Belum Terpecahkan! Sederet Pertanyaan yang Bikin Penasaran di The Glory 2

Pembalasan dendam Moon Dong-eun mungkin sudah selesai setelah ia ini melihat satu per satu geng perisak jatuh dengan tragis, membakar semua foto mereka, dan menyongsong kehidupan baru bersama orang-orang yang ia sayangi. Salah satunya Joo Yeo-jeong, dokter kulit yang sedang menghadapi trauma akibat kematian sang ayah oleh psikopat.

Namun, ada beberapa pertanyaan yang belum sepenuhnya terjawab dalam The Glory bagian kedua, sehingga penonton pun berharap adanya The Glory bagian ketiga. Walaupun enggak sebesar misteri yang ada pada The Glory episode pertama, pertanyaan-pertanyaan ini cukup menggelitik dan bikin penasaran.

Apa saja sederet pertanyaan yang belum terpecahkan di The Glory bagian kedua? Simak di sini.

Siapa pembunuh Jeon Jae-joon?

Via Istimewa

Nasib paling tragis mungkin dialami oleh Jae-joon. Park Yeon-jin masih hidup dan masuk ke penjara, Choi Hye-jeong hanya kehilangan suara, Lee Sa-ra ditangkap, dan Son Myeong-o enggak sengaja terbunuh. Sementara Jae-joon harus mengalami kebutaan terlebih dahulu, kemudian mati mengenaskan tanpa seorang pun tahu kecuali pembunuhnya.

Dalam episode terakhir, diceritakan bahwa Jae-joon mendadak buta akibat zat berbahaya yang dimasukkan oleh Hye-jeong ke dalam obat tetes matanya. Enggak lama kemudian, Jae-joon terlihat diincar orang di atas gedung, dan dilempar menuju ke semen cair hingga ia enggak bisa bernapas.

Sampai ajalnya, Jae-joon enggak pernah tahu siapa yang membunuh dirinya karena ia buta. Penonton pun enggak benar-benar tahu siapa pembunuhnya, kecuali mengira-ngira dari motif dasi yang dipakainya.

Motif dasi itu sama dengan motif dasi milik Ha Do-young, suami Park Yeon-jin sekaligus ayah Ye-sol. Namun, hal ini belum tentu tepat karena ada banyak orang yang menggunakan dasi seperti itu.

Siapa ayah Dong-eun?

Via Istimewa

Sejak awal, Dong-eun memang enggak pernah tahu siapa ayahnya, begitu pula para penonton. Beberapa teori memperkirakan bahwa ayah dari Moon Dong-eun adalah psikopat yang membunuh ayah dari Joo Yeo-jeong. Namun, teori itu enggak terbukti. 

Nyatanya, psikopat yang membunuh ayah Yeo-jeong bukanlah siapa-siapa. Bahkan, sampai akhir episode bagian kedua, kita enggak benar-benar tahu siapa ayah Dong-eun. Melihat dari rekam jejak sang ibu, kemungkinan bahkan ibu Dong-eun pun enggak tahu siapa ayah dari Dong-eun.

Mengapa Gyeong-ran menjauhi Dong-eun tapi memihak geng Bully?

Via Istimewa

Setelah Dong-eun keluar dari sekolah, Kim Gyeong-ran menjadi sasaran perundungan dari geng jahat tersebut. Saat So-hee melawan kemudian meninggal dunia dan Dong-eun membalas dendam, Gyeong-ran justru malah bekerja kepada dua anggota geng perundung. Selain itu, pada episode ke-15, terlihat bahwa saat SMA, Gyeong-ran justru malah menjauhi Dong-eun.

Hanya permintaan maaf dan penyesalan Gyeong-ran yang terdengar tanpa kita tahu mengapa ia melakukannya. Barangkali, Gyeong-ran memang menderita Stockholm Syndrome, di mana ia justru terikat dengan perundungnya dan takut mendapatkan perundungan yang lebih gila jika mendekat ke Dong-eun.

Mengapa ibu Yeon-jin enggak mau berbicara dengannya?

Via Istimewa

Pada episode ke-15, Dong-eun mengembalikan kata-kata yang pernah diucapkan oleh Yeon-jin kepadanya. Dengan angkuhnya, Yeon-jin mengatakan bahwa “keluargamu adalah pelaku utama”.

