Enggak hanya berhasil menjadi industri baru, perkembangan esports di Indonesia juga dinilai membawa dampak positif secara ekonomi maupun prestasi para atletnya. Bentuk nyata dukungan Pemerintah adalah dengan digelarnya ajang Piala Presiden Esports yang pertama dimulai pada 2019 lalu. Kini, mereka akan segera menggelar kembali ajang tersebut 2020.
Walaupun Pemerintah sudah turun tangan mendukung perkembangan esports, namun masih ada stigma negatif yang menghantui industri baru ini. Pemerintah pun enggak bisa menyalahkan para orang tua yang melarang anaknya untuk terjun ke esports.
“Ini menjadi tugas Pemerintah untuk memberikan edukasi tentang esports untuk masyarakat. Kami pun selalu menyampaikan kalau esports memenuhi unsur olahraga seperti kompetisi, endurance, dan sportivitas. Esports juga sudah diperlombakan di Asian Games meskipun hanya ekshibisi. Tapi nanti kita akan bertanding di SEA Games 2019 untuk esports,” ungkap Gatot S. Dewa Broto selaku Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Keberadaan esports sebenarnya sudah lama di Indonesia, tapi baru beberapa tahun ini esports menjadi sebuah event. Gatot juga mengatakan jangan sampai Indonesia tertinggal, karena pesan dari Presiden Joko Widodo adalah agar milenial yang mempunyai kegemaran ini mempunyai wadah.
“Kami mulai menyusun regulasi-regulasi untuk mendukung pengembangan esports. Serta yang tak kalah penting mendukung pelaksanaan turnamen esports,” tambah Gatot.
Salah satu upaya Pemerintah membangun ekosistem esports dengan mengadakan kembali Piala Presiden Esports 2020. Kejuaraan berskala nasional ini mendapat respons positif dari berbagi organisasi dan komunitas esports. Oleh karena itu, ajang ini kembali dihadirkan pada 2020 mendatang.
Pemerintah kembali berkolaborasi dengan IESPL untuk mengadakan Piala Presiden Esports 2020 mendatang. Giring Ganesha ditunjuk sebagai Ketua Panitia Pelaksana di ajang tersebut. Dirinya mengatakan, bahwa esports akan memberi dampak besar dari sisi prestasi dan ekonomi jika diberi dukungan untuk bertumbuh sebagai industri.
“Semua harus dimulai dengan membangun ekosistemnya dulu. Harus ada kompetisi-kompetisi yang berjenjang yang menjadi pilihan karier bagi atlet berprestasi. Hal ini akan membuat sponsor terus masuk dan semakin berkembang,” ungkap Giring.
Sementara itu, acara yang digelar di Plaza Senayan ini juga menghadirkan Gary Ongko Putera selaku Owner dari tim esports BOOM ID. Dirinya mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu market terbesar dalam dunia esports. Hanya saja, potensi yang ada ini belum tergarap maksimal.
Gary berharap kedepannya Pemerintah terus memberikan inovasi dan menyusun regulasi yang tepat, agar memungkinkan ekosistem bertumbuh secara sehat dan kompetitif.
“Atlet-atlet esports yang kita punya memiliki potensi yang besar untuk bersaing di kancah Internasional. Hal ini harus didukung dengan edukasi jika esports salah satu peluang kita untuk dapat berprestasi,” ungkap Gary.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kini Piala Presiden akan mempertandingan game Free Fire, PES, dan game lokal yang akan diekshibisikan di gelaran tersebut. Di 13 Oktober mendatang, Piala Presiden Esports akan mulai dengan laga kick off-nya.
Bagaimana pendapat kalian tentang Pemerintah yang telah membangun ekosistem esports? Jangan sungkan untuk memberikan komentar kalian di kolom bawah ya! Tetap di KINCIR agar kalian enggak ketinggalan berita seputar esports.