Gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS telah resmi selesai. Dari semua peserta yang tampil, satu pemain paling bersinar dipilih menjadi MVP, yaitu James ‘James’ Alexander. Pemain dari Binus University ini mampu menjadi yang terbaik dari yang terbaik selama gelaran Piala Menpora Esports 2020 AXIS berlangsung.
KINCIR mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai sang MVP ini. Dari obrolan santai yang kami lakukan, James menceritakan perjalanannya di skena esports Mobile Legends Indonesia. berawal dari iseng-iseng, kini nama James patut diperhitungkan sebagai pemain Mobile Legends pemilik jiwa kompetitif tinggi.
Penasaran dengan kisah perjalanannya? Langsung simak artikel berikut ini.
Pemain Lawas yang Sulit Beradaptasi
Pemain yang tengah menjalani smester 7 di Binus University ini ternyata merupakan pemain lama Mobile Legends. James mengaku bahwa awal kali pertama bermain adalah saat dirinya berada di kelas 2 SMA. Pada saat itu, dari penuturannya kurang lebih saat Mobile Legends baru menginjak Season 2.
Sejak awal bermain, James sebenarnya memiliki ketertarikan dengan Hero Tank. Akan tetapi sebelum bermain di Piala Menpora Esports dirinya dipercaya untuk memegang peran Mage karena sudah ada Tongpang yang menjadi Tank di dalam tubuh tim BINUS University.
“saya sudah main Mobile Legends, kira-kira dari Season 2 pada saat saya masih sekolah kelas 2 SMA. Dulu pun saya mainnya Vain Glory, lalu diajak teman untuk main Mobile Legends. Pada saat itu, sih, belum kepikiran untuk menekuni game ini, jadi kalau main sekedar untuk bersenang-senang saja. Tapi seiring waktu berjalan jiwa kompetitif saya terbentuk melalui game ini,” ujar James Alexander ketika diwawancara dengan tim KINCIR.
Pengalamannya bermain Mobile Legends patut diacungi jempol. Kalau soal mengutak-atik meta serta pengetahuan tentang Hero, kualitasnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Perpindahan role dari Tank ke Mage bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi dirinya berhasil membuktikan sukses membawa tim Binus University juara serta menjadi MVP di Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Pada laga final kemarin, James mencuri perhatian publik atas permainan apiknya ketika menggunakan Change. Ketepatan penggunaan skill serta positioning yang mengancam berhasil membuat pemain Udayana menyerah dalam drama pertandingan dengan skor 3-1.
Akan tetapi, dirinya mengaku punya satu kekurangan, yaitu setiap kali ada update dirinya merasa kesulitan untuk adaptasi. Pasalnya, ketika ada patch atau update baru Hero favoritnya tidak masuk meta dan harus belajar Hero lain lagi yang sedang overpower.
“Saya selalu kesulitan tiap ada patch baru, soalnya Hero yang sering saya pakai bisa tidak berguna. Maka dari itu saya jadi eksplorasi Hero yang sedang masuk meta dan seringkali lose streak dalam fase ini.”
Dalam Piala Menpora Esports 2020 AXIS, laga Grand Final juga melakukan penyesuaian pada fase drafting. IESPL selaku penyelenggara menggunakan format ban lima Hero yang telah menjadi standar baru kompetitif dari Moonton. Tanpa banyak pilihan, dirinya harus kerja keras demi menyesuaikan format baru ini.
“Update Project NEXT ini cukup bikin saya kerepotan soalnya tiap ada update pasti saya mengalami kesulitan. Akan tetapi saya harus memaksakan diri terus belajar soal meta dan makanisme permainan untuk babak final Piala Menpora Esports 2020 AXIS.”
Tidak ayal jika dirinya berhasil menjadi juara, karena kesempatan waktu dua minggu tersebut digunakannya dengan baik untuk mencari gaya permainan serta Hero terbaik yang bisa digunakan. Akhirnya pilihan pun jatuh terhadap Change dan Luo Yi.
Dari Stand-in Jadi Support Juara!
Cowok berusia 20 tahun ini ternyata telah melanglang-buana di skena kompetitif Mobile Legends Indonesia. James pertama kali menjajal turnamen profesional adalah pada saat gelaran IEL. Pada saat itu, James mengikuti turnamen bersama dengan Vyn dan Renbo. Akan tetapi, di tim tersebut James hanya berperan sebagai cadangan.
“Dulu saya sempat main di IEL bersama Vyn dan Renbo tapi hanya menjadi cadangan. Akhirnya bisa main menggantikan Vyn yang harus main MPL.”
Di akhir turnamen, James menjadi pengganti Vyn karena harus bermain di MPL. Kesempatan itu pun langsung diambilnya dan bermain pada turnamen IEL tersebut. Sayangnya, James belum bisa meraih kemenangan dan terpaksa harus gugur.
