Film karya Yosep Anggi Noen

Deretan Judul Unik Film Karya Yosep Anggi Noen, Sutradara 24 Jam Bersama Gaspar

Yosep Anggi Noen, baru saja merilis film terbarunya yang berjudul 24 Jam Bersama Gaspar. Bersama para sineas kenamaan, Yosep mengembangkan cerita yang awalnya bermula dari sebuah novel menjadi film panjang. Namun ada hal unik yang sering dilakukan oleh sutradara kelahiran tahun 1983 itu. Ia kerap membuat film dengan judul yang unik dan enggak biasa.

Judul nyentriknya ini kadang membuat calon penonton mengerenyitkan dahi mempertanyakan maksud dari judulnya. Nah kalau kamu penasaran sama seunik apa judul film yang pernah Yosep Anggi Noen besut, ini dia ringkasannya.

Film karya Yosep Anggi Noen, sutradara 24 Jam Bersama Gaspar

1. Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya

Film karya Yosep Anggi Noen. Istimewa.

Tahun 2012 jadi tahun yang penting bagi seorang Yosep Anggi Noen karena tahun itu ia merilis sebuah film yang berkesan seenggaknya untuk dia pribadi. Sebuah film yang langsung membawanya bepergian keluarga negeri untuk menyangkan film tersebut ke berbagai festival film internasional. Uniknya film ini punya judul yang enggak biasa. Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya.

Premis film ini bukan tentang penyakit, film ini memotret kehidupan kelas menengah ke bawah dengan segala problematika hidupnya. Mengisahkan tentang sepasang suami istri yang mulai kehilangan gairah satu sama lain.

Ning, si istri justru menemukan kenyamanan dengan Mur, supir toko mebel yang sempat menemaninya mengantarkan kursi dan melupakan suaminya. Tapi, di luar dari premisnya judul film ini tentu enggak lumrah jika dibandingkan judul film Indonesia lainnya.

2. Istriahatlah Kata-kata

Film ini adalah sebuah film biopik. Berangkat dari kisah nyata tapi juga bisa dibilang imajiner. Jadi, Film Istirhatlah Kata-kata mengisahkan tentang pelarian seorang Widji Tukul. Penyair yang diburu oleh pemerintah orde baru. Ia berpindah tempat supaya enggak dihilangkan. Nah beberapa teman yang sempat menampungnya memberikan kesaksian tersebut lalu kemudian cerita itu dirangkai dan difilmkan.

Sisi imajinernya karena kita enggak pernah tahu sampai sekarang di mana Widji Tukul berada. Apakah seperti yang di film atau berbeda. Tapi yang jelas, pemilihan judul film ini unik, menarik sekaligus puitis. Isitirahatlah Kata-kata benar-benar bersandar pada sosok Widji yang melawan pemerintah lewat kata-kata dan kini dia harus beristirahat

3. Hiruk Pikuk si Alkisah

Film unik dengan premis yang jauh dari mainstream. Tentang seorang pria bernama Siman yang lidahnya dipotong karena melihat proses syuting pendaratan manusia pertama di bulan. Syuting tersebut diilakukan di Jogjakarta. Setelah kejadian itu Siman selalu berpenampilan menyerupai seorang astronot, ia hendak memberitahu sekitarnya apa yang ia lihat walau mulutnya enggak bisa bersuara.

Film dengan premis menarik ini dinamai Hiruk Pikuk si Alkisah. Tentu ini jadi judul film yang unik sekaligus nyentrik, sebuah judul yang pola kata-katanya jarang dipakai oleh sineas lain. Tapi, judul bahasa inggris film ini cukup mudah dipahami. The Sciene of Fictions. Yap, itu adalah judul internasional untuk film berdurasi 106 menit ini.

4. Kisah Cinta yang Asu

Dari judulnya mungkin kamu akan sepakat kalau judul film ini benar-benar nyentrik. Yosep Anggi Noen memang memberi judul yang tepat untuk sebuah film pendek garapannya yang rilis pada tahun 2015 lalu tersebut. Film ini punya premis yang menarik sekalli tentang seorang anak geng motor yang memacari dua orang pelacur sekaligus. Satu pelacur hotel, satunya lagi pelacur jalanan.

Namun, Kisah Cinta yang Asu bukan sekedar memotret brengseknya si anggota geng motor yang secara terbuka mendua kan cintanya pada dua orang pelacur. Film ini justru memotret betapa getirnya kehidupan dua orang pelacur dengan resiko pekerjaannya yang membahayakan. Ditambah, Kisah Cinta yang Asu punya beragam adegan yang mungkin membuat penontonnya menghela nafas.

5. Ballad of Blood and Two White Buckets

Walau menggunakan bahasa inggris, judul film Yosep Anggi Noen yang satu ini enggak kalah nyentrik. Ballad of Blood? Dari tiga kata ini aja sudah cerminkan keunikan filmnya. Apalagi kalau kita baca premisnya. Tentang sepasang suami istri yang mencukupi kehidupan lewat berjualan marus. Darah hewan sembelihan yang dikukus kemudian dimakan.

Omzet mereka turun seiring mulai banyak orang yang enggak makan marus lagi. Kekhawatiran, kekesalan dan kebingungan dari sepasang suami istri ini terpotret dalam film pendek berdurasi 15 menit tersebut. Film ini juga tayang diberbagai festival film diberbagai negara.

***

Itu tadi beberapa judul film Yosep Anggi Noen yang cukup unik dan nyentrik dibanding judul film Indonesia kebanyakan. Selain lima film di atas ada juga film berjudul Nona Kecil yang Tak Pernah Melihat Keajaiban, Say Hello to Yelow sampai Hujan Tak Jadi Datang. Nah dari judul-judul film yang ditampilkan dalam tulisan ini. Menurut kamu judul film Yosep Anggi Noen mana yang paling unik?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.