Deretan Film Seru yang Bikin Kamu Paham Soal Money Laundry

Walaupun baru saja getol dibahas di media sosial Indonesia seperti Twitter dan TikTok, pencucian uang atau money laundry sebetulnya bukan merupakan hal yang baru. Dilansir dari OJK, pencucian uang dimulai sejak tahun 1920, ketika mafia tengah merajai berbagai kota besar seperti New York dan Chicago.

Mereka enggak bisa menyimpan uang hasil aktivitas ilegal seperti prostitusi, pemerasan, bahkan penjualan alkohol pada era prohibition di tempat yang legal. Uang itu pun kemudian “dicuci” dengan membuat badan-badan usaha yang kelihatannya legal, padahal sebetulnya badan-badan usaha itu enggak menghasilkan keuntungan, melainkan cuma sebagai kanal pencucian uang.

Memahami money laundry memang terkadang bisa sangat membingungkan. Prosesnya sengaja dibuat rumit supaya sumber asli uang susah terlacak. Nah, buat kamu yang masih bingung untuk memahami proses ini, kamu bisa mempelajarinya lewat film. Yuk, tonton berbagai film tentang money laundry di sini!

Deretan Film tentang money laundry

The Laundromat (2016)

The Laundromat via Istimewa

Untuk memulai pemahaman soal money laundry, rasanya enggak afdol kalau melewatkan film biopik yang dibintangi oleh para aktor kelas A ini. Bahkan, film ini memberikan kamu ilustrasi dan penjelasan yang clear serta menarik tentang aktivitas pencucian uang.

The Laundromat sendiri sebetulnya diangkat dari kisah nyata Panama Papers yang terkuak pada tahun 2016. Pada saat itu, data-data klien dari firma Mossack Fonseca bocor, membuka tabir pencucian uang, perusahaan cangkang, dan berbagai macam hal yang ilegal terkait pendirian badan usaha.

The Laundromat dibuka dengan karakter Jürgen Mossack dan Ramon Fonseca, yang secara santai menjelaskan berbagai hal terkait sistem transaksi sejak zaman barter hingga zaman perbankan seperti sekarang. Kemudian, kisah beralih pada Ellen Martin, yang menjadi korban asuransi bodong dari perusahaan clamshell yang terdaftar di Mossack Fonseca.

Simone diberikan perusahaan “bodong” sebagai sogokan supaya enggak membocorkan perselingkuhan sang ayah dan temannya sendiri. Serta Gu Kailai dan Bo Xilai, pasutri politikus yang membunuh Maywood, pelaku pencucian uang mereka, membuka tabir korupsi mereka selama ini.

Semua kisah itu terpisah-pisah, tetapi muaranya ada pada firma Mossack Fonseca. Dari sini, kamu jadi paham betapa rumit sekaligus jelasnya proses pencucian uang. Semua itu bisa dilakukan dengan rapi melalui banyak hal terselubung dan lewat orang-orang yang memahami hukum dan ekonomi, tetapi menggunakan kepintaran mereka buat menjadi serigala bagi orang lain.

The Accountant (2016)

The Accountant via Istimewa

Berbeda dengan The Laundromat yang menggambarkan pencucian uang modern, dalam The Accountant, modus pencucian uangnya konvensional dan cenderung sama dengan apa yang dilakukan pada awal abad ke-20. Film The Accountant sendiri berfokus pada Christian Wolff, seorang akuntan dengan spektrum autisme sehingga ia aneh secara sosial tetapi memiliki kemampuan yang sangat cemerlang dalam bidang akuntansi. Ia bahkan mampu menganalisis banyak laporan keuangan dalam waktu yang singkat.

Christian Wolff, yang dibesarkan oleh ayahnya bersama sang kakak setelah ibunya meninggalkannya, kini menjalankan firma akuntansi, di mana para kliennya kebanyakan merupakan pelaku cuci uang. Walaupun FBI mencurigai firma yang dijalankan oleh Wolff, tetapi sulit mendapatkan bukti dari sana.

Cerita berlanjut hingga Wolff dihire oleh Living Robotics dan menemukan pencurian yang mencurigakan di sana. Hal ini bahkan membuatnya harus berurusan dengan agen FBI.

Selain memahami bahwa anak-anak dengan keterbatasan juga memiliki kesempatan dan kelebihan, film ini juga menggambarkan proses pencucian uang dan ketidakwajaran dalam laporan keuangan dengan cara yang suspenseful dan cukup menyenangkan.

Crypto (2019)

Crypto via Istimewa

Crypto mengemas banyak isu keuangan: pencucian uang, korupsi, politik perusahaan, sampai dengan cryptocurrency atau mata uang digital. Tentu kamu tahu bahwa mata uang digital adalah salah satu kanal pencucian uang favorit banyak orang karena sifatnya yang anonim.

