*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran cerita yang bisa saja mengganggu kalian yang belum nonton.
Dalam episode sebelumnya, Cersei berada di atas angin. Dia berhasil memukul balik dan menyebabkan Daenerys kehilangan dua “rekan” sekaligus, yaitu Rhaegal dan Missandei. Dalam kesedihannya, Dany juga terlihat tengah membayangkan pembalasan dendam. Kali ini, baik Varys, Tyrion, maupun Jon Snow sebetulnya sudah bisa menebak ke arah mana keputusan Dany bakal bermuara.
Varys yang sebelumnya telah mengetahui fakta soal Jon Snow merencanakan pengkhianatan terhadap Dany. Sebenarnya, tidak tepat bila menganggap keputusan tersebut adalah pengkhianatan sepenuhnya. Varys hanya mau memberikan Iron Throne kepada yang terbaik, orang yang memang layak mendudukinya dan bakal bijak memimpin.
Bagi Varys, Jon Snow adalah orang yang tepat bertakhta di Iron Throne. Sayangnya, bukan hanya Tyrion, Jon Snow pun menganggap hal itu sebagai pengkhianatan dan dengan jelas mendeklarasikan loyalitasnya kepada Dany.
Bisa ditebak, Dany yang lagi uring-uringan, antara kesal bercampur sedih, akhirnya mulai “gila”. Dia mengeksekusi Varys dengan membakarnya hidup-hidup (tentu dibantu Drogon). Enggak bisa berpikiran jernih, Dany meminta penyerangan dipercepat. Namun, mengingat pasukan Utara baru tiba keesokan harinya, Jon Snow melarang penyerangan mendadak saat itu juga.
Jaime yang memang berniat menyusul Cersei ternyata tertangkap oleh pasukan Dany dan menjadi tawanan perang. Namun, Tyrion yang begitu menyayangi sang kakak membebaskannya (tentu tanpa sepengetahuan Dany). Tyrion bahkan meminta Jaime menyelamatkan Cersei dengan cara menyerah saat perang besok lalu mereka kabur ke Pentos untuk memulai hidup baru.
Perpisahan kakak beradik ini pun jadi momen yang mengharukan. Sejauh mana perang berlangsung dan seberapa besar kebencian yang selalu didapatnya, Tyrion ternyata tetap menyayangi dua kakaknya.
Di sisi lain, Arya dan The Hound sampai di barisan kemah pasukan Dany. Dengan tujuan yang sudah di depan mata, baik Arya maupun The Hound enggak terpengaruh dengan perang yang sedang berlangsung. Tanpa perlu menyelinap diam-diam, keduanya dengan mudah masuk King’s Landing di tengah kekacauan menjelang perang.
Nah, kalau di episode 3 kalian merasa dinginnya Utara, di episode ini suasananya panas banget. Sejak awal, Drogon dan Dany semacam punya ikatan yang kuat. Drogon bisa dibilang yang paling lihai dan cepat saat terbang. Drogon juga punya ukuran yang paling besar sehingga cuma dengan Drogon saja sebetulnya Dany sudah cukup terlihat mengintimidasi.
Benar saja, kali ini Dany datang dengan serangan kejutan bersama Drogon. Dengan kecepatannya, Dany berhasil membawa Drogon menghindari berbagai serangan anak panah Scorpions. Iron Fleet milik Euron Greyjoy jadi yang pertama ditumbangkan.
Scorpions juga terpasang di atas benteng King’s Landing, namun dengan cepat tempat itu jadi target serangan Dany. Melihat jumlah korban berjatuhan yang luar biasa banyaknya, akhirnya pasukan Lannister menyerah dan membunyikan bel.
Merasa dendamnya belum terbalaskan tuntas, Dany membakar seisi kota. Api berkobar di mana-mana dan visi Dany yang pernah dilihatnya saat musim kedua Game of Thrones menjadi nyata. Ruang Iron Throne hancur dengan sekelilingnya ditutupi debu.
Sampai “The Last of the Starks” kemarin, mungkin kita semua masih berpikir bahwa Cersei adalah ancaman terbesar Westeros. Kekuatannya didukung puluhan ribu pasukan, termasuk pasukan bayaran The Golden Company. Belum lagi, Cersei juga punya Scorpions buatan Qyburn yang terbukti jadi senjata ampuh buat membunuh naga. Kematian Rhaegal jadi buktinya, bahwa satu saja anak panah tertancap bisa berbahaya banget.
Nyatanya, Dany dalam mode “Mad Queen” sama sekali enggak bisa ditandingi. Bisa dibilang, dalam pertempuran di King’s Landing ini, Dany seorang diri pun bisa memenangkannya.
Saat kegilaan Dany memuncak, Arya dan The Hound tiba di The Red Keep untuk menemui Cersei dan The Mountain. Namun, melihat kekacauan yang terjadi, The Hound menyarankan Arya untuk pergi. Arya menurut setelah mengucapkan terima kasih.
Sementara itu, tak lama kemudian, Cleganebowl terjadi. Kakak beradik yang saling benci sejak kanak-kanak ini akhirnya bertemu buat pertarungan terakhir. Bisa ditebak, tentu The Mountain lebih unggul, apalagi setelah tubuhnya jadi bahan percobaan Qyburn. Namun, tekad The Hound untuk membunuh kakaknya itu sudah bulat sehingga dia pun membawa The Mountain mati bersamanya.
Arya yang pergi dari The Red Keep kesulitan keluar dari kota karena Dany membakar semuanya. Berkali-kali Arya hampir mati, namun takdirnya belum terpenuhi. Dia bangkit kembali dan melihat banyak nyawa orang tidak bersalah yang tumpah di King’s Landing.
Perlu kita ingat, ramalan tentang Arya membunuh seseorang bermata hijau belum terpenuhi. Apakah itu Dany? Yang jelas, tampak Arya yang pada akhirnya menemukan sesosok kuda putih tengah memasang suatu siasat.
Dalam kekacauan yang sama, Jaime akhirnya mencapai The Red Keep. Namun, dia harus berduel dulu dengan Euron Greyjoy yang juga “gila” setelah melihat kekalahannya. Jaime memenangkan duel mereka.
Meski dengan tubuh terluka parah, Jaime berhasil menemukan Cersei, tepat saat situasi semakin kacau. Sayangnya, mereka tak pernah sempat kabur mengikuti rencana Tyrion. Kematian Cersei yang diharapkan tragis pun sama sekali enggak terjadi karena Cersei mati sebagai seorang ibu yang ingin anak-anaknya tetap hidup.
Di episode ini, rasanya ingin menyalahkan Jon Snow. Meski sebelum pertempuran telah melihat gelagat “kegilaan” Dany, dia tetap membawa pasukannya bertempur dan enggak ingin mengklaim Iron Throne yang sebetulnya merupakan haknya.
Akibatnya, Varys, pasukannya, pasukan musuh, dan penduduk King’s Landing yang tak bersalah menjadi korban. Semoga Jon Snow menyadari kesalahan besarnya kali ini sehingga episode terakhir bisa lebih seru lagi!
Di preview episode selanjutnya yang juga merupakan episode terakhir, Dany terlihat telah “menguasai” King’s Landing dan Iron Throne. Namun, kehancuran yang disebabkan olehnya terlalu besar. Begitu besar, sampai mungkin timbul masalah baru yang lebih besar lagi setelah ini. Apakah itu?
Kasih tahu prediksi kalian di kolom komentar dan simak terus keseruan Game of Thrones season 8 hanya di KINCIR!