Ketika di Binus University, James yang sebelumnya telah mengenal Tongpang dan Krypton mulai membentuk tim esports mandiri. Setelah melakukan pencarian yang cukup lama mereka akhirnya bertemu dengan DanZz dan SkyGod.
Akhirnya James, Tongpang, Krypton, DanZz, dan Sky God menjadi sebuah tim dua bulan sebelum Piala Menpora Esports 2020 AXIS berlangsung. Selama dua bulan tersebut mereka berkutat soal meta, gameplay, hingga penentuan peran demi persiapan Piala Menpora Esports 2020 AXIS.
Usaha mereka pun berbuah hasil, akhirnya James dan kawan-kawan keluar sebagai juara pertama Piala Menpora Esports 2020 AXIS. Prestasi ini pun membawa James ke jenjang yang lebih jauh lagi.
Si Mage Andal yang Pernah Jadi Top Global Akai
Seperti yang telah disebutkan di atas, sebelum menjadi seorang Mage James sebenarnya adalah pemegang peran Tank. Sejak awal bermain James begitu andal dalam menggunakan Hero-Hero Tank seperti Akai. Bahkan sampai menjadi stand-in di ajang IEL pun dirinya menjadi Tank cadangan.
Satu fakta yang menarik bahwa James dan Tongpang merupakan pemegang leaderboard Top Global Akai. Pada Mobile Legends Season 11, kedua pemain ini saling adu siapa pemegang gelar Akai terbaik di dunia. Akan tetapi, James yang saat ini memegang peran Mage menjadi pengguna Akai nomor satu sedangkan Tongpang di peringkat dua.
“Waktu Season 11 saya jadi Top Global Akai nomor satu, kalau Tongpang peringkat dua. Kami berdua bersaing untuk jadi Top Global, tapi sampai akhir musim tetap saya yang peringkat pertama,” ujar James dengan bangga.
Prestasi yang telah diraih oleh para punggawa Binus University tidak bisa dibilang sepele, menjadi Top Global di Mobile Legends butuh dedikasi tinggi karena memang tidak mudah. Menjadi yang terbaik di antara ribuan pemain merupakan sebuah kebanggan tersendiri.
Menjajal Ranah Kompetitif dari Café ke Café
Sebelum terjun ke turnamen yang lebih besar, James sering bertanding dengan tim non-profesioalnya dari Café ke Café. Pasalnya, saat itu dirinya masih kelas 2 SMA dan orang tuanya fokus kepada pendidikan James. Akan tetapi MVP di Piala Menpora Esports 2020 ini berhasil membuktikan bahwa dirinya bisa menjalani pendidikan serta esports dengan baik.
Piala demi piala turnamen berhasil menjadi bukti bahwa James merupakan prodigy di kalangan publik. Berkat prestasi yang diraih, orang tua James akhirnya mendukung James dengan penuh. Dari sini, dirinya semakin sering menjalani turnamen hingga akhirnya sampai pada kejuaraan IEL. Pada kejuaraan ini James masih dipercaya sebagai Tank, meskipun menempati posisi cadangan.
Support system yang dimiliki oleh James membuatnya semakin terdorong mendalami game Mobile Legends. Bahkan, di perkuliahan pun dirinya terus mencari skuad terbaik untuk melampiaskan jiwa kompetitifnya.
Jam Terbang Membuat James Semakin Diperhitungkan
Seperti yang telah disebutkan tadi, James telah bermain Mobile Legends sejak Season 2. Pengalamannya soal pengenalan Hero sudah di luar kepalanya, maka dari itu peran yang dimainkannya bisa fleksibel menjadi Tank atau Mage Support. Kelihaiannya menggunakan Hero meta juga didapat dari proses yang telah dijalaninya selama bertahun-tahun.
Berkat pengalamannya yang tinggi, James mampu tampil sempurna pada laga Piala Menpora Esports 2020 AXIS dan menjadi MVP dalam turnamen tersebut. Kerja kerasnya selama ini untuk berkembang semakin mengarahkan dirinya ke panggung terus membesar dan tidak menutup kemungkinan bahwa di masa yang akan datang.
Apalagi dari gelar juara ini James dan rekan-rekan dari Binus University akan menjalani masa pembinaan dari Kemenpora dan Samsung selama tiga bulan. Tentunya hal ini bisa membuatnya semakin matang lagi sebelum terjun ke ranah profesional. Soalnya, James mengaku bahwa sangat menginginkan bermain di MDL atau MPL.
***
Dari sekian banyak pesert yang mengikuti Piala Menpora Esports 2020 AXIS, James terpilih sebagai pemain terbaik di ajang tersebut. Semua berkat penampilan gemilangnya membawa Binus University menjadi juara. Lahirnya talenta muda baru seperti James diharapkan dapat meramaikan skena kompetitif Mobile legends di Indonesia untuk masa yang akan datang.
Bagaimana pendapat kalian tentang sang MVP di ajang Piala Menpora Esports 2020 AXIS ini? Silakan tuang pendapat kalian di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.