review film horor susuk kutukan kecantikan

Review Film Susuk: Kutukan Kecantikan (2023)

Susuk: Kutukan Kecantikan
Genre
  • horor
Actors
  • Ersya Aurelia
  • Hana Malasan
  • Jourdy Pranata
Director
  • Ginanti Rona
Release Date
  • 31 August 2023
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Review film Susuk Kutukan Kecantikan ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.

Sepanjang Agustus 2023 ini, kita telah kedatangan banyak film horor Indonesia yang tayang di bioskop. Bahkan, pada akhir bulan ini, masih ada satu film horor lokal lagi yang siap meneror bioskop, yaitu Susuk Kutukan Kecantikan. Film ini pun disutradarai oleh Ginanti Rona yang pada 2022 lalu menggarap film horor Kalian Pantas Mati serta Qorin.

Sinopsis film Susuk: Kutukan Kecantikan berkisah tentang seorang PSK bernama Laras (Hana Malasan) yang ingin mencoba memperbaiki hubungan dengan adiknya, yaitu Ayu (Ersya Aurelia). Sayangnya, Laras justru mengalami insiden tragis yang membuatnya cedera cukup parah. Terlepas dari hal tersebut, Laras tidak bisa meninggal dunia, tapi kondisi tubuhnya kian membusuk layaknya mayat.

Kondisi ini pun terjadi karena Laras ternyata menggunakan susuk. Hal ini kemudian membuat Ayu dan temannya membawa Laras ke sebuah desa untuk meminta bantuan dukun agar bisa menyembuhkan sang kakak. Namun, kedatangan Laras justru membuat desa tersebut jadi mengalami berbagai insiden mengerikan yang berkaitan dengan hal gaib.

Nah, sebelum kami nonton film Susuk: Kutukan Kecantikan di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film horor Susuk Kutukan Kecantikan

Konflik ala sinetron azab yang dikemas dengan mencekam

Review film horor Susuk Kutukan Kecantikan via Istimewa

Setelah membaca sinopsisnya, mungkin banyak dari kamu yang sepakat kalau konflik dalam film horor Susuk cukup mirip dengan premis sinetron bertema azab yang sering ada di TV lokal. Namun, film Susuk terbilang cukup berhasil mengemas premis yang ‘klise’ tersebut secara lebih baik dari segala aspek ketimbang sebuah sinetron azab.

Salah satu faktor yang membuat pengemasan konflik ala sinetron azab tersebut menjadi berhasil pun terletak pada penggunaan elemen horornya. Memang, sih, film ini masih memiliki unsur drama yang terbilang cukup kental. Namun, penggabungan konsep dampak dari penggunaan sebuah susuk dengan genre horornya sudah cukup membuat filmnya terasa sangat mencekam.

Terlepas dari hal tersebut, harus diakui bahwa penceritaan dalam film ini masih jauh dari sempurna. Masih ada banyak pertanyaan atau plot hole terkait beberapa momen yang terjadi sepanjang filmnya. Selain itu, ending film ini juga terasa antiklimaks dan cara penyelesaiannya muncul begitu saja, walau memang berhasil mengakhiri segala macam konflik yang ada.

Performa memukau dari para pemain utama

Susuk: Kutukan Kecantikan
Review film horor Susuk Kutukan Kecantikan via Istimewa

Daya tarik utama dari film ini bisa dibilang terletak pada performa dua pemain utamanya, yaitu Hana Malasan dan juga Ersya Aurelia. Ersya terbilang selalu berhasil mencuri perhatian penonton pada setiap adegannya dengan aktingnya yang memesona dan penuh totalitas.

Hana Malasan juga enggak kalah memukaunya dalam film ini. Meski enggak banyak berdialog karena kondisi karakternya yang lebih banyak terbaring akibat efek susuk, Hana berhasil tampil dengan sangat ekspresif sehingga emosinya tetap tersampaikan kepada penonton. Bahkan, Hana beberapa kali berhasil menghadirkan nuansa mencekam hanya lewat ekspresinya saja.

Selain para pemain utama, Jourdy Pranata dan Muhammad Khan yang jadi pemeran pendukung dalam film ini juga berhasil tampil dengan solid. Namun, di luar mereka berdua, performa akting dari para pemeran pendukung dalam film ini terasa kurang natural dan terkadang cukup mengganggu.

Visual yang sukses bikin jijik serta scoring yang terlalu dominan

Susuk: Kutukan Kecantikan
Istimewa

Sebagai sebuah film horor, Susuk Kutukan Kecantikan terbilang berhasil menciptakan kengerian lewat visualnya. Visual mengerikan tersebut pun enggak cuma dihadirkan lewat sinematografi bernuansa kelam serta perubahan angle kamera secara tiba-tiba untuk efek jump scare.

Sebab, hal ini juga dihadirkan lewat visual dengan nuansa gore yang sukses bikin jijik hingga ngilu pada beberapa adegannya. Yap, kalau bisa dibilang, Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan film yang lebih mengandalkan momen gore untuk menciptakan kengerian pada penonton, ketimbang nge-spam jump scare.

Scoring pada film ini juga cukup berhasil membuat beberapa adegan terasa mencekam dan mengagetkan. Namun, menurut KINCIR suara dari scoring pada film ini terasa terlalu dominan atau berlebihan sehingga terkadang membuat dialog karakternya jadi tidak terdengar begitu jelas.

***

Akhir kata, Susuk Kutukan Kecantikan memang merupakan film horor yang masih jauh dari kesan sempurna, tapi film ini masih cukup berhasil memberikan pengalaman menonton yang terasa mencekam dan bikin jijik lewat momen gore-nya. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan di sejumlah bioskop Indonesia mulai 31 Agustus 2023.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Susuk: Kutukan Kecantikan tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.