5 Film Superhero dengan Trailer Bagus Tetapi Kualitas Mengecewakan

Film superhero semakin banyak dirilis. Setiap tahunnya, lebih dari tiga film superhero yang tayang di bioskop. Pada satu sisi, ini adalah kabar baik bagi penyuka film superhero karena mereka akan mendapatkan asupan film favorit dalam jumlah yang banyak. Di sisi lainnya, terlalu banyak film superhero justru bisa menurunkan kualitas. Beberapa rumah produksi melakukan kejar tayang, menentukan target secara kuantitas, dan pada akhirnya mengorbankan kualitas.

Beberapa film superhero memberikan pengalaman nonton asyik seperti dulu, saat film superhero belum banyak dibuat. Namun, ada juga berbagai film superhero yang “menipu” dari sisi trailer. Film-film ini memberikan trailer yang menjanjikan, tetapi versi filmnya ternyata kurang memuaskan. Mari simak di sini.

Film superhero dengan trailer bagus yang kualitasnya mengecewakan

Suicide Squad (2016)

Jika bicara soal film superhero yang trailernya istimewa, Suicide Squad memang wajib dimasukkan ke dalam list. Suicide Squad memberikan trailer yang apik dengan potongan-potongan adegan bernuansa punk nan distopia, diiringi lagu legendaris Bohemian Rhapsody yang disesuaikan dengan aksi para “penjahat”.

Suicide Squad sendiri menampilkan berbagai villains dari semesta DC untuk menjadi pahlawan di film ini. Premis ini seharusnya membuat Suicide Squad menjadi lebih menarik daripada berbagai film superhero biasa. Namun, eksekusinya mengecewakan. Suicide Squad enggak mengeksplorasi karakter setiap tokoh dengan baik, terkesan terburu-buru, belum lagi ditambah dengan efek yang kurang apik.

Dr. Strange: Multiverse of Madness (2022)

Dengan mengusung semesta paralel ditambah karakter Dr. Strange yang misterius, cerdas, dan punya kemampuan menembus berbagai dunia, Dr. Strange: Multiverse of Madness diharapkan bisa menjadi film Marvel yang mampu menggambarkan konsep multiverse dengan lebih cadas.

Official trailer film ini pun menampilkan kesan misterius pada awal. Menambahkan elemen-elemen mistis dari sosok Dr. Strange, dan juga turut menayangkan sosok Wanda Maximoff. Ramuan ini memang sangat menjanjikan bagi penonton. Campuran antara crossover, parallel universe, berikut kekuatan mistis memberikan banyak harapan.

Apa yang terjadi? Dari segi efek, film tersebut memang cukup menarik. Masalahnya, jika dilihat dari segi cerita, Dr. Strange: Multiverse of Madness gagal menyajikan konsep multiverse yang kuat. Malah, konsep multiverse ini agak kurang konsisten dan kurang mind-blowing layaknya Everything, Everywhere, All at Once (2022).

Thor: The Dark World (2013)

Lewat trailer, Thor: The Dark World, memberikan janji dunia Asgard yang lebih gelap dengan ancaman yang terasa mengerikan, bahkan berdampak ke seluruh alam semesta. Trailer itu dibuka dengan Loki yang tengah berada di tahanan, kemudian juga memotret Asgard secara jelas, hingga misteri yang menimpa kota ini. Enggak lupa juga terdapat bumbu-bumbu cinta di trailer.

Film Thor: The Dark World memang menampilkan elemen-elemen yang ada di dalam trailer. Namun, eksekusinya sangat membosankan. Elemen cinta, perseteruan saudara, dan kegelapan bertumpuk jadi satu dan enggak memunculkan kesan yang kuat. Bahkan, beberapa situs kritikus film menjuluki film ini dengan sindiran Bore: The Dark World.

Superman Returns (2006)

Nuansa trailer Superman Returns memang misterius, seolah memperkuat kesan kembalinya Superman dan siapa ia sebelumnya: Clark Kent. Nuansa dark pun terlihat kental dalam trailer ini. Namun, apa yang kita dapatkan?

Superman Returns seharusnya bisa menjadi film yang penuh dengan kegelisahan eksistensial layaknya trilogi The Dark Knights. Namun, seperti penyakit banyak film superhero, eksekusinya gagal. Ia seolah bingung menyeimbangkan porsi drama dan aksi. Para penggemar pun kecewa karena ritmenya lamban, enggak ada karakter baru yang dieksplorasi secara baik, dan sebenarnya kurang seru untuk ukuran film superhero.

Blue Beetle (2023)

Trailer Blue Beetle yang menampilkan superhero berdarah latin pertama DC memberikan banyak harapan. Bahkan, trailer-nya pun seolah menjanjikan keseruan, elemen witty yang menyenangkan, dan punya ikatan kuat dengan keluarga. Warna biru dari beetle yang dipakai pun cantik. 

Trailer yang kerap diputar di berbagai lini bioskop sebelum rilis ini pun membuat Blue Beetle seolah siap menjadi film superhero yang keluar dari zona nyaman. Namun, apa yang terjadi?

Oleh banyak kritikus, film ini dianggap dangkal, aksinya kurang cadas, dan  villain-nya pun punya karakteristik menyebalkan. Selain itu, sinematografinya pun jomplang jika dibandingkan dengan CGI-nya.

***

Kualitas film superhero memang semestinya berbanding dengan kuantitasnya yang semakin banyak. Namun, fakta bahwa rumah produksi semakin berlomba-lomba membuat film superhero mirisnya justru menurunkan kualitas mereka. Nah, menurutmu, apa kualitas yang hilang dari berbagai film di atas?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.