5 Sutradara yang Enggak Baper walau Dihina Orang

Dapat hinaan? Sering banget. Film-film yang mereka buat dianggap sangat buruk. Namun, sutradara film di bawah ini enggak pernah baper!


Setiap karya selalu rentan akan kritik, salah satunya adalah film. Sebetulnya, kritik sangat diperlukan oleh para seniman supaya mereka bisa memberikan hasil yang terbaik dan menyesuaikan dengan selera masyarakat. Namun, seringkali kita temukan seniman yang baper sama kritik dan mati-matian mencari pembenaran dari hal yang dikritik.

Meski begitu, ada, lho, sutradara yang cuek banget walaupun mereka tahu bahwa karya mereka sering menuai hinaan yang pedas. Kenalan sama mereka di sini, yuk, karena walaupun film-film mereka mungkin enggak kamu sukai, tetapi semangat mereka bisa kamu tiru!

Sutradara Film yang Enggak Baper walau Dihina Orang

1. KK Dheeraj

Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang
Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang Via Istimewa.

Nama KK Dheeraj adalah sebuah legenda bagi penikmat film tahun 2000-an. Yang membuat nama produser ini menjadi legendaris bukanlah film-film produksinya yang keren, tetapi karena film-film yang kualitasnya sangat kacau.

Sebagian besar film yang ia produksi memuat adegan horor tanpa logika atau adegan dewasa yang enggak berseni sama sekali. Pada masanya, para blogger film kerap menghina karya-karya pria bernama asli Dheeraj Kalwani ini dengan berbagai macam majas, mulai dari satire sampai sarkasme.

Beberapa karya fenomenal KK Dheeraj, antara lain adalah Rintihan Kuntilanak Perawan (2010) yang bikin heboh karena menampilkan mantan bintang porno Tera Patrick, lalu ada Mas Suka, Masukin Aja (2008), dan Darah Janda Kolong Wewe (2009). Judul-judul yang dipakai selalu memancing kontroversi dan bernuansa sensual.

Namun, meskipun dihina oleh banyak orang, Dheeraj tetap cuek dan memproduksi film-film yang menurutnya bakal viral. Bahkan, dalam sebuah wawancara, dia pernah berkata: lucu, film saya dihujat tapi laku.

 

2. Yoyok Dumprink

Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang
Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang Via Istimewa.

Yoyok Dumprink merupakan nama sutradara film Indonesia yang sulit dipisahkan dari nama KK Dheeraj. Hal tersebut wajar, karena, sutradara yang memiliki nama asli Yoyok Subagyo ini memang sempat bekerja di rumah produksi milik KK Dheeraj.

Yoyok Dumprink adalah sutradara di balik film-film horor-sensual, seperti Arwah Kuntilanak Duyung (2011), Dedemit Gunung Kidul (2011), dan yang paling heboh adalah Mr. Bean Kesurupan Depe (2012) yang dianggap membohongi publik karena enggak menampilkan Rowan Atkinson. Film ini juga diproduksi sama KK Dheeraj dan bikin produser ini sempet mau dituntut oleh masyarakat.

Menurut pengakuan Yoyok, ia adalah pekerja profesional. Ia mengikuti apa yang ditawarkan oleh rumah produksi. Jadi, sebetulnya bukan keinginan dia pribadi untuk menjadi terkenal karena film horor sensual. Yoyok pun terlihat enggak baper sama berbagai hinaan mengenai karya-karyanya.

 

3. Nayato Fio Nuala

Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang
Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang Via Istimewa.

Ini, nih, sutradara film yang paling produktif. Bukan cuma karyanya yang banyak, nama aliasnya juga banyak! Yap, pria bernama asli Yato Fio Nuala ini memiliki nama lain mulai dari Chiska Dopper, Koya Pagayo, Chiska Doppert, Ian Jacobs, Pingkan Utari, dan Ian Nguyen Lampa. Nama-nama ini dipakai buat membuat film-film berbeda.

Contohnya, Pingkan Utari buat film Me vs High Heels (2005) yang bertema remaja atau Chiska Doppert buat film-film dengan tema horor kayak 12.06 Rumah Kucing (2017), dan nama sendiri buat film yang lumayan bagus kayak Butterfly (2007). Kalau dilihat-lihat, perbedaan penggunaan nama-nama dalam setiap film yang ia sutradarai ini sepertinya didasari pada genre film atau kualitas film.

