Info 
*Spoiler Alert: Review film The Ice Road mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu yang suka nonton film aksi pastinya enggak asing dengan Liam Neeson. Di usianya yang telah menginjak 69 tahun, Neeson masih aktif membintangi film action. Paling baru, Neeson kembali beraksi di film aksi thriller yang berjudul The Ice Road. Di film yang disutradarai oleh Jonathan Hensleigh ini, Neeson beradu akting dengan Laurence Fishburne.
The Ice Road diawali dengan terjebaknya sekelompok orang akibat tambang meledak. Lalu, perusahaan pemilik tambang menugaskan tim pengemudi truk untuk membawa berbagai alat yang bisa membantu membebaskan para penambang yang terjebak. Namun, tim supir truk harus membawa truk mereka yang begitu besar dan berat melewati jalanan es yang merupakan danau yang membeku.
Review film The Ice Road
Film aksi yang penuh hal klise dan gampang terprediksi
Jalan cerita yang disajikan The Ice Road bisa dibilang bukan sesuatu yang baru dan spesial. Itulah sebabnya, sutradara sekaligus penulis naskah film ini, yaitu Jonathan Hensleigh, menambahkan bumbu dramatis dan plot twist di The Ice Road. Sayangnya, bumbu-bumbu tersebut gagal membantu film ini jadi terlihat lebih spesial.
Plot twist yang ditampilkan di The Ice Road menampilkan banyak hal klise sehingga gampang terprediksi. Jadi di saat para supir truk melakukan misi, terjadi pengkhianatan yang bisa dibilang sangat gampang tertebak. Ketika plot twist terungkap, hal tersebut sama sekali enggak memberikan dampak kejut bagi penontonnya.
Secara garis besar, The Ice Road tidak menampilkan jalan cerita yang kuat. Untungnya, kekurangan tersebut cukup bisa terobati dengan aksi Liam Neeson yang masih prima di usianya yang tidak lagi muda. Aksi yang ditampilkan The Ice Road sebenarnya tidak terlalu banyak dan tidak intens. Namun untuk usia 69 tahun, Neeson telah memberikan yang terbaik.
Efek Visual dengan Kualitas B
The Ice Road bukanlah tipe film yang menampilkan banyak CGI di sepanjang filmnya. CGI digunakan seperlunya saja untuk menambah kesan dramatis pada adegan tertentu, khususnya pada adegan yang melibatkan es atau salju. Namun, kamu jangan berharap mendapatkan kualitas efek visual yang wah dari film ini.
Yang cukup disayangkan, kualitas efek visual The Ice Road yang agak di bawah standar cukup terlihat jelas, khususnya di adegan yang memperlihatkan jalanan es yang hancur dan adegan yang memperlihatkan longsor salju. Ketika ada adegan yang menegangkan, konsentrasi kamu mungkin bakal sedikit terganggu karena penampilan efek visualnya yang tidak rapi.
Liam Neeson jadi kunci yang membuat film ini masih layak ditonton
The Ice Road bukanlah film terbaiknya Neeson sekaligus bukanlah aksi terbaik dari sang aktor. Namun, enggak bisa dimungkiri bahwa kehadiran Neeson yang membuat film ini masih punya alasan untuk bisa kamu tonton dan nikmati. Walau ceritanya tidak spesial, Neeson tetap memperlihatkan akting terbaiknya di The Ice Road.
Selain Neeson, aktor The Ice Road lainnya yang cukup bisa diapresiasi adalah Laurence Fishburne dan Marcus Thomas, aktor yang memerankan adik karakternya Neeson. Karakternya Neeson dan Thomas punya andil dalam menciptakan nuansa emosional di film ini. Thomas juga bisa dibilang cukup baik dalam memerankan karakter yang memiliki kelainan otak.
Sayangnya, aktor pendukung lainnya yang memeriahkan The Ice Road bisa dibilang tampil biasa-biasa saja. Akting yang diperlihatkan biasa saja, ditambah lagi dengan dialog yang cenderung berlebihan. Kalau enggak ada Neeson, The Ice Road bisa saja kehilangan daya tariknya karena dia berperan besar dalam memberikan nyawa untuk film ini.
***
Jika kamu adalah penggemar Liam Neeson, tampaknya kamu masih bisa menikmati The Ice Road. Kesampingkan kualitas ceritanya, kamu bisa fokus pada penampilan serta aksinya Neeson yang masih terlihat prima di masa tuanya.
Setelah baca review film The Ice Road, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa tulis pendapat kamu pada kolom komentar, ya!
