– Susah mencerna Tenet? Istirahatkan otak kalian dengan film yang lebih mudah dipahami.
– Ada berbagai konsep waktu yang ditawarkan di film berikut ini!
Christopher Nolan kembali lagi dengan karya terbarunya yang berjudul Tenet (2020). Film tersebut seharusnya tayang di bioskop pada 17 Juli 2020. Namun karena pandemi Corona, Warner Bros. terpaksa beberapa kali mengundur perilisan filmnya. Film aksi fiksi ilmiah ini bahkan baru mendapatkan kesempatan tayang di bioskop Indonesia pada 10 Februari lalu.
Nolan memang enggak asing dalam menggarap film dengan cerita yang rumit, enggak terkecuali Tenet. Film ini menghadirkan kisah tentang perjalanan waktu dengan menggunakan konsep teori inversi waktu yang sangat rumit. Apakah kalian termasuk yang dibuat pusing setelah menonton Tenet? Nah, mending segarkan otak kalian dengan nonton film tentang perjalanan waktu lainnya yang lebih mudah dicerna.
Nah, film tentang perjalanan waktu apa saja yang ceritanya lebih simpel dari Tenet?
1. Avengers: Endgame (2019)
Perjalanan para superhero Marvel Cinematic Universe (MCU) untuk mengalahkan Thanos akhirnya mengalami puncaknya di Avengers: Endgame. Akibat Thanos menghancurkan semua Infinity Stones setelah melenyapkan setengah populasi semesta, Avengers akhirnya memutuskan untuk mencari Infinity Stone dengan melakukan perjalanan waktu ke masa lalu.
Konsep perjalanan waktu yang digunakan Avengers: Endgame bisa dibilang enggak terlalu rumit untuk dipahami. Di Avengers: Endgame, masa depan enggak akan langsung berubah ketika para karakternya melakukan perubahan di masa lalu. Konsep perjalanan waktu Avengers: Endgame pun dijelaskan saat adegan pertemuan Hulk dan Ancient One.
Alih-alih mengubah masa depan, perubahan masa lalu di Avengers: Endgame berakibat terciptanya sebuah timeline baru. Itulah sebabnya, Nebula versi 2023 tetap hidup ketika dia membunuh Nebula versi 2014. Soalnya, Nebula versi 2014 telah menciptakan timeline baru ketika dia memutuskan pergi ke masa depan.
2. Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
Harry Potter and the Prisoner of Azkaban menjadi film pembuka untuk fase remajanya Harry Potter dan kawan-kawan. Di film ini, Harry bertemu dengan Sirius Black, seorang tahanan penjara Azkaban yang diduga kabur untuk membunuh Harry. Enggak disangka-sangka, Sirius ternyata punya hubungan dekat dengan orang tua Harry. Selama ini, Sirius difitnah sehingga dia yang dijebloskan ke Azkaban.
Untuk menyelamatkan Sirius, Harry dan Hermione kemudian memutuskan untuk kembali ke masa lalu dengan menggunakan Time Turner. Dari sini, kalian bisa melihat bahwa Harry Potter and the Prisoner of Azkaban enggak menggunakan konsep yang dapat mengubah masa depan dengan cara mengubah masa lalu. Konsep waktu yang digunakan di film ini bisa dibilang mengarah ke time loop.
Sebelum Harry dan Hermione memutuskan untuk kembali ke masa lalu, tanpa sadar mereka sebenarnya telah dibantu oleh diri mereka sendiri dari masa depan. Semua itu akhirnya terungkap ketika Harry dan Hermione kembali ke masa lalu dan sadar bahwa merekalah yang membantu diri mereka sendiri di masa lalu. Ini berarti, siklus mereka kembali ke masa lalu hingga kembali lagi ke masa kini sebenarnya terjadi terus-menerus.
3. X-Men: Days of Future Past (2014)
Setelah merilis prekuel X-Men (2000), yaitu X-Men: First Class (2011), 20th Century Fox memutuskan untuk me-reboot semesta X-Men dengan merilis X-Men: Days of Future Past. Film yang digarap oleh Bryan Singer tersebut dapat me-reboot semesta X-Men karena film ini mengambil konsep perjalanan waktu yang dapat mengubah masa depan dengan cara mengubah masa lalu.
X-Men: Days of Future Past dibuka dengan adegan masa depan yang memperlihatkan bagaimana robot Sentinel berusaha untuk melacak dan memusnahkan mutan. Di persembunyiannya, Professor X mengungkapkan bahwa Sentinel tercipta akibat perbuatan Mystique yang membunuh Bolivar Trask di 1973. Mystique kemudian ditangkap dan DNA-nya digunakan untuk menciptakan Sentinel.
Untuk mencegah kemusnahan mutan, Wolverine dikirim kembali ke 1973 untuk mencegah perbuatannya Mystique. Wolverine berhasil mencegah Mystique dan masa depan para mutan pun menjadi aman.
