Info 
Dengan mengadaptasi kisah pada kehidupan nyata, deretan drama Korea ini berhasil memberikan cerita yang lebih memikat penonton.
Drama Korea hampir selalu berhasil memikat penontonnya. Selain karena melibatkan pemain dengan penampilan yang menawan, drakor juga kerap menghadirkan jalan cerita yang sangat unik dan jarang dilakukan oleh berbagai jenis tontonan lainnya.
Menariknya lagi, beberapa elemen cerita yang ada dalam drama Korea pun terkadang ada yang mengambil inspirasi dari kisah nyata. Hal ini bisa berkaitan dengan latar belakang karakternya hingga konflik utama dari kisah drakornya. Malahan, ada drakor yang mengadaptasi kisah nyata tersebut sebagai tema utama ceritanya, bukan sekadar digabungkan pada salah satu elemen episodenya.
Nah, berikut ini KINCIR akan membahas deretan drama Korea yang terinspirasi dari kisah nyata. Yuk, simak!
Drama Korea terinspirasi kisah nyata
1. Crash Landing on You
Mungkin banyak dari kamu yang tak tahu bahwa drama Korea Crash Landing on You terinspirasi dari kejadian nyata. Yap, nyatanya premis dalam drakor ini terinspirasi dari insiden pada 2008 yang menimpa aktris asal Korea Selatan, yaitu Jung Yang. Hal ini karena Jung Yang tersesat ke perbatasan Korea Selatan dengan Korea Utara saat sedang berada di atas perahu dalam kondisi yang sangat berkabut.
Tentunya, kejadian tersebut mirip dengan insiden yang menimpa konglomerat asal Korea Selatan bernama Yoon Se-ri (Son Ye-jin) dalam drakornya. Soalnya, Se-ri juga ceritanya terdampar ke Korea Utara setelah mengalami insiden sewaktu paragliding.
Sebagai pembedanya, tim produksi Crash Landing on You memberikan bumbu romansa dengan menghadirkan Kapten Ri (Hyun Bin) selaku tentara Korea Utara yang menolong Se-ri dan jatuh cinta kepadanya. Padahal, kalau pada kejadian nyatanya, Jung Yang diselamatkan oleh tim dari Korea Selatan dan enggak terdapat unsur romansa sama sekali.
2. Fight for My Way
Fight for My Way adalah drama Korea yang mengambil tema olahraga. Kisahnya berfokus pada Ko Dong-man (Park Seo-joon), mantan atlet taekwondo yang kemudian berkarier pada bidang mixed martial arts ketika beranjak dewasa. Dong-man ceritanya memiliki sahabat cewek sekaligus kekasih bernama Choi Ae-ra (Kim Ji-won) yang terbilang kurang suka dengan pilihan kariernya tersebut.
Im Sang-choon selaku penulis naskah Fight for My Way mengungkapkan bahwa kisah drakor garapannya terinspirasi dari hubungan Choo Sung-hoon and Yano Shiho. Buat kamu yang belum tahu, Sung-hoon adalah atlet mixed martial arts asal Korea Selatan. Nah, dalam salah satu pertandingan Sung-hoo, sang penulis sempat melihat Shiho menangis saat menonton suaminya bertanding.
Hubungan antara seorang atlet bela diri dengan keluarga atau orang terdekatnya tersebutlah yang kemudian jadi fokus Sang-choon pada drakor Fight for My Way. Bahkan, dalam salah satu episode drakornya, kita juga bisa melihat adegan Ae-ra yang menangis dan ketakutan saat melihat Dong-man bertarung di atas ring.
3. Listen to Love
Listen to Love merupakan drama Korea yang diadaptasi dari serial asal Jepang. Kisahnya berfokus pada kehidupan rumah tangga Do Hyun-woo (Lee Sun-kyun) dengan istrinya, yaitu Jung Soo-yeon (Song Ji-hyo) yang sudah berjalan delapan tahun. Meski begitu, Hyun-woo curiga kalau istrinya telah selingkuh hingga akhirnya meminta saran netizen pada sebuah forum internet buat mengatasi hubungannya.
Kisah yang ada dalam drama Korea ini pun terinspirasi dari posting-an seorang pria asal Jepang yang lumayan viral. Sebab, sang pria membuat posting-an berupa tulisan, “istriku selingkuh minggu ini, apa yang harus saya lakukan?” pada sebuah forum internet. Post yang lumayan simpel tersebut pun menginspirasi lahirnya jalan cerita sebuah drama Korea bergenre romansa yang cukup populer.
4. Signal
Signal salah satu drama Korea yang cocok buat kamu yang suka dengan tontonan bergenre misteri dan kriminal. Soalnya, serial ini mengisahkan dua detektif dari latar waktu berbeda yang mampu berkomunikasi lewat walkie-talkie misterius. Mereka berdua kemudian bekerja sama untuk memecahkan sejumlah kasus kriminal yang ada pada Korea Selatan.
