Jonathan “Emperor” Liandi, Makin Gahar Setelah Pensiun

Tren esports yang terus berkembang ternyata mampu membuka banyak peluang bidang pekerjaan. Tidak hanya jadi seorang pro player, ada banyak pemain yang akhirnya pensiun lalu melangkah ke segmen content creator. Salah satu contoh suksesnya adalah Jonathan Liandi atau yang tenar lewat nickname Emperor.

Jo adalah seorang content creator yang kini sukses menarik banyak perhatian publik. Ada banyak konten yang tersedia untuk disaksikan, dari react video, gameplay, sampai format podcast bertajuk Empetalk. Namun, kesuksesan yang Jo dapatkan sekarang tidaklah dicapai dengan mudah. Ada perjalanan panjang yang harus dilaluinya bahkan sebelum menjajaki kaki ke ranah scene pro Mobile Legends.

Kali ini KINCIR akan membahas profil seorang Jonathan Liandi dari awal. Penasaran? Simak artikel berikut ini.

1. Jonathan kecil, si maniak game

Profil Jonathan Liandi.
Profil Jonathan Liandi. Via Istimewa.

Pantas saja Jo bisa sampai jago banget main Mobile Legends. Ternyata hasrat main game memang sudah tertanam dari kecil. Soalnya dari penjelasan Jo kepada tim KINCIR, sejak kecil memang sudah gemar main game terutama PlayStation sampai game PC.

Berbagai macam game dari MOBA sampai FPS sudah pernah dimainkan olehnya. Jadi, kalau berbicara soal mekanik sebenarnya Jo sudah punya bekal sejak dulu. Apalagi semakin bertambahnya umur, Jo justru makin suka main game. Namun ada pembelajaran nih, buat kamu dari Jo.

Meskipun hobi main game, Jo selalu menjaga performanya di sekolah. Hal ini yang membuat orang tua Jo tidak pernah bermasalah ketika dirinya menghabiskan waktu untuk main game. Jangan sampai karena sering main game kamu jadi meninggalkan hal penting lainnya. Cobalah contoh seperti Jo, ya!

2. Mulai melirik esports dari kuliah 

Profil Jonathan Liandi.
Profil Jonathan Liandi. Via Istimewa.

Mahasiswa Universitas Parahyangan (UNPAR) ini ternyata mulai melirik industri esports. Di kampusnya, Jo punya tim amatir yang sering main di turnamen-turnamen lokal. Dari penjelasan Jo, ketika main Mobile Legends, dirinya dan teman satu timnya sudah niat mau masuk esports. Jadi tidak hanya sekedar push rank atau iseng-iseng saja.

“Waktu di kuliah dulu memang sudah niatin diri jadi pro player. Jadi tuh saya sama teman-teman tidak hanya iseng mabar, tapi memang berlatih supaya masuk ke scene esports,” jelas Jo.

Keniatannya berbuah manis. Jo ditawari masuk ke tim Bigetron Esports dan memulai karier esportsnya di tim tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, kapasitas Jo dilirik oleh salah satu tim raksasa Indonesia yaitu EVOS. Bersama tim macan putih, Jo menjadi runner up MPL season 2. Umurnya memang tidak panjang di tim EVOS, namun namanya kian melambung di hati para penikmat esports Tanah Air.

Profil Jonathan Liandi.
Profil Jonathan Liandi. Via Istimewa.

Berlanjut, Jo juga pernah mengikuti turnamen Piala Presiden Esports 2019. Dirinya menggandeng Donkey, Fabiens, Wannn, dan Eiduart. Namun Jo dan kawan-kawan harus puas finish di posisi delapan setelah dikalahkan Louvre.JG.

Setelah itu, Jo menyatakan pensiun dari panggung esports dan pamitan ke semua penggemarnya. Ternyata, Jo telah melirik karier sebagai content creator game dalam hal ini dikhususkan Mobile Legends sebagai bidang keahliannya.

