Berat memang jadi seorang caster esports kayak Pak Pulung, apalagi kalau di sebuah turnamen besar Selain membawakan pertandingan, seorang caster juga dituntut untuk terus memberikan informasi kepada para penonton yang menyaksikan turnamen secara online.
Sialnya, banyak penonton yang seringkali salah kaprah soal tugas dari seorang caster. Seperti yang pernah dialami oleh Pak Pulung. Dalam konten podcast KINCIR Breakdown, Pak Pulung memberikan edukasi kepada para penonton soal wewenang seorang caster dalam sebuah turnamen esports.
Pak Pulung menyoroti kejadian di pertandingan EVOS Legends vs ONIC Esports pada MPL Season 6 week 3. Di situ punggawa EVOS Legends diam di base karena ada masalah jaringan dan sudah kehabisan jatah pause. Saat itu, justru yang disalahkan penonton adalah caster!
Dalam konten KINCIR Breakdown, Pak Pulung menjelaskan kalau mengatur jatah pause bukanlah wewenang dari caster esports. Keputusan semua ada di penyelenggara yaitu MPL dan tentunya mereka membawa regulasi yang telah diputuskan bersama dengan para peserta.
“Bang! Kita (caster) enggak bisa ngatur jatah pause. Kita cuma ngikutin apa kata produser aja. Kenapa kita yang disalahin? Soalnya banyak tuh, yang nyuruh caster untuk stop gamenya karena EVOS Legends pada saat itu lagi lag. Kan, aneh. Kita enggak ada wewenang buat ngatur hal itu.”
Dari penjelasan Pak Pulung, harusnya sudah jelas kalau terkait in-game seorang caster tidak punya keputusan untuk mengatur. Semua diatur oleh pihak penyelenggara. Tugas mereka sebatas membawakan pertandingan agar para penonton bisa merasakan hype yang terjadi di dalam game.
Coba dengerin podcast KINCIR bareng Pak Pulung, supaya kamu mengerti kondisi dan situasi di dalam sebuah turnamen terutama soal tugas caster esports. Jangan membabi buta menyalahkan satu pihak hanya karena kamu tidak tahu harus protes ke mana, ya!