Sebagai liga kasta tertinggi di Indonesia yang menghadirkan divisi Dota 2, para tim terbaik Tanah Air berusaha menyabet gelar tertinggi di klasemen. Banyak kemenangan penting berasal dari kemampuan tim untuk mengadaptasi meta yang ikut berubah. Dimulai sejak Agustus menuju gelaran The International 2018, hingga perubahan besar menuju akhir tahun di patch 7.20 membuat tim harus bisa menyesuaikan gaya pertandingan.
Kira-kira, apa saja Hero serta meta yang diperlihatkan oleh tim Dota 2 terbaik dalam negeri di gelaran Tokopedia Battle of Friday musim pertama? Simak ulasan lengkapnya berikut!
Deretan Support yang bersinar dan dicekal
Di akhir gelaran The International 2018, Dota 2 merilis Hero baru, Grimstroke yang nampaknya punya peran penting pada permainan. Setelah menunggu bisa masuk Captain Mode, Grimstroke terlihat jadi rebutan tim-tim yang berlaga di IESPL Tokopedia Battle of Friday. Di sisa 5 minggu pertandingan, Grimstroke bahkan masuk 10 besar Hero yang dipilih paling banyak selama Tokopedia Battle of Friday musim pertama dengan persentase kemenangan 40%. Jika dikombinasikan dengan Hero crowd control atau single spell bahkan persentase kemenangannya jadi lebih besar.
Selain Grimstroke, Io juga jadi rebutan. Enggak jarang Hero ini malah dicekal dan masuk jadi 10 besar Hero yang paling banyak di-ban. Nampaknya Io masih ditakutkan jadi Support yang mampu mendukung para Core. Melimpahnya item yang mendukung healing serta regenerasi membuat Io sangat bersinar pasca patch 7.20. Selain kedua Hero ini, Earthshaker dan Tiny jadi pilihan yang enggak kalah bersinar.
Storm Spirit dan Faceless Void jadi Hero paling sukses
Dari puluhan gameplay, Storm Spirit dan Faceless Void punya persentase kemenangan 75%. Kedua Hero ini bisa dibilang sangat sukses menjadi counter-pick. Para pemuncak klasemen seperti EVOS dan BOOM ID adalah yang sering memainkan keduanya.
Kedua Hero ini dinilai sebagai Hero inti yang mampu memberi dampak permainan paling signifikan. Storm Spirit diuntungkan oleh keberadayaan item kombinasi di Kaya di patch baru sedangkan Faceless Void jadi salah satu Core yang berdampak di mid game.
Tiny, Rubick, dan Mirana jadi tiga Hero paling sering dimainkan
Punya peran ganda menunjang Tiny, Rubick, dan Mirana jadi Hero yang paling sering dipilih. Tiny memang terkenal bisa menguasai tiga lane atau malah jadi pemangku posisi support, Rubick bisa menjadi counter untuk banyak Hero sedangkan Mirana mendukung daya gedor tim. Di antara ketiganya, Rubick jadi yang paling sukses dengan persentase kemenangan 61%. Sangat besar mengingat jadi salah satu Hero yang paling sering dimainkan.
Selain ketiga Hero ini, nampaknya permainan yang jadi lebih versatile membuat banyak Hero berjenis carry dipilih bergantian. Terrorblade makin dihindari setelah patch 7.20 dan jadi yang paling populer dengan 30 kali tampil. Yang bisa dilihat adalah naiknya Hero melee setelah 7.20 saat Ursa, Juggernaut, dan Phantom Assassin sering dikombinasikan dengan Magnus.
***
Bisa aja deretan Hero yang sedang naik daun di gelaran IESPL ini dipertahankan menuju babak playoff pertengahan 2019 nanti. Menurut lo sendiri siapa yang akan muncul sebagai juara divisi Dota 2 di ajang Tokopedia Battle of Friday musim pertama kali ini? Terus dukung tim lo untuk jadi yang terbaik di babak final nanti, ya!