Nah, buat kamu yang mau mulai juga jadi content creator Mobile Legends, coba cek voucher games Mobile Legends di kategori voucher games di blu dan dapetin cashback 50% maksimum Rp 20 ribu tanpa minimum transaksi. Cek di sini ya.

3. Karier makin melejit pasca pensiun

Profil Jonathan Liandi
Profil Jonathan Liandi Via Istimewa.

Pasca jadi pro player, Jo membangun channel Youtube-nya dengan nama Jonathan Liandi. Sukses besar, Jo langsung jadi content creator Mobile Legends yang cukup dilirik pada saat itu. Semua berkat karier sebelumnya menjadi pro player. Jadi tidak terlalu sulit bagi Jo mengumpulkan subscriber di channel Youtube resminya.

Kini Jo punya banyak content di channel-nya. Video react, gameplay, sampai podcast Empetalk selalu bisa menarik perhatian publik. Niat Jo ini patut dicontoh, soalnya ketika memulai sesuatu, Jo hanya berpesan yang penting konsisten!

Dari konsistensi inilah kamu akan menghasilkan sesuatu. Seperti yang dikatakan oleh Jo kepada tim KINCIR. Menurut Jo, perjalanan panjang kariernya di esports bisa sampai sebesar ini adalah hasil dari konsistensinya.

4. Konsisten menjadi content creator

Profil Jonathan Liandi
Profil Jonathan Liandi Via Istimewa.

Menyambung poin sebelumnya, kini Jo semakin dikenal sebagai seorang content creator daripada mantan pro player. Meskipun para penggemarnya juga sudah pasti tahu bahwa Jo adalah bekas atltet profesional Indonesia.

Image Jo jadi berubah sekarang. Di jagat publik Mobile Legends, Jo merupakan salah satu sosok yang dipandang. Videonya bisa dijadikan bahan analisis sampai berita besar karena banyak mengundang sosok penting di tengah fenomena yang terjadi.

Cukup panjang memang jika melihat perkembangan di channel Youtube Jo. Beberapa konten pernah dibuatnya sesuai dengan tren hingga akhirnya punya “kolam” sendiri untuk terus dipelihara.

5. Gigih dan ambisius adalah kunci sukses Jonathan Liandi

“Kalau enggak mau gigih dan ambisius, jangan jadi pro player,” kira-kira begitu ucapan Jo kepada tim KINCIR ketika ditanya soal kunci sukses di esports, terutama jadi pro player. Soalnya selama menjalani karier di industri ini akan ada banyak suka duka yang akan kamu alami.

“Suka duka jadi pro player itu banyak banget. Dukanya adalah dihujat netizen kalau kalah. Maka dari itu kamu harus berambisi untuk terus menang dan gigih agar harapan tersebut bisa terwujud,” katanya.

Jika boleh mengolah perkataan Jo, sepertinya kegigihan dan ambisi yang dimaksud Jo adalah untuk terus berkembang agar jadi yang terbaik. Soalnya kalau hanya setengah-setengah, kamu tidak akan bertahan lama di esports.

LIhat Jo sekarang, berkat kegigihan dan ambisinya coach online di ajang Beat the Best by blu ini sudah bisa dibilang sukses. Dari segi pendapatan maupun ketenaran, Jo bisa dijejerkan dengan content creator ternama lainnya.

                                                                            ***

Dari kisah Jo, semoga kamu bisa terinspirasi untuk melangkah ke esports dengan bekal penting seperti yang dimiliki olehnya. Kalau mau tahu lebih banyak lagi, kamu wajib ikuti coaching clinic dari Jo di Beat the Best dari blu by BCA Digital bersama dengan Marsha, Bkent, dan Eri!

Buat yang belum tahu, Beat the Best adalah ajang pencarian bakat dari blu by BCA Digital yang diselenggarakan bekerjasama dengan KINCIR. Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah memberikan wadah buat kamu semua yang hobi main Mobile Legends untuk bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi.

Bagaimana menurut kamu? Silakan tulis jawaban di kolom komentar, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.