Lewat trik dan manipulasi yang ia gunakan kepada para perundung, Dong-eun membuktikan bahwa ibu Yeon-jin enggak sesayang itu kepada anaknya. Dalam kondisi terdesak, ia enggak mau berkorban. Bahkan, anaknya mungkin hanya dijadikan sebagai pelengkap citranya saja.

Menjelang akhir episode ke-16, baik Yeon-jin dan ibunya sama-sama dipenjara karena pembunuhan. Saat mengetahui bahwa ibunya dipenjara, Yeon-jin histeris dan memanggil-manggil ibunya. Namun, seperti kejadian pada episode sebelumnya, ibunya enggan menjawab dan melihat wajah Yeon-jin.

Diamnya ibu Yeon-jin menyiratkan dua hal. Pertama, mungkin ia terlalu malu dengan anaknya, karena ketahuan mengorbankan sang anak demi keselamatannya. Kedua, mungkin ia sudah sangat muak dengan perilaku sang anak, yang selalu merepotkan sejak remaja.

Benarkah Jae-joon ayah dari anak So-hee?

Via Istimewa

Pada saat jatuh dari atap akibat perisakan Yeon-jin, So-hee berada dalam keadaan hamil. Setelah bertemu dengan Jae-joon, Yeo-jeong menelepon Dong-eun dari kliniknya dan memberi tahu bahwa anak yang dikandung oleh So-hee adalah anak dari Jae-joon. Kemungkinan besar, dulu Jae-joon memerkosa So-hee.

Namun, di adegan lain, ibu So-hee datang dan melempari foto Myeong-o dengan daging. Maka, ada dua kemungkinan. Pertama, sesuai prediksi Jae-joon dan informasi Yeo-jeong, anak yang dikandung So-hee adalah anak dari Jae-joon. Kedua, barangkali Myeong-o juga pernah memerkosa So-hee sehingga ada probabilitas bahwa itu adalah anaknya.

Siapa yang membunuh dukun ibu Yeon-jin?

Via Istimewa

Pada suatu ritual besar tolak bala, dukun yang dipercaya oleh ibu Yeon-jin tiba-tiba meninggal dunia setelah mengaku melihat hantu yang deskripsinya seperti So-hee menjelang kematiannya. Kondisi ini membingungkan karena genre The Glory bukanlah horor supernatural. Namun, enggak ada penjelasan lain tentang mengapa sang dukun meninggal dunia, kecuali dari teriakan anaknya bahwa ia terkena beoljeon, kutukan mematikan bagi para dukun.

Hingga akhir cerita, enggak ada yang tahu siapa pembunuh dari dukun ini. Apakah Dong-eun meracuninya diam-diam? Apakah ibu Yeon-jin yang melakukannya? Apakah ia meninggal karena jantung? Atau, memang hantu yang melakukannya? 

Pernyataan usia 19 tahun

Menjelang penutup episode terakhir The Glory bagian kedua, Dong-eun mendatangi makam So-hee dan mengatakan bahwa mereka berdua sekarang berusia 19 tahun. Padahal, menurut usia Korea Selatan, mereka berdua seharusnya sekarang berusia hampir 40 tahun.

Pernyataan itu mungkin adalah simbol bahwa semua dendam keduanya sudah terbalaskan. Namun, lebih daripada sekadar dendam, ucapan ini menyatakan bahwa keduanya kini sudah hidup tenang karena 18 tahun yang dihabiskan dengan penderitaan karena para perisak kini sudah usai. Ya, korban perundungan kerap enggak bisa move-on dan terjebak pada masa di mana mereka mengalami trauma, seperti apa yang dialami oleh Dong-eun.

Layaknya Dong-eun yang siap menyongsong kehidupan baru, arwah So-hee mungkin bisa tenang mendengar kabar bahwa para perisaknya kini merasakan apa yang mereka rasakan.

***

Berbagai pertanyaan di atas mungkin enggak akan terjawab karena belum ada konfirmasi bahwa The Glory akan lanjut pada bagian ketiga. Bahkan, dilihat dari ending, bisa saja The Glory memang enggak akan pernah dilanjutkan ke bagian ketiga. 

Nah, menurutmu, apakah jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas? Share di kolom komentar supaya enggak pada penasaran, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.