Film-film Nayato Fio Nuala ini enggak semuanya patut mendapatkan hinaan. Ada banyak juga film-filmnya yang berkualitas dan juga cukup ramai ditonton oleh banyak orang. Meskipun beberapa filmnya banyak dihina mati-matian oleh para penggemar film, tetapi nyatanya Nayato tetap cuek buat berkarya dan menghasilkan film-film secara produktif pada masanya.

 

4. Adam Sandler

Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang
Sutradara Film yang Enggak Baper Walau Dihina Orang Via Istimewa.

Adam Sandler bukan sekadar aktor Hollywood. Ia adalah pemilik Happy Madison, sebuah rumah produksi yang mayoritas karyanya adalah film-film komedi dengan Adam sendiri sebagai bintangnya. Dalam proses pembuatan film di Happy Madison, Adam selalu melakukan “KKN” alias ngajak temen-temen seperjuangan di Saturday Night Live seperti Rob Schneider dan David Spade.

Film-film komedi Sandler, seperti Grown Up (2010), The Ridiculous 6 (2015), dan The Do-Over (2016), hampir selalu mendapatkan rating rendah dan cercaan dari publik. Uniknya, film-film besutan Happy Madison ini banyak dirilis di Netflix. Usut punya usut, jumlah penonton film-film komedi Sandler di Netflix sangat tinggi karena ringan.

Sandler sangat menyadari bahwa ada banyak hinaan yang dialamatkan ke film-filmnya, sampai pada saat Uncut Gems (2019), film dark comedy besutannya dirilis, ia berkata, “Kalau sampai dari film ini saya enggak mendapatkan Oscar, saya akan memproduksi film-film jelek lagi”. Uncut Gems sendiri merupakan film yang emang sengaja dibikin berkualitas dengan rating cukup tinggi.

 

5. M. Night Shyamalan

 M. Night Shyamalan
M. Night Shyamalan Via Istimewa.

M. Night Shyamalan memang sutradara yang agak labil. Filmnya bisa cukup bagus, tetapi bisa juga sangat jelek. Contoh-contoh film super jelek dengan rating rendah dari Shyamalan adalah The Last Airbender dan After Earth.

Awalnya, film-film fantasi ini terlihat menjanjikan. Saat dirilis, film-film itu terasa sangat membosankan dan plot-nya kacau. Bahkan, angka pada rating di IMDb dan Rotten Tomatoes seolah hanya belas kasihan dari reviewer.

 

Bonus: Livi Zheng

Livi Zheng
Livi Zheng Via Istimewa.

Livi Zheng adalah salah satu nama legendaris di tengah komunitas-komunitas penggemar film di Indonesia. Bagaimana enggak? Livi Zheng pada awalnya muncul dengan klaim bahwa film yang ia sutradarai, Brush with Danger, masuk ke dalam nominasi Academy Awards 2015. Namun, rupanya film itu hanya bisa lolos seleksi administratif: sebuah seleksi yang bisa ditaklukkan oleh semua filmmaker selama mereka memenuhi persyaratan.

Hal lain yang bikin Livi Zheng dikritik segala pihak pada 2019 adalah film-filmnya yang “narsis”, kerap menampilkan testimoni dari pejabat Indonesia, keterlibatannya sebagai aktor yang kurang mumpuni dari segi akting, dan pernyataan yang plin-plan mengenai status kepemilikan rumah produksinya.

Sebetulnya, film Livi Zheng enggak sehina film-film horor mesum Indonesia tahun 2010-an. Bahkan, beberapa film Livi Zheng memiliki kualitas sinematografi yang apik. Namun, klaim berlebihan ini semakin memperburuk citra dan rating filmnya. Meski dikritik sana-sini, Livi Zheng tetap produktif membuat film dan menjawab beberapa kritik yang menurutnya melanggar kode etik.

***

Walaupun beberapa film mereka punya rating rendah dan enggak berseni, tetapi semangat mereka buat enggak baper sama kritik orang layak untuk ditiru. Kalau mau bertahan di dunia entertainment, memang enggak boleh baper!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.