Menariknya, salah satu kasus kriminal drakor ini adalah kasus pembunuhan berantai nyata yang terjadi pada wilayah Hwaseong pada 1986 hingga 1991. Sang pembunuh berantai yang bernama Lee Choon-jae tersebut mengakui bahwa ia telah membunuh sebanyak 15 orang, termasuk kakak iparnya. Akibatnya, Choon-jae mendapat hukuman penjara seumur hidup yang terhitung sejak 1994 silam.
Kasus pembunuhan berantai Hwaseong tersebut memang menjadi insiden kriminal paling populer sepanjang sejarah Korea Selatan. Bahkan, selain Signal, ada sejumlah drama Korea yang turut mengadaptasi kisahnya, seperti Criminal Minds. Namun, Signal terbilang menjadi drakor yang paling memfokuskan kisahnya ke tragedi tersebut.
5. Reply 1988
Reply 1988 mengisahkan kehidupan sejumlah keluarga yang tinggal pada wilayah Ssangmun-dong, Korea Selatan. Jalan cerita dari masing-masing keluarga tersebut pun sebenarnya hanyalah fiktif belaka meski beberapa kejadiannya berkaitan dengan fenomena yang terjadi di Korea Selatan pada 1988. Meski begitu, salah satu karakter dalam drama Korea inilah yang justru terinspirasi dari sosok dunia nyata.
Karakter tersebut adalah Choi Taek yang Park Bo-gum sebagai pemerannya. Dalam serialnya, Taek adalah pemuda yang sangat berbakat dalam bermain catur go dan kerap menjadi wakil Korea Selatan pada berbagai kompetisi internasional. Hal ini karena Choi Taek sudah melatih skill caturnya sejak masih kecil.
Choi Taek pun terinspirasi dari pemain catur go ternama asal Korea Selatan, yaitu Lee Chang-ho. Sama seperti Taek, Chang-ho juga sudah bermain catur go saat masih kecil dan bahkan menjadi seorang atlet profesional ketika beranjak 11 tahun. Selain itu, Chang-ho juga kerap menuai prestasi pada kompetisi catur go dan menjadi satu-satunya pemain yang berhasil menang dalam 8 kejuaraan besar internasional.
6. Taxi Driver
Taxi Driver merupakan adaptasi dari webtoon berjudul The Deluxe Taxi yang karya Carlos dan Lee Jae-jin. Kisah drama Korea ini berfokus pada sebuah layanan taksi misterius yang membalaskan dendam dari klien yang membutuhkan bantuan mereka. Namun, layanan “panggilan balas dendam” tersebut khusus untuk korban yang mengalami ketidakadilan.
Ada banyak kasus ketidakadilan yang harus ditangani oleh layanan taksi tersebut pada drakor ini. Menariknya, sebagian kasus ketidakadilan yang ada dalam drakor ini memang mengambil inspirasi dari berbagai kejadian yang ada pada dunia nyata.
Mulai dari kasus bebasnya pemerkosa anak-anak yang terjadi pada beberapa episode awal drakornya hingga insiden perundungan karyawan pada sebuah perusahaan yang dilakukan oleh bosnya. Setiap penyelesaian kasus ketidakadilan pada drakor ini pun terasa lebih memuaskan ketimbang kenyataannya. Makanya, tak heran kalau drakor ini berlanjut hingga musim kedua.
7. The Glory
The Glory menjadi salah satu drama Korea yang populer pada awal 2023 ini. The Glory berkisah tentang Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) yang sewaktu sekolah menjadi korban perundungan. Ketika beranjak dewasa, Dong-eun pun balas dendam dengan cara menjadi guru pada sekolah dari anak orang yang telah melakukan bullying terhadapnya.
Dalam drakornya, perundungan terhadap Moon Dong-eun berlangsung cukup parah. Kita bahkan bisa melihat salah satu tukang bully yang membakar bagian tubuh Dong-eun dengan menggunakan alat pencatok rambut. Hal ini pun meninggalkan sebuah luka yang parah dan masih membekas pada tubuh Dong-eun ketika ia beranjak dewasa. Ironisnya, adegan ini ternyata terinspirasi dari kejadian nyata.
Pada 2006 silam, sempat terjadi juga kasus perundungan dengan tindakan yang sama terhadap seorang siswi. Selain membakar tubuh sang siswi dengan alat catok rambut, si tukang bully bahkan juga melukai dada siswi tersebut memakai peniti sebelum akhirnya merampas uang dia. Beruntungnya, sang pelaku bully pada dunia nyata ini langsung tertangkap sehari setelah insiden itu terjadi.
***
Nah, itulah sejumlah drama Korea yang terinspirasi dari kisah nyata. Dari sejumlah drakor tersebut, manakah yang tak kamu sangka terinspirasi dari kisah nyata? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk artikel lainnya, ya!
