*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Tenet yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Sebetulnya, tahun lalu, banyak film yang sudah ditunggu-tunggu oleh publik, seperti No Time to Die, Fast & Furious 9, hingga Tenet. Sayang, pandemi membuat semua harapan untuk menyaksikan film-film itu pupus.
Memasuki 2021, jadwal film baru telah rilis. Sementara, Tenet kebagian jadi salah satu film Hollywood yang tayang di awal 2021 di Indonesia. Sebelumnya, film ini sudah rilis di beberapa negara pada Agustus 2020. Selain itu, Tenet juga sudah dapat disaksikan di platform Amazon Prime.
Kenapa film Tenet begitu ditunggu banyak orang? Ada sosok sutradara jenius bernama Christopher Nolan di balik penggarapan film ini. Nolan sudah berulang kali membuat banyak orang berdecak kagum atas alur cerita dan sentuhan detail ilmiah yang dipamerkan di film-film sebelumnya, seperti Inception (2010) atau Interstellar (2014).
Kali ini, Nolan kembali beraksi dengan ambisi yang sama. Membuat penonton sekali lagi terkagum dengan film garapannya, bahkan sudah banyak yang memproyeksikannya menang Oscar. Seberapa seru dan njelimet film ini?
Simak sinopsis dan review film Tenet khas KINCIR di bawah ini!
Selamatkan Bumi dengan Kisah yang Rumit
Film Tenet bercerita tentang seorang agen CIA yang bisa kita sebut sebagai The Protagonist (John David Washington) yang ditugasi untuk menyelamatkan dunia dari kiamat yang hendak diciptakan oleh seorang penjahat bernama Sator (Kenneth Branagh). Cara Sator membuat kiamat adalah dengan menyusun sebuah senjata pemusnah massal bernama The Algorithm yang terbagi menjadi sembilan.
Jika Sator berhasil menyusun senjata tersebut, dia bisa memutar waktu jauh hingga kepada momen ledakan besar di Bumi. Tentu, The Protagonist harus mengumpulkan banyak informasi mengenai Sator dan kekejamannya tersebut.
Sayangnya, Sator memang penjahat yang pintar. Dia dapat membuat konsep Time Inversion versi sederhana di mana dia bisa memutar balikan waktu. Sehingga Sator dapat masuk ke dalam konsep dimensi waktu yang terbalik.
Melawan seseorang dengan konsep waktu terbalik memang sangat rumit. Sator jadi selangkah lebih maju dari The Protagonist. Satu-satunya jalan untuk melawan Sator adalah The Protagonist tersebut harus masuk juga ke dalam sistem dimensi waktu terbalik dan menghancurkan Sator dari sana.
Alhasil, adegan-adegan terbalik jadi lumrah dalam film ini. Penonton dihadapkan dengan dua tipe manusia, satu yang berjalan maju, dan satu yang berjalan mundur dalam konsep Time Inversion. Mampukah The Protagonist menjalankan misi tersebut? Silakan temui jawabannya dengan nonton langsung Tenet di bioskop mulai 10 Februari 2021.
Hanya Nolan yang Bisa Bikin Film Seperti Ini
Seperti yang sudah disinggung di awal, tidak berlebihan jika KINCIR menyebut Nolan kerap membuat banyak penonton terperangah dan mikir sesaat setelah nonton film-filmnya. Interstellar dan Inception adalah dua contoh nyata karyanya yang bikin penonton memutar otak, bahkan selalu jadi perbincangan sepanjang masa.
Tenet muncul dengan semangat serupa. Bagaimana tidak, Nolan berhasil menampilkan adegan terbalik dengan begitu tertata dengan baik. Dia mempertontonkan adegan berantem sampai kebut-kebutan mobil dengan gerakan terbalik. Barangkali butuh effort yang luar biasa untuk menciptakan adegan seperti itu.
Agaknya, memang hal-hal seperti ini yang jadi cara berpikir Nolan ketika dia membuat film. Akan sangat sulit menemukan film dengan semangat serupa seperti apa yang Nolan pertontonkan dalam film Tenet ini.
Proses Produksi yang Tidak Setengah-setengah
Film Tenet juga bukan sebuah film yang diproduksi tanpa perhitungan yang matang. Semua adegan nampaknya dilakukan dengan banyak perjuangan. Salah satunya adalah adegan yang menampilkan pesawat berjalan menabrak hanggar.
Ternyata, adegan itu benar-benar menggunakan pesawat sungguhan yang betul-betul tabrakan. Apa jadinya kalau ada kesalahan kecil yang terjadi pada adegan itu? Bisa dibayangkan mereka harus kembali menabrakan pesawat dan itu bukan pekerjaan mudah juga murah.
Dilansir Indie Wire, Christopher Nolan awalnya berencana untuk menggunakan miniatur pesawat serta gedung yang dibumbui efek visual buat adegan tersebut. Namun, ketika dia sedang mencari lokasi untuk syuting film bersama timnya, Nolan menemukan sebuah tempat yang dipenuhi pesawat tua. Setelah melakukan perhitungan biaya produksi, dia menyadari bahwa modal untuk membeli pesawat sungguhan buat adegan tersebut lebih murah ketimbang harus menggunakan miniatur dan efek CGI.
