*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Story of Kale: When Someone’s in Love yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020) atau NKCTHI sukses merebut perhatian. Lebih dari dua juta orang nonton film ini. Keberhasilan film NKCTHI membuat sang sutradara Angga Dwimas Sasongko membuat film spin-off dari salah satu karakternya, Kale, yang mencuri perhatian.
Kale (Ardhito Pramono) merupakan pria yang sempat dekat dengan Awan di NKCTHI itu ternyata punya cerita masa lalu yang cukup menyentuh. Masa lalunya bersama Dinda (Aurelie Moeremans) membuat Kale punya sikap sendiri ketika menghadapi wanita.
Namun, dari film Story of Kale: When Someone’s in Love, kita jadi tahu bahwa Dinda tidak sepenuhnya salah. Ada sederet kesalahan Kale yang membuat Dinda akhirnya mengambil sikap untuk meninggalkan Kale.
Sedikit merangkum, inilah beberapa sikap Kale yang disayangkan dalam film Story of Kale: When Someone’s in Love.
1. Ingin Lebih Dominan
Kale adalah sosok pria yang di awal film ditampakan bisa melindungi wanita. Dia rela baku hantam sama mantannya Dinda, Argo, demi melindungi wanita yang kelak jadi pacarnya itu. Namun, seiring berjalannya waktu, Kale mulai mementingkan keinginannya di atas keinginan Dinda.
Kale meminta Dinda melakukan hal yang sebetulnya tidak disukai. Dengan alasan masa depan, Kale terus memaksakan kehendaknya. Alih-alih jadi lelaki yang membuat Dinda senang, Kale justru menyetir hidup Dinda. Dari mulai proyek nyanyi sampai masalah lagu yang akhirnya dinyanyikan band Arah. Semua terlihat Kale ingin lebih dominan dari Dinda.
2. Kecemasan yang Berlebihan pada Pasangan
Menjalani hubungan berarti menerima keputusan satu sama lain. Kale, dengan modal pernah melindungi Dinda dari mantannya itu merasa dirinya harus selalu bisa menjaga Dinda dalam situasi apa pun. Alhasil, niatnya yang ingin menjaga Dinda jadi berlebihan.
Kale jadi overprotektif. Semua yang Dinda lakukan harus lewat persetujuan Kale. Sampai-sampai, Dinda selalu bertanya bagaimana baiknya.
Kale juga cemburu ketika Dinda mendengar keluhan vokalis Arah atau ketika dia begitu marah ketika Dinda telat pulang dari Semarang. Maksud hati ingin melindungi, tapi hal itu jadi bikin Dinda enggak percaya diri.
3. Emosi yang Meledak-ledak
Melanjutkan dari overprotektif, apa yang dilakukan Kale pada Dinda memang berlebihan. Dia bisa begitu meledak saat memarahi Dinda. Dengan suara tinggi, dia merasa apa yang dilakukannya paling benar.
Apalagi ketika adegan di kamar hotel, dengan semena-mena, dia pecahkan lampu hotel dan marahnya meledak begitu besar pada Dinda. Hal ini jadi bikin Kale enggak jauh berbeda dengan Argo, mantannya Dinda. Bedanya, Kale enggak main tangan. Walau hal itu juga sebetulnya hampir dia lakukan ke Dinda. Jadi wajar, jika Dinda gusar dengan sikap Kale.
4. Terlalu Berharap
Kale melihat Dinda sebagai seorang wanita yang dianggap selalu setuju dengan rencananya. Dia enggak pernah bertanya seperti apa perasaan Dinda saat menjalani hubungan dengannya atau ketika mereka coba membuat proyek duet.
Kale hanya melihat dari satu sisi. Dia terlalu berharap semuanya memang sesuai dengan ekspektasinya. Nyatanya, hal itu salah. Dinda tak benar-benar menginginkan banyak hal yang Kale tawarkan.
Sementara di pihak Kale, dia memiliki harapan besar dengan Dinda. Entah itu soal kisah percintaan juga kariernya. Akhirnya, ketika ternyata kisah mereka kandas, Kale benar-benar merasa tertindas.
5. Bucin
Kata “bucin” barangkali paling tepat buat Kale terhadap Dinda. Dia rela ngelakuin banyak hal buat pujaan hatinya itu. Dia merasa benar-benar tak bisa hidup tanpa Dinda. Sampai-sampai ketika Dinda mau pergi, kunci rumahnya dia buang.
Ketika Dinda bilang dia selingkuh, Kale masih bilang “enggak apa-apa selingkuh, asal jangan pergi”. Sebegitu menempelnya sosok Dinda di benak Kale. Dia merasa bahwa hal itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.
Tanpa Kale sadari, ternyata kebahagiaan seseorang memang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan orang lain. Lihat saja, selama ini Kale anggap Dinda bahagia dengannya, justru kebalikan.
***
Itulah beberapa sikap Kale yang akhirnya patah hati dari Dinda. Film ini memang digarap dengan cukup baik dan berhasil membuka tabir soal sikap Kale di NKCTHI. Nah, menurut kalian, bagaimana sikap kale yang sudah kalian tonton di Story of Kale: When Someone’s in Love?
Kalau belum nonton, langsung saja buka Bioskop Online dan saksikan penampilan Ardhito Pramono dengan Aurelie Moeremans yang bisa menguras emosi.