Jadi sebuah kegiatan untuk menghabiskan waktu luang, siapa sangka jika game juga bisa berkontribusi dalam ekonomi kreatif tanah air. Soalnya, industri game di dunia bisa dikatakan terus bertambah pertahunnya apalagi di tangah pandemi Corona. Di Asia Pasific pun pertumbuhannya mencapai 7.6 persen pertahun. Pertumbuhan ini juga dibarengi dengan skena esports yang mampu jadi pilihan karier untuk para gamers.
Pada konferensi digital bertajuk Potensi Besar Gaming Indonesia (30/6), Syaifullah Agam selaku Direktur Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf mengatakan jika kontribusi game dan aplikasi untuk ekonomi kreatif pada 2017 adalah 1,93 persen dengan 44.733 jumlah tenaga kerja.
Untuk membantu developer game lokal, Syaifullah mengatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan bantuan pendanaan bagi game yang memiliki proyeksi menjanjikan. Hal ini pun bertujuan untuk developer lokal bersaing dan memajukan ekosistem industri ini.
“Kita akan berikan bantuan dana untuk game yang memiliki prospek bagus. Ada deputi bidang ekonomi digital dan produk yang akan mengurusi tentang game. Support ini juga akan berlanjut ke tahun-tahun depan untuk mendorong developer independen untuk mengembangkan IP game miliknya,” ungkap Syaifullah.
Enggak hanya game yang punya potensi besar, ada juga esports sebagai ranah kompetitif di industri ini. Giring Ganesha selaku Presiden Indonesia Esports Premier League (IESPL) mengatakan jika Indonesia menempati posisi ke-12 dalam hal esports.
Menurutnya, kehadiran game mobile jadi salah satu yang membuat pertumbuhan esports semakin meningkat. Soalnya, para gamers enggak perlu mengeluarkan biaya yang mahal untuk membeli sebuah perangkat hanya untuk bermain game.
“Kini kita bisa bermain game bagus di mobile. Perubahan dari single player ke multiplayer juga menarik perhatian karena bisa bermain bersama dengan orang secara langsung dan real time,” ungkap Giring.
Pemerintah juga telah mendukung perkembangan esports sejak 2019 silam. Pasalnya, bekerja sama dengan IESPL, mereka telah sukses menyelenggarakan turnamen Piala Presiden Esports 2019 dan 2020. Giring pun mengatakan jika kenaikan pendaftar juga membuktikan jika esports sudah berkembang.
“Piala Presiden juga mengalami peningkatan pendaftaran. Di 2019, gelaran ini hanya ada 13 ribu pendaftar. Di tahun ini, pendaftar mengalami kenaikan menjadi 177 ribu pendaftar,” ungkap Giring.
Kini, Indonesia telah mempunyai atlet esports yang berhasil membanggakan tanah air, seperti Rizky Faidan yang jadi semifinalis di ajang PES League 2019 World Finals. Ada juga si kembar Luxxy dan Zuxxy bersama Bigetron RA yang mampu jadi tim terkuat di ranah PUBG Mobile dunia.
Di masa pandemi wabah Corona seperti sekarang ini, penikmat para penyelenggara turnamen malah enggak kehabisan cara untuk tetap bisa menghibur para pencintanya yang sedang melakukan gerakan #dirumahaja. Soalnya, enggak sedikit turnamen yang tetap digelar walaupun diadakan secara online.
“Di masa pandemi ini, semua turnamen dijalankan secara online dan penontonnya terus bagus. Beberapa turnamen pun traffic-nya mengalami peningkatan apaliagi menampilkan tim-tim besar,” tambah Giring.
Bagaimana tanggapan kalian tentang industri game dan esports yang terus berkembang di tengah pandemi ini? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah, ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar game dan esports.