*Spoiler Alert: Review Serial Echo ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Sepanjang 2023 lalu, ada banyak konten MCU yang menghiasi bioskop ataupun layanan streaming Disney+. Mulai dari film Ant-Man and the Wasp: Quantumania yang membuka MCU Phase 5 hingga serial What If…? Season 2 yang menutup 2023. Nah, pada awal 2024 ini, kita juga kedatangan serial baru MCU yang rilis secara eksklusif di layanan streaming Disney+, yaitu Echo.
Sinopsis serial Echo berkisah tentang Maya Lopez yang kabur setelah menembak bagian mata dari Wilson Fisk alias Kingpin di finale serial Hawkeye. Maya pun mengunjungi kampung halaman yang sempat ia abaikan selama 20 tahun. Namun, kedatangan Maya justru membawa masalah di kampung halamannya tersebut.
Nah, sebelum kamu nonton serial Echo di Disney+, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review serial Echo Marvel
Adanya kultur suku Indian dan penggunaan bahasa isyarat bikin Echo jadi konten MCU yang unik
Echo terbilang menjadi angin segar bagi MCU pada awal 2024 ini. Sebab, di luar konflik utamanya yang penuh aksi, serial ini juga berhasil menghadirkan kultur suku Choctaw atau suku Indian ke dalam ceritanya. Kultur Choctaw tersebut pun enggak hanya menjadi pemanis dalam serial ini, melainkan juga menjadi solusi dari penyelesaian konflik utamanya.
Pengemasan budaya dari sebuah kultur masyarakat dengan cara yang sangat kental ini bisa dibilang sangat jarang terjadi di sebuah konten MCU. Makanya, hal ini membuat Echo menjadi serial yang sangat unik ketimbang konten MCU pada umumnya.
Selain itu, faktor lain yang bikin serial ini jadi unik adalah penggunaaan bahasa isyarat sebagai dialog antarkarakternya. Penggunaan bahasa isyarat ini terjadi karena Maya Lopez selaku karakter utama, serta Alaqua Cox selaku pemerannya adalah penyandang tuli. Bahasa isyarat yang ada dalam serial ini juga dihadirkan dengan berbagai macam cara, seperti lewat teknologi canggih, sehingga membuatnya jadi semakin menarik
Penampilan Alaqua Cox yang sukses memikat
Sosok Maya Lopez yang ada di serial ini kembali diperankan oleh Alaqua Cox yang sebelumnya juga sempat tampil sebagai sang karakter di serial Hawkeye. Percaya atau enggak, Maya Lopez adalah debut akting dari Cox, dan sejauh ini jadi satu-satunya karakter yang ia perankan sebagai aktris.
Meski begitu, Alaqua Cox berhasil memerankan sosok Maya Lopez dengan sangat baik dan sukses memikat penonton. Cox memiliki wajah yang sangat ekspresif sehingga emosi Maya pada setiap adegannya selalu tergambarkan. Rasanya wajar jika menyebut Alaqua Cox memang ditakdirkan untuk memerankan Maya Lopez.
Selain Alaqua Cox, penampilan Vincent D’Onofrio sebagai sang Kingpin juga berhasil bikin penonton merasa kengeriannya kembali, walau hanya muncul sebentar. Tak hanya itu, Charlie Cox yang menjadi cameo singkat sebagai Daredevil juga sukses mencuri perhatian, meski cuma muncul selama beberapa menit.
Scoring yang berperan penting dalam menambah emosi adegan
Seperti yang KINCIR bahas sebelumnya, salah satu faktor yang membuat Echo jadi serial MCU yang unik adalah menggunakan bahasa isyarat untuk dialognya. Hal ini membuat banyak adegan dalam filmnya jadi enggak ada suara yang terdengar ketika karakternya sedang berinteraksi. Meski begitu, adegan percakapan yang ‘sunyi’ tersebut sama sekali enggak terasa canggung.
Soalnya, pada setiap adegan percakapan tersebut ada scoring yang mengiringi. Keberadaan scoring ini juga sangat berperan penting dalam lebih menggambarkan emosi karakter yang sedang ada di dalamnya. Tanpa scoring, serial ini kemungkinan besar akan terasa sangat hambar.
***
Performa Alaqua Cox, pengemasan cerita dalam kultur suku Indian, serta penggunaan dialog dengan bahasa isyarat berhasil membuat Echo menjadi konten MCU yang terasa sangat unik. Jika kamu tertarik, kelima episode serial ini sudah rilis secara bersamaan di Disney+ dan sudah bisa disaksikan mulai 10 Januari.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review serial MCU tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk review lainnya, ya!