*Spoiler Alert: Review film Bullet Train mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Sempat absen tampil di berbagai film selama 2020—2021, Brad Pitt akhirnya comeback ke layar lebar pada 2022. Pitt tampaknya fokus untuk membintangi film komedi di tahun ini. Setelah tampil kocak tetapi singkat di The Lost City (2022), Pitt kini menjadi pemeran utama di film aksi komedi terbaru keluaran Sony Pictures, yaitu Bullet Train.
Bullet Train digarap oleh sutradara Deapool 2 (2018), yaitu David Leitch. Film ini ternyata merupakan adaptasi dari novel berjudul MariaBeetle, yang ditulis oleh seorang penulis Jepang bernama Kotaro Isaka. Selain Pitt, Bullet Train dimeriahkan oleh Joey King, Aaron Taylor-Johnson, Brian Tyree Henry, dan deretan aktor ternama lainnya.
Bullet Train berkisah tentang seorang mantan pembunuh bayaran, dengan nama samaran Ladybug, yang ditugaskan kembali untuk menggantikan rekannya yang sedang sakit. Ladybug diutus karena misinya kali ini terbilang mudah, yaitu hanya mengambil sebuah koper yang berada di salah satu kereta cepat di Jepang. Ternyata, misi mudah tersebut malah membawa Ladybug menghadapi banyak masalah.
Review film Bullet Train
Tampilkan kekacauan dalam arti positif dan sangat menyenangkan
Kamu yang sudah menonton pastinya setuju bahwa kata-kata berikut ini tepat menggambarkan film Bullet Train, yaitu kacau, gila, tetapi sangat menyenangkan. Enggak hanya dari sisi aksinya saja, kekacauan Bullet Train juga tergambar jelas dari penggunaan alur maju mundur yang mungkin terasa acakadut bagi sebagai orang, tetapi itulah nilai artistik dari film ini.
Sebagian besar kejadian yang ditampilkan Bullet Train mengambil latar tempat di sebuah kereta cepat dan berbagai stasiun kereta Jepang. Biar enggak terasa monoton karena hanya berlatar di kereta dan stasiun, Bullet Train menampilkan cukup banyak adegan flashback yang menjelaskan latar belakang hubungan antarkarakter di film ini.
Pada beberapa bagian, penempatan flashback-nya juga terkesan mendadak dan adegannya berjalan begitu cepat, sehingga mungkin sedikit memusingkan untuk sebagian penonton. Namun seiring berjalannya waktu, kebingungan kamu bakal terjawab karena ada beberapa adegan flashback yang diulang dan dijelaskan lebih rinci.
Pada intinya, segala kekacauan yang ditampilkan di awal dan pertengahan film akhirnya dirapikan di bagian akhir film. Ditambah dengan banyaknya humor dan aksi maksimal di sepanjang film, Bullet Train menyajikan pengalaman menonton penuh kekacauan dan kegilaan yang sangat menyenangkan. Yang jelas, nikmati saja filmnya ketika kamu merasa sedikit bingung pada awal dan pertengahan film.
Semua aktor di film ini berhasil mencuri perhatian, walaupun tampil begitu singkat
Bullet Train jadi salah satu film Hollywood yang menampilkan ensambel aktor Hollywood ternama. Selain Brad Pitt, aktor lain yang mendapatkan jatah tampil cukup banyak di film ini adalah Joey King, Aaron Taylor-Johnson, Brian Tyree Henry, Andrew Koji, dan Hiroyuki Sanada. Walau Pitt jadi pemeran utamanya, semua aktor di film ini punya pesona yang enggak kalah bersinar dari Pitt.
Tiap karakter yang ada di Bullet Train diberikan momen bersinarnya masing-masing sehingga semuanya terlihat berkesan. Enggak hanya kepada karakter yang punya jatah tampil lebih banyak, karakter dengan jatah tampil sedikit pun diberikan momen penting yang membuat karakter tersebut menjadi memorable.
Yang menariknya lagi, film ini juga bertabur dengan deretan kameo aktor Hollywood ternama. Pada beberapa momen, kamu bakal dibuat terkejut dengan kameo-kameo tersebut. Apalagi, semua kameo yang muncul di film ini tampil begitu lucu. Kamu yang sudah menonton The Lost City sudah pasti bakal langsung paham dengan kameo yang muncul di film ini.
Tampilkan visual Jepang penuh warna dan sajian aksi gila-gilaan
Latar waktu yang ditampilkan Bullet Train sebenarnya tidak dijelaskan secara gamblang. Namun jika melihat teknologi yang ditampilkan, latar waktu film ini bisa dibilang terjadi pada masa kini. Walau begitu, Bullet Train menampilkan nuansa cyberpunk yang sangat kuat karena Jepang yang ditampilkan di film ini begitu berwarna dengan sentuhan warna neon.
Selain dimeriahkan dengan warna-warna mencolok, mata kamu juga bakal dimanjakan dengan sinematografi indah dan komikal film ini. Namun yang pasti, Bullet Train bakal memuaskan siapa pun yang mengaku sebagai penggemar film aksi. Dengan rating untuk penonton 18 tahun ke atas, film ini sama sekali enggak ragu menampilkan aksi yang brutal dan berdarah-darah.
***
Berhubung sutradaranya sama, kamu mungkin bakal teringat dengan seri film Deadpool ketika menonton Bullet Train. Soalnya, kedua film ini sama-sama menggabungkan aksi brutal dan humor yang dijamin bikin kamu tertawa terbahak-bahak.
Setelah baca review film Bullet Train, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!