Ada-ada saja kelakuan pro player esports yang baru-baru ini ramai diperbincangkan. Nama RBL Fearless tengah naik di kalangan publik namun bukan karena prestasi, melainkan skandal. Pada sebuah cuitan di akun Twitter @Utheputra, terdapat sebuah postingan mengenai perbuatan tak mengenakan dari Fearless ke sahabatnya yang merupakan pegawai Hotel MP di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dalam postingan tersebut dimuat percakapan antara korban pelecehan dan RBL Fearless. Di situ tertera kronologi kejadian hingga chat permintaan maaf yang dirasa tak tulus. Soalnya, di salah satu slide terdapat ucapan RBL Fearless yang membandingkan pendapatannya dengan si korban.
Pihak manajemen Rebellion Esports pun menanggapi kasus tersebut. Pada salah satu slide, pihak manajemen membuka pembicaraan dengan pihak korban dan menyebut kalau mereka memutus kontrak RBL Fearless.
Tentu keputusan ini jadi jalur yang tepat. Kondisi saat ini begitu sensitif soal pelecehan seksual yang kian marak di Indonesia. Tak heran kalau akhirnya adateguran keras dari pihak manajemen karena secara tak langsung akan berimbas ke nama besar Rebellion Esports.
Pemutusan kontrak yang dilakukan oleh Rebellion Esports jadi polemik yang sangat berat. Pasalnya, di MPL Season 10 kemarin, tim ini sempat mencuri perhatian. Semua berkat kapasitas lima pemain yang hebat termasuk Fearless di dalamnya. Kini, adanya keputusan dari Rebellion Esports tentu punya dampak terhadap komposisi roster di dalam tubuh tim.
Berbicara soal lini pemain Rebellion Zion, bisa jadi posisi jungler yang saat ini ditempati oleh Fearless akan diberikan kembali ke Jisaa. Besar kemungkinan Jisaa akan naik ke skuad MPL Rebellion Zion. Pasalnya, musim ini ia turun ke skuad MDL untuk membela tim Rebellion Sinai.
Masih cukup jauh jika berbicara soal kapasitas roster mereka untuk mengarungi MPL Season 11. Akan tetapi yang pasti kasus ini bakal jadi momok yang sangat fatal dan semoga tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.