Sepanjang Week 1 MPL Season 8, kita dihadirkan dengan meta Physical Mid. Pertanyaannya, seberapa efektif kah meta ini jika dibandingkan dengan Magic Mid?
Buat kalian yang menyaksikan Week 1 MPL Season 8 kemarin pasti bertanya-tanya soal meta physical mid yang dibawa oleh beberapa peserta. Hal baru yang jadi kejutan ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan, kira-kira apa saja keunggulan dan kekurangaannya? Oleh sebab itu KINCIR akan bahas tuntas soal meta ini.
Pasalnya, sejauh ini kita sudah pernah melihat Hero physical di jalur tengah akan tetapi perannya sebagai tank, bukan core. Dulu Hero-Hero seperti Paquito, Benedetta, Jawhead, dan Chou dipakai untuk menjadi roamer.
Bahkan muncul lagi Martis tanker dari EVOS Legends. Namun, bagaimana jika mereka dijadikan core? Apakah meta ini cukup efektif dan akan bertahan lama di MPL Season 8?
Secara Rotasi Physical Mid Lebih Unggul
Hero-hero seperti Hayabusa, Paquito, dan Beatrix jadi sorotan ketika menempati posisi mid lane. Ketiga Hero ini sangat mumpuni ketika harus melakukan rotasi. Terutama Hayabusa. Kecepatannya membersihkan lane memang harus diwaspadai. Pasalnya, hanya dengan sekali ultimate, satu gelombang Minion langsung bersih.
Setelah membersihkan Minion, tinggal melakukan rotasi ke atas atau bawah untuk membentu rekan tim mendominasi musuh. Dalam fase ini, core tidak perlu repot-repot memikirkan rekan tim di sidelane karena ada Hayabusa yang bertugas menjaga mereka semua.
Jika memakai Hero mage, efektifitas rotasinya baru bisa terlihat menjelang mid ke late game. Damage yang dihasilkan hanya dengan skill saja tidak cukup cepat terlebih cooldown ultimate rata-rata mage cukup lama tidak seperti Hayabusa, Paquito, maupun Beatrix.
Mage Lebih Leluasa di jalur Mid
Secara rotasi meta physical mid memang jauh lebih cepat, akan tetapi mage jadi lebih leluasa ketika dipakai di jalur tengah. Persentase ganking yang didapat pasti lebih rendah ketimbang diletakkan di gold lane. Pasalnya, jika kalian perhatikan meta baru tersebut, kalian harus tetap memiliki mage dengan burst damage untuk menjaga perolehan damage tim.
Contohnya Bigetron yang tetap mengambil Kagura untuk dipakai di side lane. Akan tetapi, notabene Hero-Hero mage tidak punya daya tahan yang tinggi, terkecuali Esmeralda.
Jadi akan sangat mudah mati kalau terkena gank dari musuh. Bahkan, tidak butuh banyak Hero untuk rotasi ke lane yang ditempati mage. Asalkan kalian berkomitmen sudah bisa dipastikan bahwa musuh akan kehilangan nyawa.
Ketika di mid lane, Hero mage bisa fokus untuk menjaga mid dan tetap melakukan rotasi. Memang si pemain di side atau offlane harus sedikit bersabar karena butuh waktu setidaknya sampai punya ultimate terlebih dulu.
Meta Bukan Sembarang Hero
Melihat pemilihan Hero yang dilakukan beberapa peserta di MPL Season 8 kemarin, sepertinya meta ini bukan untuk sembarang Hero. Pasalnya, tidak semua Hero physical bisa efektif untuk menempati posisi mid lane. Sepertinya Hero dengan mobilitas tinggi jadi prioritas di meta baru tersebut.
Pasalnya, kebutuhan roaming adalah fokus utama dari meta tersebut. Nantinya perolehan item dan level akan menyusul seiring dengan jalannya pertandingan. Ketika sudah bisa mendomiasi jalur samping, maka kalian bisa melakukan teamfight dengan komposisi yang pas tanpa kekurangan pemain yang sibuk menjaga lane.
Bayangkan jika Hero-Hero seperti Balmond yang kuat di exp lane diletakkan di mid. Hero ini memang bisa membersihkan Minion dengan cepat, akan tetapi untuk melakukan rotasi sepertinya sangat kurang.
Contoh lain Hero yang kemungkinan besar menggagalkan meta ini adalah Zilong. Meskipun rotasinya cepat tapi untuk membersihkan Minion cukup lama, jadi tidak ada bedanya dengan menggunakan mage.
Physical Mid Tidak Mengurangi Jatah Komposisi Tim
Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, meta physical mid ini tidak akan mengurangi komposisi tim. Hal yang berubah di meta ini hanyalah penempatan posisi Hero di lane. Perubahan yang terjadi pada komposisi ini sepertinya memang dibuat agar mempercepat rotasi sehingga bisa memudahkan rotasi di jalur samping.
Untuk menanggulangi kebutuhan damage dari tim, para pro player tetap memilih Hero mage. Pasalnya mayoritas mage sekarang memiliki damage yang besar serta diutamakan Hero high ground. Dengan begitu teamfight pasti akan jauh lebih mudah. Soalnya jika memakai physical mid tanpa adanya mage di dalam tim akan mempersulit kalian ketika melakukan penyerangan.
Physical Mid Memudahkan Tim Menciptakan Momentum
Disebabkan rotasi yang cepat, tim pun jadi lebih mudah untuk menentukan momentum kemenangan. Momentum yang dimaksud adalah pendapatan poin kill serta memaksimalkan gameplay objektif. Ketika Hero-Hero seperti Hayabusa diletakkan di mid lane, maka Turret musuh akan lebih sering di-push oleh Minnion.
Ketika berpindah ke jalur lain pun kalian bisa melakukan zoning dengan mudah, apalagi kalau sudah bermain split push. Hero mid yang sudah mendapatkan jatah farming yang cukup bisa berperan penting dalam strategi tersebut. Selagi musuh sibuk mengurusi rekan tim kalian untuk teamfight, kalian bisa menghancurkan Turret yang lepas dari penjagaan.
Untuk memaksimalkan stragegi ini, kalian memang harus berganti peran dengan rekan tim di jalur samping. Mereka harus ikut teamfight agar tidak kalah jumlah dan kalian harus secara efektif melakukan split push. Dengan begitu kemenangan pun jadi lebih mudah seperti yang didapat oleh Bigetron Alpha.
***
Setelah pembahasan tadi sebenarnya physical mid atau mage mid sama-sama memiliki keuntungan. Tidak ada perubahan signifikan di meta tersebut yang membuat kalian harus adaptasi berlebih untuk menyesuaikan meta saat ini. Secara keseluruhan, strategi ini terlihat memfokuskan tim untuk mempercepat rotasi.
Bagaimana menurut kalian? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya! Jangan lupa untuk pantau KINCIR agar tidak ketinggalan informasi seru seputar game dan esports lainnya.