Bermain game kini enggak lagi sekadar mengisi waktu luang. Kini, game sukses membuka industri kreatif baru dengan kepopulerannya. Dilihat dari pendataan, industri ini telah melampaui hiburan konvensional seperti film atau musik. Diperkirakan, nilai industri video game sudah mencapai 152 miliar dolar.
Di Indonesia, perkembangan game sangat berkembang pesat. Misalnya, esports yang berhasil menjadi cabang olahraga percobaan saat Asian Games 2018 lalu. Kini, esports pun masuk ke cabang olahraga yang akan dipertandingkan di SEA Games 2019.
Sejalan dengan perkembangan industri gaming, baik sebagai hobi maupun pilihan karier, diskusi tentang gaming pun meningkat pesat di Twitter. Survei pun dilakukan dengan melibatkan 3.928 responden pengguna Twitter di Indonesia tentang ekosistem gaming pada awal tahun ini. Hasilnya menunjukan adanya peningkatan 122% dalam jumlah cuitan seputar game secara global.
Secara demografis, Twitter juga memetakan genre sesuai dengan gender. Sebanyak 45% pemain cewek cenderung menyukai game dengan genre puzzle casual, seperti Candy Crush atau Subway Surfers. Sementara gamers cowok, sebanyak 47% lebih menyukai game aksi/petualangan seperti Mobile Legends ataupun PUBG Mobile.
Hasil survey menunjukan, 86% menggunakan smartphone sebagai perangkat utama bermain game. disusul dengan menggunakan PC/Laptop sebesar 45% serta 18% menggunakan konsol, dan 6% pengguna perangkat game genggam. Terkait sistem operasi, Indonesia didominasi dengan pengguna Android.
Sementara itu, untuk hasil genre game yang dimainkan, gamer yang menggunakan Laptop/PC lebih cenderung bermain genre aksi/petualangan sebesar 56% dan strategi 52%. Sedangkan, genre yang digemari di kalangan mobile gamer adalah aksi/petualangan sebesar 48%, startegi 45%, serta puzzle casual 44%.
Saking gemarnya bermain game, para pemain enggak untuk mengeluarkan uang untuk bermain. Setiap biaya yang dikeluarkan tergantung dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Survei menyebutkan bahwa 36% dari gamers secara umum mengeluarkan biaya sekitar Rp15 ribu hingga Rp16 ribu setiap bulannya. Para gamer yang menggunakan PC atau Laptop bahkan enggak segan-segan mengeluarkan lebih banyak biaya sebesar Rp150 ribu.
Menurut Statistica, pendapat segmen Mobile Games di Indonesia mencapai 624 juta dolar di 2019. Hal ini menjadikan Indonesia negara yang mempunyai potensi besar terhadap industri ini. Berkat perkembangannya yang pesat, industri ini mendorong pertumbuhan subsektor periklanan, video, musik, dan lainnya.
Bagaimana tanggapan kalian tentang perkembangan yang industri game dan esports di Indonesia? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports