Masalah hubungan percintaan terlihat sederhana, padahal rumit penyelesaiannya. Dibutuhkan tekad dari hati untuk siap menerima segala hal yang akan terjadi atas pilihan-pilihan yang kita buat. Problem tersebut kerap tergambarkan di film-film romantis. Meski kadang enggak realistis, film-film romantis justru bikin kita melihat sisi lain soal hubungan.
Enggak hanya berguna untuk kita bertahan dari masalah, tapi juga bisa memberi inspirasi dalam menjalani kehidupan. Terutama pelajaran soal hubungan antar sesama manusia. Nah, film-film di bawah ini menggambarkan problem percintaan yang kerap dirasakan para pelaku cinta. Penasaran? Yuk, cek daftarnya!
1. Ditinggal Nikah Sahabat: Bridesmaids (2011)
Harus diakui, pada titik tertentu dalam kehidupan, banyak orang yang melewati masa ketika takdir mereka enggak selaras dengan dunia. Salah satunya soal jodoh. Karakter Annie Walker yang diperankan Kristen Wiig secara brilian menangkap perasaan tersebut. Dia merasa enggak punya teman ketika temannya hendak menikah. Film ini ngasih tahu, walau sekarang kita merasa sendiri, tunggulah dan jangan mengasihani diri sendiri, karena semuanya akan membaik pada waktunya.
2. Istirahat dalam Menjalin Hubungan: Becoming Jane (2007)
Meskipun film ini enggak sepenuhnya setia pada sejarah kehidupan nyata Jane Austen, film ini menunjukkan kepada kita bahwa perlu sejenak mengesampingan percintaan. Enggak dilarang ketika kita butuh istirahat dan fokus memperbaiki kualitas diri. Sosok Jane Austen versi Anne Hathaway ini menginspirasi kita bahwa enggak ada yang sia-sia dari memperbaiki diri.
3. Mengencani Banyak Orang: 50 First Dates (2004)
Enggak semua gebetan akan berakhir di pernikahan. Enggak semua cinta pertama adalah pemenang. Henry yang selalu mengencani banyak wanita telah jatuh cinta pada Lucy yang menderita Goldfield Syndrome alias penyakit ingatan jarak pendek. Henry selalu bikin Lucy jatuh cinta setiap hari dengan berbagai cara. Film ini mengingatkan kita bahwa cinta datang dan pergi, tapi hanya ada satu yang akan datang dengan cara yang enggak terduga.
4. Punya FWB: Friends with Benefits (2011)
Jalan cerita Friends with Benefits memang familiar. Bahkan, dengar judulnya aja kalian udah bisa nebak arahnya. Yap, soal hubungan seks tanpa status yang awalnya berjalan lancar, lama-lama melibatkan perasaan. Istilah FWB sebenarnya enggak ada. Yang ada hanyalah saling membutuhkan satu sama lain.
5. Kena Friendzone: 500 Days of Summer (2009)
Film 500 Days of Summer berhasil membawa penonton ke perasaan cinta yang paling tinggi, lalu jatuh jungkir balik. Tom dan Summer menjalin hubungan lebih dari persahabatan, tapi kemudian Tom patah hati karena sedekat apa pun, Summer enggak menganggap hubungan tersebut. Film ini mengajarkan kita untuk memikirkan perasaan orang yang lagi dekat dengan kita, karena enggak ada yang tahu soal hati manusia.
6. Hubungan Jarak Jauh: Going the Distance (2010)
Banyak pasangan yang harus bertahan ketika dihadapkan pada long distance relationship (LDR). Biasanya semua berakhir dengan kesedihan. Berbeda dengan Going the Distance yang justru jadi inspirasi para pejuang LDR untuk tetap setia dan bertahan. Meski enggak sepenuhnya bisa menangkap perasaan pejuang LDR sebenarnya, paling enggak secara garis besar, film ini sudah cukup mewakili.
7. Enggak Bisa Move On: Forgetting Sarah Marshall (2008)
Menceritakan Peter yang tiba-tiba diputusin Sarah tanpa sebab yang jelas. Sejak saat itu, hidup Peter menjadi enggak karuan. Film ini enggak hanya berisi guyoan dewasa yang sedikit menggelitik, tapi juga mengajarkan kalian untuk move on dan kembali meraih kebahagiaan. Film ini juga menyadarkan bahwa ketika ditinggalkan seseorang, bisa jadi itulah awal kita bakal dipertemukan dengan orang yang tepat.
8. Ingin Balikan sama Mantan: Crazy, Stupid, Love (2011)
Jika kalian menyadari masih membutuhkan sang mantan, film Crazy, Stupid, Love bisa membimbing kalian untuk kembali memperbaiki hubungan. Lewat para karakternya menunjukkan bahwa mempertahankan cinta lebih sulit daripada mendapatkan. Kalau enggak ingin terlihat membosankan dan dijauhkan, pintar-pintarlah memperbaiki diri.
9. Cinta Tak Terbalas: Heart (2006)
Premisnya mirip dengan friendzone. Bedanya, problem percintaan tak terbalas lebih daripada soal keikhlasan, meski keadaannya menyakitkan. Film Indonesia yang berjudul Heart ini cukup menggambarkan perasaan tersebut. Ketika Rachel bersedia ikhlas melihat Farel mencintai orang lain. Rachel sadar bahwa cintanya enggak akan terbalas dan mengikhlaskan seseorang yang dicintainya. Agar cintanya enggak sia-sia, dia rela mendonorkan hatinya demi orang yang dicintai Farel.
10. Menyimpan Perasaan Bertahun-tahun: Surat dari Praha (2016)
Film ini bukan hanya soal sosok pahlawan yang mencintai negara, lalu diasingkan. Akan tetapi soal kesetiaan yang enggak ada berujung. Film ini memberikan makna untuk berdamai pada diri sendiri atas apa yang telah terjadi. Para karakter membuktikan bahwa enggak ada yang merugikan dari nilai kesetiaan.
***
Banyak hal yang bisa diambil dari film drama. Selain soal problem percintaan, film-film romantis juga memberikan sudut pandang cinta dari berbagai macam manusia. Kalau kalian belum nonton film-film di atas, silakan tonton, dan rasakan dampak “charge” cinta. Buat yang udah nonton semua film di atas, ada film romantis lainnya yang juga ngasih pelajaran dan solusi problem percintaan kalian, enggak?