Setelah menjadi pemenang nominasi “Film Cerita Pendek Terbaik” Piala Citra 2019, film Tak Ada yang Gila di Kota Ini (No One is Crazy in This Town) kembali mengukir prestasi. Film garapan Wregas Bhanuteja ini sukses menembus kompetisi Short Film di Sundance Film Festival 2020 yang akan diselenggarakan pada 23 Januari hingga 2 Februari 2020 di Amerika Serikat.
Di festival film independen bergengsi ini, Tak Ada yang Gila di Kota Ini akan berkompetisi dengan puluhan film pendek lain dari 27 negara untuk memperebutkan Short Film Grand Jury Prize. Film ini berhasil masuk Sundance Film Festival 2020 setelah bersaing dengan 10.397 film yang mendaftar.
Program Short Film di Sundance Film Festival telah berperan penting dalam mengorbitkan berbagai sutradara ternama. Sebut saja Wes Anderson (The Grand Budapest Hotel dan Isle of Dogs), Damien Chazelle (Whiplash dan La La Land), Todd Haynes (Carol dan Dark Waters), hingga Taika Waititi (Thor: Ragnarok dan Jojo Rabbit).
Sebelum menembus Sundance Film Festival 2020, Tak Ada yang Gila di Kota Ini telah merasakan berbagai kompetisi dan pemutaran di sejumlah festival film besar di dunia, di antaranya Busan International Film Festival ke-24, Internationale Kurzfilmtage Winterthur ke-24, Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-14, dan Singapore International Film Festival ke-30.
Dok. Rekata Studio
Wregas merasa bangga karena filmnya dapat menembus Sundance Film Festival 2020. Soalnya, Tak Ada yang Gila di Kota Ini jadi film pertamanya yang menembus festival film di Amerika. Sebelumnya, Wregas pernah memenangkan penghargaan Leica Cine Discovery Prize untuk kategori “Film Pendek Terbaik” lewat film pendeknya, Prenjak.
"Penonton Amerika memiliki perspektif yang berbeda dibandingkan penonton negara lain. Hal ini dapat membuka ruang diskusi baru tentang bagaimana saya menawarkan suatu cerita dari kultur dan latar belakang saya di Indonesia, khususnya Jawa. Diskusi ini akan memperkaya saya ketika membuat ide untuk karya selanjutnya," jelas Wregas.
Tak Ada yang Gila di Kota Ini berkisah tentang Marwan (Oka Antara) yang diperintahkan bos salah satu hotel besar untuk mengangkut semua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih berkeliaran. Soalnya, bos tersebut enggak ingin kehadiran mereka mengganggu para turis dan merusak wajah kota. Alih-alih menelantarkan, Marwan punya rencana rahasia untuk para ODGJ yang dia kumpulkan.
Wah, semakin banyak film Indonesia yang mencetak prestasi di ajang internasional, nih. Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!