Dalam film ini, kamu akan dibawa ke dalam dunia Martin Duran, analis antimoney laundering (AML) di sebuah bank di Manhattan yang menemukan dugaan pencucian uang. CEO bank ingin Marty dipecat, tetapi ia dilindungi oleh bosnya yang pada akhirnya memindahkannya ke kota kecil tempatnya tumbuh dulu.

Kemudian, Marty bertemu teman kecilnya yang ternyata jago di bidang kripto. Dibantu oleh temannya tersebut, Earl, ia mengungkap jaringan pencucian uang yang berawal dari galeri, dan ternyata lebih rumit lagi karena berkaitan dengan mata uang digital dan juga pencucian yang berlapis terkait mafia Rusia.

Sedikit mencampur konsep ekonomi sekaligus nuansa mata-mata, Crypto adalah tontonan menyenangkan buat kamu yang ingin tahu soal pencucian uang, tetapi enggak terlalu mau terlibat dalam penjelasan berat yang terlalu teoretis.

The Firm (1993)

The Firm via Istimewa

Dibintangi oleh Tom Cruise, The Firm nyatanya bukanlah film aksi dengan ritme cepat seperti Mission Impossible atau Jack Reacher. Sebagai thriller, The Firm malah memiliki ritme lamban yang kadang membuatmu bosan, tetapi di situlah serunya. Film ini bikin kamu merasa bahwa karakter Tom Cruise, enggak seperti banyak perannya, enggak benar-benar “aman” dan serbabisa.

Film ini bercerita tentang Mitch McDeere, seorang pemuda miskin yang bisa mendapatkan beasiswa di Harvard Business School. Karena kepintarannya, ia pun didapuk untuk masuk ke sebuah firma hukum Bendini, Lambert & Locke dan pindah ke Tennessee bersama istrinya. Sekilas, apa yang ditawarkan firma hukum itu begitu mewah. Pengacara muda sepertinya mendapatkan gaji yang besar, dan para eksekutifnya pun mendapatkan fasilitas berlimpah seperti mobil mewah.

Namun, semua itu enggak gratis. Nyatanya, Mitch terjebak dalam kondisi di mana dia harus bekerja dalam skema pencucian uang, bahkan melibatkan mafia dan blackmail. Rumah tangganya juga terancam karena ia dijebak oleh PSK yang disewa firma agar ia tutup mulut dan semakin masuk ke dalam dunia gelap itu.

The Firm bukan cuma memberikan thriller kejahatan yang bikin cemas dan deg-degan, tetapi banyak memberikan kamu pengetahuan tentang keuangan dan juga hukum yang ternyata cukup rumit dan kompleks.

Seoul Vibe (2022)

Film pencucian uang memang banyak dibuat oleh Hollywood, mengingat kejahatan pencucian uang modern tertua berasal dari sana. Namun, ternyata Korea Selatan juga memproduksi drama pencucian uang yang dibalut oleh aksi, lho. Seoul Vibe sendiri tergolong cukup anyar, ditayangkan di Netflix Agustus 2022.

Buat kamu yang capek dengan drama pencucian uang berbelit-belit, Seoul Vibe bisa menjadi opsi untuk menambah pengetahuan sekaligus memberikan kamu pemahaman soal pencucian uang. Bukan cuma di dalam jaringan mafia yang bertindak di bidang kejahatan, pencucian uang bisa terjadi di kegiatan sportif seperti olahraga.

Menjelang jelang Olimpiade Seoul 1988, beberapa pembalap dan mekanik menyadari kalau ada rahasia kelam di balik event tersebut. Ya, event tersebur rupanya ditunggangi oleh jaringan pencucian uang yang enggak cuma merusak kompetisi, tetapi berbahaya bagi negara.

Sanggye-dong Supreme Team atau Bbangkku Family–itulah nama para perkumpulan pembalap dan mekanik itu– diminta oleh Kepala Kejaksaan buat menjadi informan dalam membongkar jaringan raksasa pencucian uang. Fakta yang mereka temukan lebih gelap daripada apa yang mereka kira, dan bisa membahayakan nyawa mereka.

Karena mengambil latar tahun 1988, kamu bisa melihat bagaimana budaya seperti hip hop dan budaya populer Amerika Serikat lainnya memengaruhi anak muda Seoul pada masa itu. Asyik ditonton! Apalagi, dandanan khas anak muda Korea Selatan 80-an terasa natural dan juga penuh dengan kebebasan berekspresi.

Kejahatan keuangan seperti money laundry memang enggak mudah dipahami, tetapi menonton film-film di atas bikin kamu lebih kritis dalam melihat fenomena orang-orang kaya dan jaringan keuangan zaman now yang semakin rumit saja. Tonton aja, yuk, biar enggak cuma menghibur, tetapi juga menambah ilmu!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.