Serial live action Avatar: The Last Airbender telah rilis di Netflix sejak Februari 2024 lalu. Serial yang diadaptasi dari kartun berjudul sama ini pun mendapatkan respons yang positif dari sebagian besar penggemar kartunnya. Namun, ada juga sejumlah respons negatif yang berdatangan terhadap serial live action.
Salah satu alasan adanya respons negatif terhadap serial live action Avatar versi Netflix adalah karena banyaknya perubahan dari kartunnya. Hal ini berkaitan dengan perubahan jalan cerita hingga latar belakang dari beberapa karakternya. Bahkan, serial live action adaptasi Netflix ini juga mengubah jenis kelamin dari salah satu karakter dari kartunnya.
Karakter live action Avatar: The Last Airbender berubah jenis kelamin
Sosok yang dimaksud adalah Shu, dari cerita Oma dan Shu yang menjadi legenda berdirinya kota Omashu di Kerajaan Bumi. Dalam versi kartunnya, Oma dan Shu dikisahkan sebagai perempuan dan laki-laki yang terlibat cinta terlarang karena berasal dari desa berbeda yang saling berkonflik.
Keduanya kemudian membuat terowongan rahasia agar bisa bertemu secara diam-diam. Lalu, ketika Shu meninggal akibat perang, Oma murka hingga menghancurkan kedua desa tersebut. Oma kemudian menghentikan perang antara kedua desa, dan mengajak mereka hidup berdampingan di sebuah kota baru yang disebut Omashu.
Nah, dalam versi live action Avatar versi Netflix, Oma dan Shu juga dikisahkan terlibat dalam cinta terlarang hingga berujung pada terciptanya kota Omashu seperti di kartunnya. Bedanya, sosok Shu dalam versi live action-nya dikisahkan sebagai perempuan, bukan pria. Jadi, dalam live action Oma dan Shu dikisahkan sebagai dua perempuan yang menjalin hubungan sesama jenis.
Melansir Nerdist, Albert Kim selaku kreator live action Avatar versi Netflix memiliki alasan unik tersendiri terkait mengapa jenis kelamin Shu diubah pada serialnya. Hal ini karena ketika menonton kartunnya, Kim mengira kalau Oma dan Shu pada dasarnya memang dua orang perempuan yang menjalin asmara.
Lalu, ketika diberitahu oleh rekannya sewaktu proses produksi serial live action-nya, Kim justru tetap membuat Oma dan Shu sebagai dua perempuan seperti yang ia kira sebelumnya. Sebab, menurut Kim rasanya masuk akal jika cinta terlarang yang dialami oleh Oma dan Shu bukan sekadar konflik antardesa, melainkan karena hubungan sesama jenis yang belum bisa diterima masyarakat di zaman mereka.
Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan perubahan jenis kelamin dari salah satu karakter di serial live action Avatar: The Last Airbender tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar lainnya, ya!