*Spoiler Alert: Review film Indonesia dari Timur ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Ari Sihasale menjadi salah satu sineas Tanah Air yang cukup sering menggarap film tentang kehidupan di Indonesia bagian Timur. Beberapa film Ari Sihasale dengan tema Indonesia bagian Timur antara lain adalah Denias, Senandung di Atas Awan (2006), Di Timur Matahari (2012), dan Rumah Merah Putih (2019).
Setelah kesuksesan film Rumah Merah Putih, Ari Sihasale pun hadir kembali dengan film terbarunya, yaitu Indonesia dari Timur. Film yang menggabungkan elemen drama dan olahraga ini pun kabarnya terinspirasi dari kisah nyata.
Sinopsis film Indonesia dari Timur berkisah tentang Edu (Ibnu Jamil), seorang pilot yang melayani penerbangan di wilayah Papua. Edu kemudian mendapatkan tugas dari perusahaan penerbangannya untuk membentuk sebuah tim sepak bola yang terdiri atas anak-anak muda di Papua.
Anak-anak muda yang diincar untuk tim perusahaannya Edu pun sebenarnya sudah pernah menang sebuah kompetisi. Namun, karena hadiah uang dari kompetisi tersebut tak kunjung diterima, mereka jadi tak berminat lagi untuk bermain sepak bola. Para anak muda tersebut juga sudah kehilangan kepercayaan dengan pelatih mereka, yaitu John (Ari Sihasale), karena menduga kalau sang pelatih yang mengambil uang hadiah tersebut.
Hal ini kemudian membuat Edu harus keliling Tanah Papua untuk meyakinkan para anak muda agar mau kembali bermain sepak bola. Meski begitu, usaha Edu tentunya enggak mudah dengan kondisi setiap anak muda Papua tersebut.
Nah, beberapa waktu lalu KINCIR mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan film Indonesia dari Timur lebih awal. Sebelum kamu nonton film Indonesia dari Timur di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Indonesia dari Timur
Sinematografi yang sukses menampilkan keindahan Papua
Ari Sihasale bisa dibilang berhasil membuktikan bahwa dirinya sudah sangat familier dengan wilayah Papua. Sebab, lewat film Indonesia dari Timur, Ari Sihasale berhasil menggambarkan setiap sisi dari wilayah Papua dengan sangat indah menggunakan sinematografinya. Mulai dari wilayah pantai, sungai, pegunungan, padang rumput, hingga perkotaan sekalipun.
Fim ini juga cukup sering menggunakan angle kamera dari atas, seperti saat adegan Edu berada di rumah temannya yang berada di daerah perbukitan. Angle kamera tersebut tentunya membuat pemandangan dalam sejumlah adegannya jadi jauh lebih terlihat lagi. Menonton film ini pun rasanya akan seperti ‘cuci mata’ berkat sinematografi panorama wilayah Papua yang dieksekusi dengan indah tersebut.
Scoring menyenangkan yang bikin terngiang-ngiang
Selain sinematografi, suasana Tanah Papua di film Indonesia dari Timur juga dibuat lebih indah lagi lewat scoring-nya. Musik yang hadir sepanjang film ini terbilang selalu tepat dengan emosi yang ada di adegannya. Beberapa musik tersebut bahkan berperan dalam membuat adegan pada filmnya jadi terkesan lebih dramatis, seperti saat para pemuda Papua sedang bertanding sepak bola.
Bukan hanya scoring, yel-yel “Papua Manyala” dari tim sepak bola para pemdua Papua yang ada di film ini juga berhasil membuat suasana menonton jadi sedikit lebih menyenangkan. Bahkan, bukan tidak mungkin kalau setelah menonton filmnya kamu akan terus terngiang-ngiang nyanyian yel-yel dari para pemuda Papua tersebut saking ikonisnya.
***
Film Indonesia dari Timur menjadi tontonan yang memanjakan mata karena berhasil menggambarkan panorama Papua dengan sangat indah. Film ini memang masih belum memiliki tanggal rilis yang pasti, tapi saat press screening beberapa waktu lalu Ari Sihasale mengungkapkan bahwa filmnya segera tayang di sejumlah bioskop Indonesia.
Bagaimana tanggapan kamu dengan review film tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!