Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran serial Halustik yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.
Episode ini bakal nyeritain dua episode terakhir dari serial yang dibintangi oleh Tara Basro, Lutesha, dan Richard Kyle. Dari konflik-konflik yang ada di episode sebelumnya, dua episode ini bakal ngasih lo jawaban atas kehidupan mereka. Bukan jawaban dari apa yang mereka perbuat, melainkan jawaban dari perjalanan mereka: happy ending, sad ending, atau batas di keduanya.
Kalau di episode 11 adalah episode klimaks yang bikin adrenalin lo makin semangat nonton serial Halustik, dua episode ini ngasih lo napas lega. Layaknya metode inhale dan exhale yang kerap disarankan Kanti dan Niki ketika lo berada di adrenalin yang tinggi. Akhir dari serial ini, lo bakal nagih buat kelanjutan ceritanya.
Di episode 12, Kanti diceritakan telah diculik oleh orang yang enggak dikenal. Pas tahu, ternyata Princess yang menculiknya dengan alasan untuk minta tolong soal perhitungan pajaknya. Di sisi lain, Niki, Edo, dan Indra kalang kabut buat nyari Kanti. Sampai-sampai, nyebarin brosur ke penduduk sekitar buat ikut nyariin Kanti.
Di momen tersebut, serial ini ngasih nuansa kesedihan yang mendalam. Ada adegan flashback tentang perjuangan Kanti dan Niki hingga di titik ini, titik menjadi independent woman. Begitu juga dengan Edo yang nunjukkin perasaannya ke Niki, serta Indra yang terlihat khawatir atas hilangnya mantan kekasihnya.
Masalah makin nambah ketika nyokap Niki datang ke villa. Dia memarahi Niki dan Mang Arip abis-abisan soal kaburnya selama ini. Niko juga datang dan otomatis saat itu mereka saling jujur satu sama lain. Saking sabar dan baiknya Niko, dia menerima semua keputusan Niki. Namun, enggak bagi nyokapnya yang masih keukeuh buat nikahin anaknya dengan Niko.
Sementara, Kanti juga udah ngabarin ke Niki bahwa dia baik-baik aja dan bakal pulang. Pas momen nyokapnya Niki teriak-teriak dan ngomel-ngomel, lo pasti sebel banget. Namun, kehadirannya bisa jadi pertanda bahwa Kanti dan Niki udah waktunya keluar dari persembunyian dan menghadapi kenyataan. Meski akhirnya, kenyataan yang mereka hadapi enggak seseram yang mereka bayangi.
Bisa jadi, kehadiran nyokapnya Niki juga jadi pertanda bahwa mereka harus keluar dari “halu”-nya masing-masing. Niki harus kembali ke “sangkar” dan Kanti harus kembali menjalani hidup dan keluar dari profesi konsultan ekonomi spiritual. Enggak lupa, ada momen yang bikin lo baper ketika Kanti pulang dan enggak sengaja bertemu dengan Indra.
Yap, momen dua insan tersebut memang jadi salah satu daya tarik serial ini. Romansa yang malu-malu tapi mau, jutek-jutek tapi sayang ini bikin lo senyum-senyum sendiri. Entah, apakah di serial lainnya, mereka bakal se-klop ini atau enggak. Namun yang pasti, akting keduanya kayak lo lagi ngelihat temen lo sendiri. Sebahagia itu ngelihat temen lo balikan.
Kanti dan Niki akhirnya harus pulang ke Jakarta atas perintah nyokap Niki. Namun, menuju akhir cerita, lo bakal tahu kalau Viu bener-bener konsisten melabeli kata “independent woman” ke dua karakter utamanya. Mereka enggak menghentikan meski bakal bikin akhir cerita yang enggak ketebak. Yap, keduanya benar-benar merepresentasikan karakter cewek kuat yang tegas dengan pendirian dan pilihannya.
Kanti akhirnya enggak ikut ke Jakarta dan memilih pergi ke kampung bokapnya. Niki yang dipaksa pulang, akhirnya kabur lagi dan menyusul Edo. Indra mimpi melamar Kanti dan akhirnya merelakan mobilnya untuk dibawa Kanti ke kampung bokapnya. Niko yang ikhlas dan sabar, pergi melanjutkan hidupnya.
Banyak momen yang bikin air mata lo netes lebih deras di episode 13. Momen yang bikin lo ngerti soal pilihan hidup seseorang. Momen tentang dua cewek yang belajar dewasa, berani melangkah, dan tegar. Di akhir cerita, pasti lo bakal berharap serial Halustik ini ada lanjutannya.
Penasaran dengan serial dari Viu selanjutnya? Sepertinya, Viu bakal kembali merilis serial orisinalnya lagi. Nah, sambil nunggu, lo bisa tonton berbagai serial di Viu, apalagi buat lo yang suka drama Korea. Tunggu kabar selanjutnya hanya di Kincir.com, ya!
