Setelah menyajikan tujuh episode penuh horor dan momen emosional di volume pertamanya, kini kisah perjuangan El dan kawan-kawan bakal segera dilanjutkan melalui volume keduanya yang tayang 1 Juli ini.
Musim keempat serial popular Netflix ini pun menampilkan latar belakang cerita yang belum terjawab di tiga musim sebelumnya. Sukses memecahkan rekor sebagai serial terbanyak ditonton di minggu pertamanya, serial garapan Duffer bersaudara ini pun berhasil menjadi trending topic di media sosial.
Banyak penggemar yang jadi penasaran apakah Stranger Things diangkat dari kisah nyata? Memang, ada beberapa elemen dari serial horor fiksi-sains ini mirip dengan sejumlah peristiwa yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
Meski enggak semuanya terkonfirmasi oleh sang sutradara, sejumlah bukti menguatkan kalau beberapa kejadian di Stranger Things memang merupakan kisah nyata. Nah, apa saja bukti kalau Stranger Things ini terinspirasi dari kisah nyata? Langsung simak di bawah ini!
1. The Nina Project – Kekuatan telekinesis El yang mirip dengan wanita asal Rusia, Nina Kulagina
Bukan sekadar nama, judul “The Nina Project” pada episode kelima Stranger Things 4 memiliki makna tersendiri. Soalnya, nama “Nina” di sini mengingatkan dengan Nina Kulagina, sosok wanita Rusia yang punya kekuatan telekinesis. Dia pun bekerja untuk Rusia di era perang dingin antara Amerika dan negaranya.
Sejumlah video pun memperlihatkan kekuatan Nina yang bisa menghentikan detak jantung seekor kodok serta memindahkan benda hanya dengan pikirannya. Ketika ada dokter skeptis yang enggak percaya dengan kekuatan telekinesisnya, Nina pun menaikkan detak jantung sang dokter hingga ke level berbahaya yang mematikan sebelum akhirnya dihentikan oleh pihak otoritas di sekitarnya.
Familier, bukan? Meski digambarkan lebih kuat, Eleven dalam Stranger Things sama seperti Nina Kulagina yang punya kekuatan telekinesis. Enggak hanya itu, serial ini juga memiliki latar waktu yang serupa, yaitu dalam era perang dingin antara Amerika dan Rusia.
2. Proyek ‘Montauk’ pada 1990-an yang bereksperimen terhadap anak-anak dengan kekuatan bisa baca pikiran dan time travel
Sebelum berubah menjadi Stranger Things, pada awalnya serial ini diberi nama Montauk. Bukan sembarang nama, “Montauk” merupakan sebuah program militer Amerika yang bereksperimen terhadap anak-anak berkekuatan super. Mulai dari bisa baca pikiran, telekinesis, bisa mengendalikan pikiran, hingga bisa menjelajahi waktu.
Menurut Preston Nicols, salah satu teknisi proyek Montauk, mereka berusaha bereksperimen untuk melihat bagaimana pikiran bisa dihubungkan dengan sistem komputer.
Eksperimen ini pun berkembang hingga membentuk mesin pengontrol pikiran. Pada akhirnya, mesin pikiran tersebut juga dapat mengontrol waktu sehingga memungkinkan terjadinya time travel.
Sialnya, karena Montauk adalah proyek rahasia, enggak ada bukti substansial yang bisa benar-benar menggambarkan eksperimen tersebut. Namun, Preston sempat menulis pengalamannya melalui buku Montauk Project: Experiments in Time yang rilis pada 1992.
3. MK-Ultra, eksperimen di Laboratorium Hawkins merupakan operasi nyata CIA yang paling kontroversial
Eksperimen MK-Ultra yang dilakukan Dr. Brenner terhadap El dan anak-anak lainnya di Laboratorium Hawkins ternyata benar-benar pernah terjadi di dunia nyata.
Menjadi rahasia gelap CIA, eksperimen tersebut merupakan program penelitian agen intelegensi pemerintah Amerika yang paling kontroversial. Program ini dirancang untuk mengembangkan teknik pengendalian pikiran melalui obat-obatan yang berakibat kondisi ekstrem bagi para subjeknya.
