Review Serial Katarsis Episode 9 : Catharsis

Katarsis Episode 9 : Catharsis
Genre
  • Dark Comedy Thriller
Actors
  • Bront Palarae
  • Pevita Pearce
  • Prisia Nasution
  • Revaldo
  • Sigi Wimala
Director
  • Randolph Zaini
Release Date
  • 23 March 2023
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Review serial Katarsis episode 8 ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.


Tayang perdana sejak tanggal 16 Februari, Katarsis akhirnya sampai pada episode pamungkas. Kamis 23 Maret lalu, episode ke delapan sekaligus episode terakhir serial ini rampung ditampilkan. Perjalanan kasus Tara Johandi dan kasus pembunuhan peti mati yang melibatkannya akhirnya benar-benar rampung terungkap.

Buat kamu yang nonton serial ini dari awal, episode penutup ini sepertinya bakal bikin kamu terpuaskan.

Review serial Katarsis epidode 9

Segala misteri rampung di episode penghujung

Serial Katarsis episode 9.
Serial Katarsis episode 9. Via Istimewa.

Dokter Alfons yang selama ini merawat Tara ternyata benar-benar mati. Jasad yang ada di rumah Heru adalah memang benar jasad dokter Alfons. Hal itu membuat kasus pembunuhan peti mati sepertinya sudah selesai diungkapkan. Namun nyatanya, ceritanya belum selesai sampai di situ. Justru ada rahasia yang lebih besar dan akhirnya terungkap dalam episode ke delapan.

Semenjak matinya dokter Alfons, Tara tinggal dengan Ello, kehidupan mereka berdua enggak begitu menyenangkan. Terutama bagi Tara, hidup bersama kekasihnya itu enggak membuat Tara jadi bahagia. Kemurungan Tara semakin ditambah ketika Ratna, kawannya di tempat kerja ditemukan tewas.

Siapa yang membunuh Ratna? bagaimana detail kasus pembunuhan peti mati yang menimpa Tara dan kedua orang tua angkatnya terjadi? Semua misteri tersebut rampung dijelaskan dalam 56 menit episode terakhir serial Katarsis.

Meletup di episode penutup

Pevita Pearce dalam serial Katarsis.
Pevita Pearce dalam serial Katarsis. Via Istimewa.

Kalau pada episode-episode sebelumnya serial ini masih mencampurkan antara komedi dengan adegan-adegan kejam, Maka pada episode terakhirnya, adegan-adegan receh yang mengundang tawa dibuat seminim mungkin. Episode terakhir ini begitu serius dan mengundang rasa tegang yang enggak tanggung.

Seperti hendak menggambarkan semua misteri dalam keseluruhan cerita, episode terakhir ini terasa begitu padat. Semua nasib karakternya ditentukan pada episode kali ini. Jenny yang semula hanya seorang penyidik kini jadi komandan, Alfons dan Ratna dua orang terdekat Tara dibuat memiliki takdir yang tragis.

Sementara Tara akhirnya harus menerima Ello dan segala kesintingan pikirannya. Benar, Ello yang selama ini terlihat enggak mau jauh dari Tara ternyata orang yang paling berbahaya buat dirinya sendiri. Jika sejak awal, Ello terlihat begitu posesif pada Tara, maka pada episode kali ini hal itu benar-benar terejawantahkan.

Enggak hanya soal nasib para karakternya. Kasus Tara dan dua orang tuanya yang meninggal akhirnya diungkapkan. Tanda tanya besar yang membuat cerita serial ini berjalan akhirnya rampung diungkapkan.

Jika biasanya sebuah serial memiliki puncak cerita pada satu episode sebelum episode pamungkas, Katarsis menaruh semua energi serialnya benar-benar di episode terakhir. Episode ke tujuh yang dirasa sudah mencakup semua inti cerita, ternyata hanya sempalan untuk menuju konklusi yang jauh lebih tepat pada episode terakhir.

Sentuhan apik sutradara Randolph Zaini

Serial ini bisa saja jadi serial yang biasa. Dibuat dengan sederhana yang penting mengikuti alur cerita. Namun, Randolph Zaini nampaknya enggak mau itu. Skenario yang sudah matang ia olah lagi dengan sinematografi ciamik dan paduan scoring yang asik. Genre komedi dan thriller yang biasanya sulit bersatu, dalam serial Katarsis jadi dua sisi yang saling berkaitan.

Selain itu, Randolph enggak mau menyajikan adegan-adegan dalam serial ini dengan biasa saja. Dia kasih sentuhan beda yang bikin adegan jadi terasa lebih dramatis. Pada episode ke delapan ini contohnya, di akhir episode, ada adegan dua orang saling menusukan pisau. Adegan yang mungkin bisa saja dibuat standar tapi Randolph kemas dengan cara yang enggak biasa dan terasa lebih dramatis.

Adegannya dibuat lebih pelan, tusukan-tusukan yang ditampilkan terlihat seperti dua orang yang sedang menari. Makin lengkap dengan cipratan darah yang membuncah di mana-mana. Enggak berhenti sampai di situ, adegan tersebut juga dibumbui dengan musik latar yang pas. Adegan yang harusnya tampak kejam jadi terlihat begitu indah.

Mungkinkah ada musim ke 2?

Semua cerita hampir rampung dikisahkan pada episode ke delapan. Namun enggak menutup kemungkinan serialnya lanjut musim ke dua. Pasalnya pada akhir episode, Tara yang terlihat sekarat nampaknya masih bisa diselamatkan. Ia tetap menjaga matanya tetap terbuka dan tersenyum.

Selain itu ada satu tanda tanya yang juga belum terungkap. Tentang komandan yang mencurigakan. Sejak episode awal kemunculannya benar-benar misterius. Seperti sedang menutupi sesuatu yang besar. Hal itu konsisten ketika dia sekali lagi mencegah Jenny untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jadi tentu saja ada kemungkinan yang serial ini lanjut musim ke dua.

                                                                      ***

Delapan episode telah dirampungkan, semua cerita coba dijabarkan dan kini kita sampai pada akhir kisah Tara dan semua tanda tanyanya. Buat kamu yang ikuti kisah ini dari awal sampai akhir, merestui enggak kalau serialnya lanjut musim ke dua?

 

 

 

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.