Bagaimana Sulitnya Syuting dengan Hewan?

Siapa, sih, aktor dan aktris yang paling susah diajak buat kerja sama? Apakah kalian bakal menyebutkan nama sederet aktor dan aktris yang dikenal sombong? Hmm, pendapat kalian tidak sepenuhnya tepat karena sesungguhnya, masih lebih mudah bekerja sama dengan manusia super sombong daripada sama hewan.

Ya, dalam berbagai film terkenal, hewan sering dijadikan salah satu tokoh sentral. Misalnya dalam film Air Bud (1997), Night at the Museum Series, atau Pirates of the Carribean Series. Kalian juga bisa lihat kalau akting mereka cukup bagus dan sepertinya mereka bisa memahami manusia.

Via Istimewa

Namun, benarkah seperti itu? Hmm, sebagai manusia, kita dianugerahi kemampuan buat berimajinasi. Nah, kemampuan hewan dalam melakukan hal itu sangat terbatas. Lagipula, bahasa mereka beda sama bahasa manusia.

 

Penampilan Hewan di Film Hitam Putih

Udah pernah nonton film berjudul Dogville (1930)? Kalau belum, kalian bisa lihat di cuplikan di atas. Nah, dalam film tersebut, terlihat anjing-anjing berperilaku bak manusia. Mereka berjalan, berciuman, bahkan main instrumen musik. Bagaimana caranya? Rupanya, instrumen musik seperti akordeon ditempelkan ke telapak tangan mereka. Enggak cuma itu aja, badan mereka pun juga digerakkin layaknya wayang atau boneka marionette.

Fakta ini pun memicu protes dari banyak orang. Mereka menganggap kalau hal ini menyakiti hewan dan berbahaya buat mereka. Akhirnya pada 1940, ada peraturan tentang hak-hak hewan, termasuk dalam berakting di film-film. Ini membuat para sineas jadi lebih memperhatikan hak-hak hewan dan fokus pada kebutuhan mereka sebagai aktor atau aktris, seperti yang dituliskan Jonathan Burt dalam buku Animals in Film (2002).

Garis pedoman tentang bagaimana para kru dan sineas harus memperlakukan hewan dalam film tertera dalam Guidelines for the Safe Use of Animals in Filmed Media yang bisa kalian unduh di sini . Tentu saja, ini cuma berlaku di Amerika Serikat atau film-film Hollywood lain yang notabene merupakan “kiblat” dari film-film penjuru dunia.

Cara untuk Menarik Perhatian Para Hewan

Via Istimewa

Secapek apa pun para aktor dan aktris, setidaknya mudah buat berkomunikasi sama mereka perihal akting yang harus dilakukan atau gaya pengambilan gambar. Hewan seperti anjing misalnya, jelas enggak paham arahan sutradara atau kru lain. Masalahnya, sutradara dan kru tidak terlatih buat berkomunikasi sama hewan-hewan.

Nah, di sinilah para pelatih hewan mengambil bagian. Oh ya, seperti yang dikatakan oleh Cindy Ludwig, seorang pelatih hewan bersertifikasi, banyak cara yang dilakukan para pelatih hewan buat menarik hewan-hewan untuk melakukan berbagai tindakan. Misalnya nih, menggunakan alat yang bisa bersuara kayak hewan, atau peralatan permainan yang bikin kucing jadi nyaman di tempat syuting.

Sebelumnya, hewan-hewan ini juga harus melalui tes kesehatan dulu. Hewan-hewan yang diizinin buat akting adalah mereka yang bener-bener sehat baik secara mental mau pun fisik. Kalau ada satu hal aja yang enggak sesuai standar, mereka enggak diperbolehkan untuk ikut ambil bagian dalam film.

Hal ini dilakukan bukan cuma demi keuntungan para sineas aja, tetapi demi kebaikan para hewan. Proses syuting itu capek banget dan menguras tenaga. Jadi, kalau hewan-hewan yang tidak cukup sehat diajak buat syuting, bisa aja itu bakal melukai mereka.

Udah gitu, mereka juga harus melewati proses training terlebih dahulu. Ini cukup penting supaya mereka lebih luwes dan terlatih dalam berakting.

 

Bantuan CGI di Saat-saat Tertentu

Via Istimewa

Tentu saja enggak semua hewan di dalam film bener-bener berakting total. Ada kok, banyak film tentang hewan yang pakai CGI, seperti The Jungle Book (2016).

Ya, jangan kalian pikir Neel Sethi, pemeran Mowgli, bener-bener lari-larian sama serigala, macan kumbang, sampai beruang. Nyatanya, hewan-hewan ini dibuat pakai proses CGI dan juga bantuan boneka serta topeng-topeng.

Sementara itu, film Life of Pi (2012) menggunakan gabungan CGI sekaligus hewan-hewan betulan, misalnya adegan waktu banyak hyena. Oh ya, harimau Bengali yang akting bareng tokoh Pi Patel itu betulan, lho. Hanya saja, harimau yang ternyata berjumlah empat ini cuma berakting pada saat-saat tertentu.

Misalnya, waktu lagi mau berenang ke perahu, atau saat di dalam kandang. Para kru tidak pernah meletakkan harimau itu satu perahu sama tokoh utama, jelas, karena harimau adalah hewan buas.

 

Hewan-Hewan yang Jadi Aktor dan Aktris Ternama

Beberapa hewan telah jadi makhluk ikonis sampai penonton susah lupa sama mereka, contohnya Chiquita dan Jack. Keduanya adalah monyet cappucin yang berakting dalam film-film Pirates of the Carribean. Oh ya, meskipun kabarnya hewan-hewan ini udah melewati proses screening kesehatan ketat, tetapi tetep aja mereka bisa mabuk laut.

Buktinya, salah satu monyet ini pernah muntah waktu syuting di atas kapal. Kondisi ini bikin PETA sempet marah dan menganggap kalau hewan harusnya tidak perlu syuting sampai muntah.

Ada lagi, nih, monyet yang tidak kalah fenomenal, yakni Crystal the Monkey. Crystal adalah monyet cappucin yang pernah bermain jadi Dexter di film-film Night at the Museum. Sekarang, Crystal hidup bersama Tom Gunderson, pelatihnya di Los Angeles. Hmm, udah kayak aktor A-list, ya?

Via Istimewa

Kabar buruk justru dateng dari pemeran anjing Air Bud, Buddy. Setelah syuting film Air Bud, Buddy rupanya terkena kanker yang awalnya menggerogoti kakinya dan bikin dia pincang. Setelah itu, Buddy tidak diikutkan dalam berbagai promosi Air Bud karena ditakutkan bikin anak-anak jadi trauma.

Dilansir dari Vice, setelah meninggal, kabarnya Buddy dikremasi dan abunya pun disebar oleh Kevin DiCicco, penulis skenario Air Bud sekaligus pemiliknya. Sebuah fakta yang sebenarnya tidak diketahui banyak orang.

Via Istimewa

Pada dasarnya, menjadikan hewan sebagai aktor dalam film bukan hal yang mudah apalagi murah. Kalian membutuhkan berbagai elemen kompleks, mulai dari pelatih hewan profesional, sampai CGI yang mantap.

Tentu saja, kalian juga harus memastikan hewan-hewan ini beneran diperlakukan dengan baik dan enggak cedera. Risikonya tinggi banget kalau sampai terjadi apa-apa sama mereka. Lagipula, berbeda sama manusia, sebenarnya mereka enggak punya kesadaran sepenuhnya, ‘kan, buat jadi aktor?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.