*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita serial What If? episode 3 yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Serial animasi What If? memiliki format antologi di mana setiap episodenya enggak memiliki keterkaitan cerita secara langsung antara satu sama lain. Hal ini pun bisa dilihat dari episode pertamanya yang mengisahkan semesta alternatif tatkala Peggy Carter jadi Captain America dan episode keduanya yang menampilkan Star-Lord versi T’Challa.
Nah, pada episode ketiganya, kita pun akan disajikan dengan kisah semesta alternatif yang baru lagi. Dalam episode ini, Tony Stark alias Iron Man dikisahkan tewas ketika dia masih menjadi kandidat anggota Avengers di film Iron Man 2 (2009). Black Widow yang saat itu menyuntikkan serum ke tubuh Stark pun akhirnya ditangkap karena dianggap sebagai pembunuh Iron Man.
Namun, ternyata kematian Tony Stark bukan satu-satunya insiden mengerikan yang terjadi di episode ketiga serial What If? ini. Sebab, sejumlah kandidat anggota Avengers lainnya juga ikut tewas terbunuh secara misterius, bahkan setelah Black Widow ditangkap. Hasilnya, Nick Fury dan Natasha Romanoff pun harus menyelidiki kasus terbunuhnya para kandidat Avengers.
Penasaran bagaimana keseruan episode ketiga serial What If? Yuk, simak review KINCIR di bawah ini!
Nexus Event yang Bikin para Avengers Terbunuh
Seperti biasanya, kisah semesta alternatif yang ada di serial What If? berawal dari munculnya Nexus Event alias kejadian yang seharusnya tak terjadi di Sacred Timeline. Kalian pun mungkin berpikir bahwa Nexus Event dari episode ketiga serial What If? adalah ketika Black Widow membunuh Iron Man. Namun, kenyataannya Nexus Event di episode ini agak berhubungan dengan film Ant-Man (2015).
Di film itu, Hank Pym selaku anggota S.H.I.E.L.D. sekaligus Ant-Man pertama terbilang sangat protektif terhadap anaknya, yaitu Hope van Dyne. Hal ini karena Hank tak ingin Hope menjalani kehidupan berbahaya hingga membuatnya bernasib sama seperti istrinya yang saat itu dia duga telah tewas. Hank pun baru mengizinkan Hope untuk beraksi sebagai Wasp menjelang filmnya berakhir.
Namun, di episode ini tampaknya Hank Pym tak terlalu protektif terhadap Hope bahkan setelah “kematian” istrinya. Sebab, terungkap bahwa Hope ternyata sempat menjadi salah satu agen yang bekerja di bawah naungan S.H.I.E.L.D. Sayangnya, Hope tewas ketika sedang menjalani misi sehingga membuat Hank kehilangan dua orang yang dicintainya.
Hasilnya, Hank pun menjadi jahat dan berniat balas dendam terhadap S.H.I.E.L.D. karena dianggap telah menewaskan anaknya. Hal ini pun dilakukannya dengan membunuh para kandidat Avengers yang merupakan sebuah program penting di S.H.I.E.L.D. Jadi, kalau bisa dibilang Nexus Event di episode ini adalah Hank Pym yang kurang protektif sehingga membiarkan Hope bergabung dengan S.H.I.E.L.D.
Mark Ruffalo yang Mereka Ulang Adegan The Incredible Hulk
Film The Incredible Hulk yang dirilis pada 2008 merupakan bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun, seperti yang kita ketahui, sosok Bruce Banner alias Hulk di film tersebut diperankan oleh Edward Norton, bukan Mark Ruffalo seperti di film MCU pada umumnya.
Meski begitu, lewat episode ketiga serial What If? kita akhirnya diperlihatkan dengan bagaimana jadinya jika Mark Ruffalo menjadi sosok pemeran Bruce Banner di film The Incredible Hulk. Sebab, episode ini menampilkan adegan pertarungan di perpustakaan yang ada di versi filmnya. Selain itu, Ruffalo juga terlibat sebagai pengisi suara dari Bruce Banner di episode ini yang penampilannya turut dibuat mirip seperti dia.
Loki yang Sukses Menginvasi Bumi
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, episode ketiga serial What If? ini berfokus pada terbunuhnya para kandidat program Avengers. Hal ini pun meliputi Thor yang masih menjadi manusia biasa seperti yang ada di plot film Thor (2011). Dia pun tewas karena tertembak panah milik Hawkeye yang dilepaskan oleh Hank Pym.
Meski Thor saat itu berstatus sebagai Dewa yang Terbuang, warga Asgard tetap marah atas insiden kematiannya tersebut, tak terkecuali Loki. Hasilnya, Loki dan ratusan tentara Asgard pun sempat datang ke Bumi dan berniat untuk melangsungkan perang. Beruntungnya, Nick Fury berhasil meyakinkan Loki bahwa pembunuh Thor masih berkeliaran dan mengajaknya bekerja sama buat menangkapnya.
Namun, setelah berhasil menangkap Hank Pym, Loki justru mengkhianati Nick Fury dan tetap melangsungkan rencananya untuk menguasai Bumi. Akibat sejumlah kandidat Avengers telah terbunuh, Nick Fury pun tak berkutik sehingga Loki sukses menginvasi Bumi sepenuhnya. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan saat dia mencoba menginvasi Bumi seperti di film Avengers (2012).
Anggota Alternatif Avengers Ciptaan Nick Fury
Nick Fury bisa dibilang kehilangan sejumlah kandidat terkuatnya untuk program Avengers. Mulai dari Iron Man, Hawkeye, Thor, Black Widow, hingga Hulk sekalipun karena seluruhnya tewas dibunuh oleh Hank Pym. Dia pun harus memutar otak untuk bisa mengusir Loki yang sedang menguasai Bumi.
Pada ending-nya, kita pun bisa melihat Fury sedang berada di dalam pesawat tempat Steve Rogers alias Captain America membeku lengkap dengan tameng vibranium-nya. Setelah itu, di belakang Fury pun muncul sosok bercahaya yang tak lain adalah Carol Danvers alias Captain Marvel.
Adegan tersebut pun membuktikan bahwa Captain Marvel memang selalu menjadi anggota alternatif Nick Fury untuk masuk ke program Avengers. Hanya saja, Captain Marvel cuma dipanggil ketika keadaan di Bumi sudah berada di level yang sangat berbahaya dan tak ada lagi sosok di planet tersebut yang bisa menyelamatkannya.
***
Nah, itulah ulasan KINCIR terkait serial What If? episode ketiga. Sambil menunggu episode terbarunya tayang pada pekan depan, yuk, tuliskan pendapat kalian terkait episode ketiganya pada kolom komentar di bawah!