4. Seri Terminator
Waralaba Terminator terdiri dari enam film. Namun, hanya dua film pertama Terminator yang sukses secara pendapatan maupun penilaian. Dua film pertama Terminator juga menggunakan konsep perjalanan waktu yang sama, yaitu usaha untuk mengubah masa depan dengan cara mengubah masa lalu.
The Terminator (1984) berkisah tentang Terminator, cyborg pembunuh yang berasal dari 2029. Terminator dikirim ke 1984 oleh Skynet untuk membunuh Sarah Connor yang anaknya bakal menjadi penyelamat manusia di masa depan. Lalu, seorang tentara dari masa depan yang bernama Kyle Reese juga dikirim ke 1984 untuk melindungi Sarah dan mencegah Terminator mengubah masa depan.
Sekuelnya, yaitu Terminator 2: Judgment Day (1991), juga punya konsep yang sama. Bedanya, Skynet kini mengincar John Connor yang masih anak-anak untuk dibunuh. Lalu, Terminator yang dulu mengancam Sarah, kini malah berbalik melindungi Sarah dan John dari kejaran cyborg baru kiriman Skynet.
5. Seri Happy Death Day
Film tentang perjalanan waktu enggak melulu harus diterapkan di film bergenre fiksi ilmiah. Sutradara Christopher Landon menerapkan konsep time loop di dua film Happy Death Day. Premis dari kedua film ini adalah bagaimana seorang cewek yang berulang-ulang kembali ke hari yang sama untuk mencegah dirinya terbunuh.
Happy Death Day (2017) berkisah tentang seorang cewek bernama Tree Gelbman yang terbunuh di hari ulang tahunnya sendiri. Namun setelah Tree terbunuh, dia malah bangun kembali di hari pembunuhannya. Tree berusaha menghindari tempat yang membuatnya terbunuh sebelumnya, sayangnya Tree kembali terbunuh dan kembali terjebak di hari yang sama. Tree akhirnya sadar bahwa dia harus mengungkap pembunuhnya untuk menghentikan time loop-nya.
Sekuelnya, yaitu Happy Death Day 2U (2019), juga menggunakan konsep time loop seperti film pertamanya. Bedanya, sutradara Landon memberikan sentuhan fiksi ilmiah di sekuelnya dengan menambahkan konsep realitas alternatif. Tree kembali terjebak dalam time loop dan dikejar-kejar oleh pembunuh. Bedanya, kondisi yang ada di sekitar Tree di dunia realitas ternyata jauh berbeda dari realitas aslinya.
6. Seri Back to the Future
Kalau ngomongin film tentang perjalanan waktu, kalian tentunya enggak boleh melewatkan seri film Hollywood legendaris tentang perjalanan waktu, yaitu Back to the Future. Seri yang terdiri dari tiga film ini berkisah tentang Marty McFly yang melakukan perjalanan waktu dengan mesin waktu buatannya Emmett “Doc” Brown.
Back to the Future (1985) pertama menghadirkan konsep perjalanan waktu yang dapat memperbaiki masa depan dengan cara memperbaiki masa lalu. Marty diceritakan pergi ke masa lalu dan bertemu dengan orang tuanya yang masih remaja. Hampir mengacaukan masa lalu kedua orang tuanya, Marty akhirnya malah memperbaiki nasib kedua orang tuanya di masa depan.
Setelah menggunakan konsep pergi ke masa lalu di film pertama, sekuelnya yang berjudul Back to the Future Part II (1989) membuat petualangan baru dengan pergi ke masa depan, sekaligus juga kembali ke masa lalu. Kemudian di Back to the Future Part III (1990), Marty dan Doc malah pergi ke masa lalu yang lebih jauh, tepatnya pada 1885.
7. Seri Stand by Me Doraemon
Siapa, sih, yang enggak tahu dengan serial anime Doraemon yang selalu menemani anak-anak di era 1990-an hingga 2000-an? Sekian lama hadir dalam bentuk serial maupun film animasi 2D, Doraemon akhirnya tampil dalam film animasi 3D yang berjudul Stand by Me Doraemon. Seperti serial animenya, Doraemon dan Nobita melakukan petualangan dengan menggunakan mesin waktu.
Di film pertama Stand by Me Doraemon (2014), Doraemon dan Nobita malah pergi ke masa depan untuk membantu Nobita versi dewasa memperbaiki hubungannya dengan Shizuka versi dewasa. Ketika Nobita berhasil meyakinkan Shizuka untuk menikahinya, Nobita versi dewasa malah menemui kebimbangan di Stand by Me Doraemon 2 (2021) dan pergi ke masa lalu.
Nah, Stand by Me Doraemon 2 baru ditayangkan di Indonesia pada Februari ini. Kalian akhirnya bisa menyaksikan kisah mengharukan Nobita dan Doraemon selanjutnya di bioskop. Baca review-nya di sini.
***
Itulah deretan film tentang perjalanan waktu yang ceritanya jauh lebih simpel dibandingkan Tenet. Kalian bisa menonton deretan film di atas untuk menyegarkan otak kalian sebelum menonton dan memahami Tenet kembali. Di antara tujuh film di atas, manakah yang jadi favorit kalian?