Moonlight Sculptor merupakan game MMORPG asal Korea Selatan yang diadaptasi dari novel berjudul The Legendary Moonlight Sculptor yang ditulis oleh Heesung Nam. Sebelum dirilis dalam versi global, game ini telah lebih dulu dirilis pada server Korea.
Dengan animo yang cukup tinggi, para pecinta The Legendary Moonlight Sculptor beramai-ramai memainkan game yang dirilis oleh Kakao Games tersebut. Pada 24 Mei lalu, akhirnya game adaptasinya resmi dirilis pada server Asia Tenggara (SEA).
Sejak dirilis, tiap server sudah dipenuhi oleh para pemain dari Asia Tenggara. Walau hanya memiliki lima server, Moonlight Sculptor mampu menampung banyak pemain berkat sistem channel yang membagi cakupan pemain. Enggak heran, kalau para pemain dalam tiap servernya terlihat sangat ramai dan aktif.
Di luar layanan server serta hype dari novelnya, sebenarnya apa saja hal-hal menarik yang ditawarkan Moonlight Sculptor sebagai game MMORPG mobile? Lalu, apakah game ini layak untuk dimainkan dalam jangka panjang?
Temukan jawabannya lewat ulasan khas KINCIR di bawah ini, ya!
Sistem Kelas yang “Pilih Kasih”
Tipikal game MMORPG pada umumnya, Moonlight Sculptor menawarkan lima kelas, yaitu Warrior, Archer, Mage, Paladin, dan Alchemist. Kelima kelas tersebut memiliki gaya pertarungan yang tentu saja berbeda-beda. Kalian dapat menyesuaikan preferensi gaya bermain dengan kelas yang diinginkan.
Sekilas, kelima kelas tersebut terbilang cukup generik seperti game MMORPG lainnya. Nah, di sinilah game ini hadir dengan kejutan berupa hidden class Bernama Sculptor.
Sebagai kelas yang tersembunyi, Sculptor diberkahi dengan performa yang sedikit lebih unggul dibandingkan dengan kelima kelas lainnya. Mengandalkan serangan kritikal yang tinggi, Sculptor dapat memberikan damage yang tinggi dalam mode PvE ataupun PvP. Kondisi itulah yang akhirnya membuat Sculptor menjadi kelas yang paling populer digunakan untuk saat ini.
Dengan total enam kelas yang tersedia, Moonlight Sculptor seharusnya mampu memberikan keseimbangan kekuatan antar-kelas. Agar tidak ada kelas yang lebih diunggulkan dan difavoritkan dalam permainan.
Sayangnya, hal tersebut belum bisa terwujud. Moonlight Sculptor gagal melakukan keseimbangan kelas dengan baik. Sebab, terdapat beberapa kelas yang terbilang lebih kuat di antara yang lain, seperti Sculptor ataupun Archer.
DI samping itu, kelas seperti Paladin menjadi kelas yang performanya cukup rendah. Enggak heran, kalau Paladin akhirnya sangat jarang digunakan saat ini. Padahal, idealnya game MMORPG memiliki keseimbangan kekuatan pada tiap kelasnya agar pemain bisa bermain dengan role yang berbeda tanpa adanya “pilih kasih” terhadap kelas tertentu.
Fitur Standar MMORPG Mobile Kekinian
Fitur merupakan sajian utama dalam game MMORPG. Sayangnya, fitur yang ditawarkan oleh Moonlight Sculptor terbilang biasa saja. Bahkan, kalian dapat menemukan fitur-fitur tersebut dalam judul game MMORPG Mobile lainnya.
Moonlight Sculptor menawarkan fitur PvE dan PvP yang terbilang standar, mulai dari dungeon, raid, duel, ataupun Player-Kill (PK). Sekilas, memang tidak ada yang istimewa dari fitur-fitur permainan yang ditawarkan.
Fitur-fitur tersebut dapat kalian mainkan secara otomatis melalui auto-play. Sebagai pemain, kalian hanya akan menonton karakter kalian menyelesaikan tiap fitur tanpa perlu dikendalikan. Hal tersebut membuat game ini cukup cocok sebenarnya untuk para pemain casual. Namun, untuk para hardcore player, Moonlight Sculptor bukanlah game yang ideal.
Dari segi gameplay, Moonlight Sculptor memiliki mekanisme yang sangat standar. Para pemain akan diberikan deretan skill sesuai dengan kelas yang dipilih. Lalu, para pemain diberikan misi untuk menghabisi sejumlah monster tertentu.
Namun, perlu dicatat, terdapat fitur auto yang membuat pemain tidak perlu melakukan apapun. Jadi, kalau melihat gameplay, game ini terbilang sangat standar alias umum dijumpai dalam game MMORPG Mobile lainnya.