Eksperimen ini pun melibatkan obat-obatan seperti LSD yang dapat digunakan dalam interogasi sebagai metode cuci otak dan penyiksaan psikologis. Hal ini mirip seperti apa yang Dr. Brenner lakukan pada Terry, ibu kandung Eleven. Ketika sedang hamil, Terry diberi LSD untuk “membantunya” mengembangkan kemampuan spesialnya tersebut.
4. Eksperimen Dr. Brenner di Stranger Things terinspirasi dari Proyek ‘Stargate’
Melihat Rusia dengan proyeknya yang memanfaatkan kemampuan telekinesis Nina Kulagina, Amerika akhirnya membuat proyek serupa yang dinamakan Project Stargate. Proyek yang dibentuk pada 1978 ini bertugas menginvestigasi potensi kemampuan psychic dengan merekrut orang-orang yang punya kekuatan extrasensory perception (ESP).
Tujuannya adalah untuk membantu mengungkap rahasia intelijen militer. Jadi, subjek eksperimen dalam proyek ini harus membantu pemerintah “melihat” peristiwa atau informasi intel lainnya dari jarak yang sangat jauh secara psikis.
Nah, hal ini sama seperti tujuan eksperimen Dr. Brenner. Dalam Stranger Things, Dr. Brenner menggunakan tangki deprivasi sensorik untuk meningkatkan kemampuan sensorik dan psikis subjeknya demi memata-matai agen Rusia dari jarak jauh.
5. Karakter Eddie Munson yang terinspirasi dari kasus “West Memphis Three”
Stranger Things 4 memperkenalkan karakter baru yang sukses mencuri perhatian penonton. Sosok yang menjadi ketua Hellfire Club ini pun menjadi buronan polisi akibat kesalahpahaman. Soalnya, dia satu-satunya orang yang sedang bersama Chrissy ketika Vecna menyerang dan membunuh Chrissy.
Karena begitu terkejut, Eddie pun kabur dari rumah dan bersembunyi dari polisi dan orang-orang yang mencarinya. Hal ini pun membuat Eddie di mata orang-orang semakin mencurigakan sehingga enggak heran kalau dia diincar polisi.
Kematian yang mengerikan pun membuat sebagian penduduk Hawkins percaya bahwa Eddie merupakan ketua sekte penyembah setan. Padahal, aslinya Eddie dan Hellfire Club tersebut hanyalah grup bermain role-play bernama Dungeons & Dragons.
Ternyata, kisah Eddie ini terinspirasi dari kisah nyata “West Memphis Three” setelah sang sutradara menonton dokumenternya, Paradise Lost: The Child Murders at Robin Hood HIlls.
Pada 1993, tiga orang anak berusia delapan tahun tewas mengenaskan dengan kondisi telanjang, terikat, dan penuh bekas pukulan di dalam selokan. “West Memphis Three” yang terdiri dari Damien Echols, Jason Baldwin, dan Jessie Misskelley Jr. pun dipenjara dan dihukum seumur hidup.
Mereka juga dituduh sebagai sekte penyembah setan dan banyak masyarakat yang mulai percaya. Padahal, sebenarnya enggak ada bukti substansial yang menunjukkan bahwa mereka adalah pelakunya.
Banyak orang termasuk selebritas yang mendukung dan menuntut agar West Memphis Three dibebaskan. Pada akhirnya, mereka pun berhasil bebas dari penjara karena polisi menemukan bukti kuat DNA yang ditemukan di tempat kejadian adalah milik ayah tiri dari salah satu korban.
***
Nah, itulah deretan peristiwa nyata yang benar-benar mirip dengan kejadian yang terjadi di serial horor-fantasi Netflix, Stranger Things. Di antara deretan kisah nyata tersebut, manakah yang paling menarik buat kamu?
Bagikan pendapatmu pada kolom komentar di bawah, ya! Jangan lupa ikuti KINCIR untuk informasi menarik seputar film atau serial lainnya.