jarang mereka melampiaskan kepada tim yang didukung.

Baru-baru ini, pemain offlaner Ninjas in Pyjamas (NiP), Jonas “SabeRLight-“ Volek baru saja menerima ancaman pembunuhan dari salah satu penjudi. Hal ini pun terjadi ketika NiP kalah dari Viking.gg. Ancaman tersebut enggak hanya pada akun Twitter-nya. Tapi juga direct message di Instagram.

Pemain berusia 19 tahun ini juga mengatakan, jika banyak pemain yang mendapat ancaman serupa. Bahkan lebih parah darinya. Misalnya, mantan pemain OG.Seed, yaitu Rasmus “Chessie” Johan Blomdin.

Enggak hanya pemain, team ViCi Gaming juga pernah menerima ancaman pembunuhan ditengah turnamen yang sedang berjalan dengan sengit. Tim ini pun akhirnya mengeluarkan cuitan pada akun Twitternya.

Tak sampai di situ, mantan kapten dan CEO Evil Geniuses, yaitu Peter “PPD” Dager pernah melupakan keresahannya kepada para penjudi dan pengancaman pembunuhan. Tindakan ini, memang bisa mengacu pada kegiatan cyber-bullying. Hal ini pun akan mempengaruhi mental para pemain profesional di ranah Dota 2.

Bagaimana tanggapan kalian dengan ancaman pembunuhan yang dialami oleh SabeRLight? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.