Dua Jempol untuk Sistem Eksplorasi!
Sebagai game MMORPG mobie, Moonlight Sculptor berhasil menawarkan segi eksplorasi yang sangat menarik, mulai dari cerita sampai fitur-fitur di dalamnya. Mungkin, satu-satunya eksplorasi yang menarik adalah hidden class di dalam game.
Nah, sebagai kelas tersembunyi, Sculptor hanya bisa didapatkan melalui quest yang tersedia jika para pemain memutuskan untuk tidak memilih kelas di awal pembuatan karakter.
Selain hidden class, Moonlight Sculptor juga memiliki hidden quest. Sebagai misi tersembunyi, para pemain diharuskan memutar otak untuk menyelesaikannya. Kondisi tersebut akan memaksa para pemain untuk mengeksplorasi setiap sudut permainan dari membaca setiap deskripsi quest sampai mencari point-of-interest di dalam map.
Tawaran eksplorasi yang begitu besar tersebut membuat Moonlight Sculptor menjadi salah satu MMORPG yang menarik untuk dijajal. Para pemain nantinya tidak hanya akan terjebak dalam rutinitas monoton, seperti daily quest yang umum hadir dalam MMORPG Mobile.
Sejauh ini, penulis sendiri masih belum tahu eksplorasi tersebut akan usai di titik apa. Apakah nantinya akan ada tambahan end-game content yang menarik? Kita tunggu saja pada update mendatang!
Performa yang Kurang Memuaskan
Moonlight Sculptor memiliki performa yang terbilang buruk sejauh ini. Dengan optimasi yang sangat rendah, para pemain pasti kerap menemukan sedikit laggy dalam permainan. Performa permainan yang buruk tersebut muncul dari dua faktor utama, yaitu spesifikasi smartphone dan latency.
Walau smartphone kalian sudah memenuhi kebutuhan standar, kalian pasti pernah mengalami lag selama permainan. Sebab, Moonlight Sculptor ternyata sangat menuntut kebutuhan spesifikasi yang sangat tinggi daripada standar kebutuhan yang tertera.
Sebagai contoh, jika kalian berada dalam satu area dengan banyak pemain, kalian akan mengalami penurunan fps—bahkan freeze untuk sementara waktu.
Di sisi lain, kebutuhan terhadap koneksi internet juga sangat menentukan performa Moonlight Sculptor. Sebagai game MMORPG, game ini sangat sensitif dengan latency alias hambatan koneksi. Ketika koneksi kalian menurun sedikit saja, performanya akan menurun sangat drastis walau dalam waktu singkat.
Buruknya performa tersebut berakibat pada pengalaman bermain yang kurang memuaskan. Alasan inilah yang membuat Moonlight Sculptor sebenarnya hanya cocok dimainkan dalam device dengan spesifikasi yang sangat tinggi untuk mendapatkan pengalaman bermain tanpa hambatan yang memuaskan.
Unsur Pay-to-Win yang Tetap Terasa
Unsur pay-to-win seakan tidak akan pernah hilang dari MMORPG mobile yang dapat dimainkan secara gratis. Dalam Moonlight Sculptor, para pemain yang memiliki “kantong tebal” akan jauh lebih diunggulkan.
Dengan mata uang Premium, para pemain dapat mengumpulkan material, buff, sampai gems dengan kekuatan sangat tinggi. Enggak heran, para pemain yang rela mengeluarkan uangnya di dalam permainan akan memiliki karakter yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan para pemain yang bermain tanpa mengeluarkan uang.
Bagi sebagian orang, unsur pay-to-win terbilang sangat merugikan. Pasalnya, para pemain yang mengeluarkan uang akan berjaya dan jauh lebih mudah menang dalam fitur PvP. Hal tersebut membuat permainan serasa tidak adil.
Namun, sebagian pemain lainnya, menormalkan unsur pay-to-win. Terdapat para pemain yang umumnya hanya ingin senang-senang saja, sehingga tidak terlalu memirikan unsur pay-to-win yang cukup besar dalam Moonlight Sculptor.
***
Moonlight Sculptor merupakan game MMORPG Mobile yang cukup menarik untuk dijajal karena menawarkan unsur eksplorasi yang mendalam dan sangat beragam. Namun, secara keseluruhan permainan, game ini sebenarnya belum berhasil menawarkan fitur permainan yang menarik dan unik, karena hampir semua fiturnya terbilang sangat umum dijumpai dalam game MMORPG Mobile lain.
Bagaimana menurut kalian dengan ulasan game Moonlight Sculptor di atas? Apakah kalian tertarik untuk mencobanya? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar. Serta, ikuti terus ulasan terkini mengenai game mobile hanya di KINCIR, ya!