ONIC siap dominasi Regular Season hingga playoffs di MPL Season 8!
Enggak melakukan perubahan pada jajaran rosternya, ONIC masih terus berjuang untuk bisa kembali ke langit. Jadi salah satu tim terkuat di turnamen Mobile Legends Pro League (MPL), sayangnya pasukan landak kuning masih belum konsisten, apalagi ketika mereka sukses melangkah ke playoffs.
Memang, Sanz, Drian, Butss, Kiboy, dan Maipan memang tampil begitu mengerikan pada Regular Season. Bahkan, bisa dibilang mereka mendominasi dengan menempati posisi kedua pada musim lalu. Namun, ketika berlaga di playoffs mereka seperti di nerf dan harus menelan kembali kegagalan sejak MPL Season 4 lalu.
Kehilangan Sasa dan Rasy, ONIC memutuskan untuk enggak melakukan transfer pemain. Harusnya, chemistry antar pemainnya lebih kuat dibanding dengan musim lalu. Apakah di MPL Season 8 pasukan landak kuning mampu kembali kelangit seperti MPL Season 3 lalu?
Profil ONIC Esports MPL Season 8
Dominasi di Regular Season, ONIC Kena Mental di Playoffs?
Ganas hingga mendominasi pertandingan di Regular Season musim lalu, ONIC sukses amankan posisi kedua di babak tersebut, Lagi-lagi Drian dan kawan-kawan harus menelan kekalahan saat Watt bersama Aerowolf mampu memulangkannya yang hampir sampai ke babak Grand Final.
Memang, di MPL Season 7 lalu Aerowolf mampu mengalahkan siapapun lawan-lawannya, mulai dari RRQ Hoshi, EVOS, sampai ONIC yang sebelumnya belum pernah terkalahkan oleh Watt sejak MPL Season 3 lalu.
Jika melihat performa tersebut, bisa dibilang jika penurunan performa ONIC di playoffs telah menjadi masalah “langganan” selama empat musim. Awalnya, terdengar jika masalah internal yang menjadi faktor kekalahan di MPL Season 6 lalu.
Dengan tak melakukan transfer pemain di musim ini, bisa dibilang jika chemistry di antara para pemain harusnya bisa lebih kuat dan kompak. Hal ini bisa jadi peluang yang lebih untuk mereka bisa konsisten di playoffs nanti.
Ditinggal Rasy, Kiboy Siap Jadi Support Andalan
Menyusul Udil ke Alter Ego, ONIC terpaksa kehilangan salah satu pemain tanker andalannya. Sepertinya bukan masalah besar karena mereka punya sosok Kiboy yang sukses menarik perhatian di musim lalu.
Gaya bermain yang agresif dan tetap menjaga posisi jadi salah satu kelebihan untuk sang pemain. Jika sudah menggunakan Jawhead, inisiasi Kiboy akan semakin on point dan membuka tim fight yang kerap membawa keuntungan untuk Sanz.
Apalagi jika sudah menggunakan Chou, setiap serangan dari lawannya pasti akan dihalangi untuk bisa mengganggu pergerakan dari para rekan satu timnya. Walaupun bukan tank cover, sepertinya combo Sanz dan Kiboy akan jadi mematikan.
Drian Satu-satunya Kage yang Tersisa di ONIC
Kekuatan skuad Kage yang diperkuat oleh Udil, Pyschoo, Antimage, Sasa, dan Drian memang sukses mengguncang panggung turnamen Mobile Legends pada 2019 lalu sebagai tim yang tak terkalahkan. Beberapa raihan di ajang bergengsi telah mereka kantongi mulai dari MPL Season 3, MSC 2019 hingga Piala Presiden Esports 2019 lalu.
Sayangnya, memasuki MPL Season 4 penurunan performa dari kumpulan anak-anak ajaib ini membuat ONIC tak bisa mempertahankan gelar juara. Akhirnya, empat pemain ini pun memutuskan untuk mencari tim baru yang diawali oleh pindahnya Udil ke Alter Ego jelang MPL Season 6 lalu.
Antimage dan Psychoo menyusul di MPL Season 7 lalu dengan memperkuat EVOS dan RRQ Hoshi. Belum lama ini, Drian harus menerima kenyataan jika Sasa sudah tak lagi bersamanya karena memutuskan untuk pulang ke Malaysia dengan bergabung dengan Team SMG.
Jadi satu-satunya pasukan Kage yang tersisa di ONIC, sepertinya Drian makin semangat untuk bisa jadi yang terkuat dari para mantan satu rekan setimnya. Berusaha untuk jadi yang terkuat, pemain yang Midlane ini juga akan berkesempatan untuk bisa melangkah ke M3 World Championship yang siapa tahu bertemu dengan Sasa di ajang tersebut.
Namun, sebelum ke ajang internasional tersebut, Drian harus mengalahkan Udil, Antimage, dan Pyshcoo terlebih dahulu dengan jadi juara di MPL Season 8 ini.
Ditinggal Somber, Mars di Percaya Jadi Pelatih
Tak hanya kehilangan Rasy dan Sasa, ONIC juga harus melepas Somber selaku pelatih yang telah memperkuatnya sejak MPL Season 5 lalu. Sejak masuknya pelatih asal Taiwan ini, memang Drian dan kawan-kawan mampu keluar dari keterpurukan di musim keempat lalu.
Setelah dua musim berjalan, Mars yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih dipercaya untuk menggantikan Somber sebagai pelatih. Memang, di beberapa pertandingan sosok Mars lebih terlihat membantu pasukan landak kuning untuk memilih pick and draft Hero ketimbang Somber yang hanya duduk di balik layar.
Mungkin, Mars terlihat lebih dengan dengan Buts dan kawan-kawan dan chemistry yang baik. Bisa jadi dengan jabatannya sebagai satu-satunya pelatih di tim ini, Mars justru mampu memberikan strategi-strategi yang mematikan untuk ONIC bukan hanya Regular Season, tapi juga Playoffs.
Konsisten Jadi Kunci ONIC Dominasi Regular Season dan Playoffs Musim Ini
Terlepas dari permasalahan ONIC yang kerap mengalami penurunan di playoffs, seharusnya sudah mendapatkan penanganan. Apalagi mereka memutuskan enggak melakukan perombakan pemain jadi modal chemistry yang kuat antara para rosternya.
Mungkin, ONIC membutuhkan sosok kapten yang bisa mengarahkan permainan mereka di pertandingan, mengingat Sanz pernah mengatakan komunikasi jadi permasalahan kalahnya mereka di game kedua saat berhadapan dengan RRQ Hoshi pada week 2 lalu ketika wawancara media.
Konsisten di Regular Season memang telah mereka lakukan dari musim-musim sebelumnya, sayangnya di playoffs mereka kerap kehilangan permainan terbaik hingga membuatnya harus pulang dengan tangan kosong.
Jika permasalahan mental, komunikasi, dan konsisten dapat mereka selesaikan, bukan hal tak mungkin jika ONIC akan kembali ke langit, melihat deretan pemain yang punya kemampuan yang mumpuni.
***
Bagaimana tanggapan kalian dengan profil ONIC di MPL Season 8? Jangan sungkan untuk menuliskan pendapat di kolom komentar bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.