Sang juara MPL MENA sempat angkat bicara soal keputusan Moonton yang melarang tim Akatsuki untuk ikut ke M3 Championship. Salah satu pemain Akatsuki yaitu Yones mengutarakan protesnya karena dirinya merasa ada “pilih kasih” dari sang penyelenggara.
Soalnya peserta asal regional MENA lainnya yaitu GX Squad diizinkan oleh Moonton. Padahal pemain dari GX Squad pun tidak memenuhi persyaratan, namun mereka diberi kesempatan untuk merombak roster agar bisa terbang ke Singapura. Di sinilah letak permasalahan antara Yones Akatsuki dan Moonton dimulai.
Menurut Yones hal ini tidak adil dan akhirnya menuntut untuk mendapatkan peluang yang sama. Dirinya heran kenapa Akatsuki tidak boleh ganti roster tapi GX Squad boleh. Harusnya tim Akatsuki yang diberi kuasa untuk mengganti roster sebagai pemenang dari kualifikasi M3 Championship.
Moonton pun akhirnya buka suara terkait permasalahan ini. Pada laman Facebook mereka dijelaskan beberapa peraturan demi meluruskan protes yang dilontarkan oleh Yones.
Ada beberapa poin yang disampaikan oleh Moonton dari persoalan persyaratan dokumen sampai perihal vaksin. Di salah satu poin Moonton menjelaskan kalau sudah melakukan evaluasi terhadap GX Squad secara komperehensif dan memutuskan kalau mereka bisa berangkat ke M3 Championship.
Dari klarifikasi yang dilontarkan Moonton memang tidak menjelaskan alasan GX Squad bisa ganti roster sedangkan Akatsuki tidak. Pihak penyelenggara lebih menyorot ke arah yang lebih general soal do and don’t’s partisipan M3 Championship.
Kesetaraan peluang ini sepertinya tuntas begitu saja, Yones pun tidak lagi memberikan statement terkait timnya yang gagal bertanding di M3 Championship. Keputusan akhir dari penyelenggara pun tetap akan membawa GX Squad karena dirasa lebih memenuhi persyaratan.
Bagaimana pendapat kalian? Silakan tulis komentar di bawah, ya! Jangan lupa untuk terus pantau KINCIR agar kalian tidak ketinggalan berita terbaru seputar esports dan game lainnya.