Di 2020, laju perkembangan orang-orang yang aktif memainkan video game telah membawa perubahan yang besar untuk industri hiburan virtual satu ini. Hasil pendapatan yang luar biasa besar hingga sampai ke angka milliaran dolar menjadi satu efek yang paling kentara.
Statistik menunjukkan tidak adanya tanda-tanda laju perkembangan industri game mobile yang melambat di 2021. Pasalnya, tahun lalu industri ini mencatat total pendapatan 77,2 miliar dolar atau sekitar Rp1.000 triliun rupiah! Jumlah pemainnya pun meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan total pemain sekitar 2,5 miliar.
Kalau kalian suka main game mobile atau suka streaming konten di YouTube, iklan game telah menjadi hal yang sangat lumrah. Tiap masuk game, khususnya yang gratis, atau nonton video, kalian pasti langsung disajikan dengan iklan yang kebanyakan berasal dari game-game mobile.
Meski banyak yang tidak sesuai dengan ekspektasi dan bahkan cenderung menipu, iklan game ternyata cukup ampuh menarik minat gamer untuk mencoba sebuah game. Buktinya, salah satu penyumbang pendapatan yang cukup besar dari industri video game merupakan iklan game mobile.
Menurut data yang dikompilasikan oleh SocialPeta selaku platform analisis periklanan dunia, terdapat peningkatan penggunaan media iklan sebanyak 9% serta pertumbuhan pendapatan 24% dari tahun sebelumnya.
Statistik menunjukkan game puzzle sebagai satu genre game mobile yang paling banyak diinteraksikan di 2020. SocialPeta telah melihat adanya 12 juta materi kreatif yang tercipta di tahun tersebut. 25% di antaranya murni berasal dari game mobile yang bergenrekan puzzle. Setelahnya, baru disusul game RPG dan arcade.
Sementara game bergenre strategi menduduki posisi keempat, para pengiklan dari game-game tersebut diketahui memiliki daya beli yang cukup tinggi. Tercatat ada sekitar rerataan 359 materi iklan yang masih terus berjalan dalam satu tahun penuh.
Tim SocialPeta pun memprediksi akan ada beberapa hal penting yang patut diperhatikan dari industri periklanan game mobile di 2021. Salah satunya adalah vitalnya peran in-game ads dalam monetisasi konten.
Sejumlah statistik mencatat adanya hasil positif terhadap langkah praktik bisnis satu ini. 74% gamer mobile di Amerika Serikat bersedia menonton iklan dalam game jika mereka mendapatkan adanya insentif di apps game tersebut. Sementara itu, 82% gamer mobile lebih memilih untuk memainkan game mobile gratis dengan dengan iklan yang bisa dihilangkan bila membayar.
Statistik di atas pada dasarnya menunjukan bahwa game mobile yang menyisipkan iklan di dalamnya jauh lebih punya prospek yang cerah dibandingkan dengan game mobile berbayar.
Pada intinya, developer game mobile memang mampu menarik perhatian para gamer dengan menawarkan game gratis yang memiliki layanan in-app purchases alias mikrotransaksi di dalamnya. Dari sana, mereka bisa menghasilkan lebih banyak keuntungan dengan menawarkan sejumlah konten yang bisa ditukarkan dengan uang asli.
Nah, apakah kalian termasuk menjadi “korban” iklan game mobile ini? Kalau melihat data yang disajikan di atas, bisa ditebak jawabannya adalah “ya”!