Info 
*Spoiler Alert: Review serial Willow episode 3 mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Serial Willow berlanjut ke episode ketiganya. Pada episode sebelumnya, Willow Ufgood menngungkapkan bahwa Dove adalah sosok Elora Danan yang sebenarnya. Berhubung Elora tidak pernah dilatih seumur hidupnya, Willow pun pelan-pelan mengajarkan sihir kepada Elora.
Di tengah usaha Elora dalam mempelajari sihir yang terbilang mudah, dia tiba-tiba diculik oleh Ballantine yang dirasuki oleh Gales. Nah, episode ketiga bakal memperlihatkan bagaimana Willow, Putri Kit, dan kelompoknya menyelamatkan Elora dari Ballentine.
Review serial Willow episode 3
Sinopsis Willow episode 3
Kilas balik sedikit ke episode kedua, Willow menugaskan Elora Danan untuk menumbuhkan tanaman dengan menggunakan sihir. Elora awalnya berulang kali gagal mempraktikkan sihir yang diajarkan Willow. Di saat Elora frustrasi mempelajari sihir, Balantine, yang ditugaskan Ratu Sorsha, berhasil menemukan Elora dan menculiknya.
Tanpa Elora sadari karena keburu diculik Ballantine, dia ternyata berhasil menumbuhkan tanaman dengan menggunakan sihirnya. Putri Kit, sosok yang paling tidak percaya bahwa Dove adalah Elora, malah jadi orang pertama yang menemukan keberhasilan sihirnya Elora saat sedang mencari Elora yang menghilang. Willow, Putri Kit, dan kelompoknya kemudian bergegas mengejar Ballantine yang menculik Elora.
Di tengah perjalanan, Willow dan kelompoknya memutuskan berpencar. Boorman dan Kit memilih melewati Celah Pitiless, sedangkan sisanya memilih melewati padang rumput Capella yang dianggap lebih aman. Di sisi lain, Elora berhasil melepaskan diri dari Ballentine, kabur ke sebuah hutan, dan bertemu dengan dua perempuan yang tinggal di hutan tersebut.
Terpecahnya kelompok Willow dalam menyelamatkan Elora
Boorman dan Silas memiliki perbedaan pendapat ketika mereka mengejar Elora. Boorman bersikeras melewati Celah Pitiless, sedangkan Silas ngotot melewati padang rumput Capella. Alhasil Boorman dan Kit memutuskan melewati Celah Pitiless, sedangkan sisanya melewati padang rumput Capella. Dua kelompok yang berpisah ini pun mengalami petualangan yang berbeda.
Di saat kelompoknya Willow memilih berpencar, Elora berhasil kabur dan bertemu dengan dua perempuan bernama Hubert dan Anne. Jujur saja, adegan pertemuan Elora dengan Hubert dan Anne merupakan hal yang tidak penting di sepanjang episode ini karena kedua karakter tersebut sama sekali tidak berkontribusi membantu Elora. Entah apa tujuan penulis naskah menampilkan Hubert dan Anne.
Berhubung Hubert dan Anne sama sekali tidak menolong, Elora kembali ditangkap Ballantine. Ballantine menangkap Elora pun diperlihatkan dengan cara yang cenderung konyol. Di sisi lain, Boorman dan Kit lebih dulu sampai di tempat bernama Slaughtered Lamb untuk mencari Lux Arcana, kunci untuk mengaktifkan Zirah Kymerian. Ketika Boorman dan Kit mencari Lux Arcana, Elora, Ballentine dan pasukannya tiba di Slaughtered Lamb.
Ballantine kemudian menyuruh Elora membuka jalan untuk menemui Crone, pemimpin The Gales. Ketika Elora melawan dan berusaha mengeluarkan sihirnya, Willow, Jade, Graydon, dan Silas akhirnya tiba di Slaughtered Lamb. Pertempuran untuk memperebutkan Elora pun tidak bisa terhindarkan.
Willow akhirnya tunjukkan kekuatan sihirnya
Willow memang diperlihatkan memiliki berbagai penglihatan tentang masa depan. Namun, dia selalu menahan kekuatannya sejak episode pertama. Enggak heran Kit, Jade, Boorman, dan Graydon mempertanyakan kemampuan sihirnya Willow. Namun lewat episode ketiga, kita akhirnya mendapatkan jawaban mengapa Willow seakan menyimpan kemampuan sihirnya.
Ketika Elora dan Graydon membutuhkan Willow mengeluarkan sihirnya untuk mengalahkan Ballentine, dia malah memilih cara lain. Namun, semua berubah ketika posisi mereka terpojok dan salah satu pasukannya Ballantine membunuh Silas. Willow yang sedih dengan kematiannya Silas pun langsung mengeluarkan sihirnya yang berhasil melumpuhkan Ballantine dan pasukannya.
Momen sedih tidak hanya dialami oleh Willow. Jade pun mau enggak mau membunuh Ballantine, yang merupakan mentornya, demi bisa membebaskan Ballantine dari pengaruhnya The Gales. Episode ketiga ditutup dengan momen yang cukup emosional. Namun, adegan pertempuran di akhir episode terlihat kurang intens dan nanggung.
***
Dibandingkan episode sebelumnya, Willow episode ketiga menampilkan adegan aksi yang lebih banyak. Sayangnya, adegan aksinya terlihat biasa saja dan sama sekali enggak membuat penonton merasakan keseruan pertarungannya. Yang cukup disayangkan, episode ini menampilkan adegan-adegan yang enggak perlu dan kembali menampilkan berbagai lelucon yang timing-nya tidak tepat.
Setelah baca review serial Willow episode 3, apakah kamu punya pendapat lain tentang serial ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang serial ini, ya!