Selain itu, ada adegan ketika dua mobil dari dua dimensi waktu saling bertemu. Dalam video behind the scene kita bisa melihat jika adegan itu dilakukan langsung, bukan hasil editan studio. Sulit dibayangkan bagaimana film ini menguras otak bukan hanya pemain dan sutradara, tapi seluruh kru yang terlibat.
Rumit Dengan Segala Bahasa Ilmiah
Salah satu kekuatan dari cerita-cerita filmnya Nolan adalah riset yang digarap lama, mendalam, dan tentu hasil diskusi dengan banyak tokoh ilmiah. Film Tenet pun sama, alur film ini bisa dijabarkan secara sains.
Namun, barangkali proses kejadian di dunia nyata hampir tidak mungkin terjadi. Selain itu, ada banyak istilah dalam dunia fisika yang coba diperkenalkan dalam film ini. Seperti konsep Time Inversion atau Reverse Entropy.
Bagi mereka yang jatuh cinta sama ilmu ini, akan mudah mencerna istilah-istilah tersebut dan disambungkan dengan jalan ceritanya. Namun, buat mereka yang kurang begitu suka dengan fisika atau sains, istilah-istilah rumit itu jadi ganjalan untuk dapat memahami film secara utuh. Bisa jadi, kamu malah tertarik riset ilmu tersebut demi film ini.
Tenet Akan Menambah Beban Pikiranmu
Christopher Nolan agaknya senang membuat penonton bingung dengan maksud dari filmnya. Pada film Tenet hal itu terjadi kembali. Film ini punya alur dan plot yang benar-benar sulit dicerna. Barangkali kamu harus nonton dua sampai tiga kali untuk mengerti plot dan cerita yang mau disampaikan dari film ini. Untungnya saja, sudah tersedia di platform nonton film legal dan bisa diputar berulang kali.
Bahkan kalau mungkin, jangan sampai kamu lengah atau cek ponsel walau satu menit. Karena bisa-bisa kamu makin tidak mengerti cerita dan alur yang disampaikan.
Kalau dibandingkan dengan pengalaman nonton Inception dan Interstellar, mungkin film Tenet ini akan lebih rumit dicerna di otak. Karena itu jangan niatkan nonton film ini sebagai hiburan. Sebab, alih-alih bikin pikiranmu jadi segar, film Tenet bisa-bisa hanya akan menambah beban pikiranmu. Namun, alih-alih jadi beban pikiran, film ini cocok dijadikan bahan obrolan.
Dapat Banyak Kritik
Tenet memang banyak ditunggu oleh para penikmat film fiksi ilmiah. Nolan juga terlihat begitu berambisi untuk segera memamerkan film ini ke publik. Namun sayang, karyanya yang satu ini menuai banyak kritikan. Beberapa menyebut, Tenet adalah karya yang hanya bisa dinikmati oleh Nolan sendiri, penjabaran plot dan ceritanya terlalu rumit untuk bisa dimengerti.
Terlebih Nolan memang seolah hanya terpaku untuk mempresentasikan konsep Time Inversion dan Reverse Entropy pada para penonton ketimbang mengalunkan cerita yang mudah dinikmati. Alhasil, penonton mungkin tidak mendapatkan cerita yang mudah dipahami juga tetap kesulitan mengerti konsep dalam ilmu fisika yang jadi garis utama. Sebab itu, film Tenet tidak raih skor setinggi film-film Nolan sebelumnya. Di Rotten Tomatoes, film ini dapat skor 70% dari kritikus dan 76% audience score.
Panggung untuk John David Washington
Film ini dibintangi oleh John David Washington yang jadi pengantar cerita. Berperan sebagai The Protagonist bisa dibilang cukup mulus memenuhi ekspektasi diberikan Nolan. Dari penyampaian dialog, aksi, serta ekspresinya dipertontonkan dengan cukup baik.
Mungkin sebelum ini, beberapa film yang dibintangi David kurang santer terdengar, karena itu Tenet bisa jadi panggung untuknya. Selain John David, film ini juga dibintangi oleh Elizabeth Debicki sebagai Kat, dan Kenneth Branagh sebagai Sator.
Kemudian, ada juga Robert Pattinson yang bermain sebagai Neil. Pun tentu saja ada Michael Caine yang nyaris bermain di semua film yang Nolan sutradarai. Kali ini dia berperan sebagai Crosby.
***
Jadi buat kamu para pencinta karya Christopher Nolan, yang sudah nonton di Amazon Prime dan pengen nonton lagi di bioskop atau memang sengaja nunggu film ini tayang di bioskop, pada 10 Februari 2021, Tenet sudah tayang di bioskop-bioskop Tanah Air.
Sekali lagi, kalau mau cari hiburan dengan nonton film, Tenet bukan jawabannya. Sedikit tips sebelum nonton Tenet . Pertama, jika ingin nonton di bioskop, cari layar besar seperti IMAX. Kedua, matikan ponsel. Ketiga, kosongkan pikiran supaya bisa fokus ngikutin film ini sampai selesai.
Buat yang sudah nonton Tenet, bagikan komentar kamu di kolom review film yang ada di awal artikel ini, ya. Selamat nonton!