Sudahkah kamu menonton Boogeyman karya Rob Savage di bioskop? Film yang diangkat dari cerpen Stephen King ini bercerita mengenai hantu Boogeyman. Mungkin, banyak di antara kamu yang sudah pernah mendengar nama ini. Bahkan, karakter Viggo Tarasov dalam John Wick (2014) pernah mendeskripsikan kehebatan John Wick dengan menyebutnya “sosok yang dikirim saat kamu akan membunuh The Boogeyman”
Siapa hantu ini dan seberapa besar teror yang ia timbulkan? Mari telusuri di sini.
Boogeyman, Pemangsa Anak Khas Barat
Nama Boogeyman sendiri diduga berasal dari kata bogge atau bugge, kosakata middle English pada abad ke-19 yang biasa dipakai oleh negara Inggris, Wales, Skotlandia, dan sekitarnya. Bogge atau bugge sering dimaknai sebagai gagak hitam atau teror.
Maka, dari etimologi tersebut, boogeyman merujuk kepada sosok makhluk yang menyebarkan teror. Bukan hanya Inggris Raya dan sekitarnya, legenda Boogeyman pun menyebar ke negara-negara lain seperti Jerman, Belanda, Portugis, Norwegia, hingga Slovakia. Setiap negara memiliki sebutan masing-masing untuk Boogeyman.
Kisah Boogeyman diceritakan secara turun-menurun dari orang tua kepada anak-anak mereka sebagai “sesuatu yanf nyata”. Ia digambarkan doyan mengintai anak-anak di malam hari. Biasanya, Boogeyman diceritakan tinggal di dalam lemari atau di bawah tempat tidur dan akan keluar untuk menangkap anak-anak yang tidak patuh atau nakal.
Pengasosiasian Boogeyman dengan lemari atau kolong tempat tidur identik dengan ketakutan anak-anak pada gelap. Maka dari itu, Boogeyman diceritakan enggak cuma supaya anak-anak tetap patuh, tetapi supaya mereka bisa tidur cepat. Ketakutan mereka pada gelap, kemudian pada sosok Boogeyman, diharapkan bisa bikin mereka lekas tidur pada malam hari.
Seperti Apa Penampakan Boogeyman?
Boogeyman digambarkan bermacam-macam di setiap negara. Pada negara-negara Latin seperti Argentina, Cile, Paraguay, Brasil, dan sebagainya, sosok ini kerap disebut hombre del saco atau sack man–manusia pembawa karung. Di negara-negara Mediterania Timur, sosok ini kerap disebut babau. Babau sendiri diceritakan mengenakan baju hitam dan topi hitam untuk menutupi penampilan misteriusnya. Di Jerman, sosok ini disebut Butzemann, bersembunyi di lemari atau di bawah tempat tidur anak.
Namun secara umum, Boogeyman digambarkan sebagai sosok dengan wajah mengerikan dan sama sekali enggak bersahabat bagi anak-anak. Memang, sebetulnya ada tiga versi Boogeyman yang terkenal. Yang pertama, Boogeyman yang memberikan perlindungan kepada anak-anak. Yang kedua, Boogeyman yang memberikan hukuman untuk anak-anak. Yang ketiga, Boogeyman yang memangsa anak-anak. Versi Boogeyman yang paling populer adalah kombinasi versi kedua dan versi ketiga. Maka, secara umum, deskripsi fisik dari Boogeyman adalah sosok androgini atau bahkan maskulin dengan mata bersinar yang tajam serta mengintimidasi, taring-taring panjang, cakar panjang, serta tubuh penuh luka. Deskripsi yang mengerikan inilah yang kerap dipakai untuk menakut-nakuti anak-anak dan digunakan dalam berbagai budaya populer, baik dalam bentuk buku mau pun film.
Berkembangnya mitos Boogeyman ini pun turut mengembangkan kisah tentang asal-usulnya. Banyak pihak yang mengatakan bahwa Boogeyman lahir dari void di luar semesta kita kemudian datang ke Bumi dan memangsa anak-anak untuk mengisi kelaparannya. Cerita semacam ini paling diyakini karena enggak membutuhkan penjelasan khusus.
Apakah Pernah Ada Laporan Penampakan Boogeyman?
Pada masyarakat modern, sebetulnya, tidak pernah ada laporan penampakan Boogeyman, kecuali anak-anak yang bermimpi tentangnya akibat terlalu banyak mendengarkan cerita tentang Boogeyman. Namun, di dunia nyata, justru banyak manusia biasa yang perbuatannya seperti, bahkan lebih buruk daripada Boogeyman itu sendiri!
Albert Fish, adalah pria yang dijuluki Boogeyman pada awal dekade 1900-an. Ayahnya meninggal dunia dan ibunya menitipkannya di panti asuhan. Sayangnya, pada saat itu, ia mengalami banyak pukulan, yang olehnya diubah menjadi coping mechanism sehingga ia lama-lama menikmatinya dan menjadi ketagihan karenanya. Pada tahun 1920-an, usai ia ditinggalkan sang istri, mulai ada beberapa laporan anak hilang, yang ternyata adalah korban pelecehan dan pembunuhan Albert Fish. Kegilaannya ini membuatnya dijuluki the real life boogeyman.
Pada tahun 1960, terdapat psikopat lain yang beraksi dengan cara menyeramkan dan disamakan dengan mitologi Boogeyman. Edward Paisnel, atau yang kerap dijuluki The Beast of Jersey, nekat memasuki kamar banyak anak remaja, mengintai mereka saat tidur, bahkan melakukan pemerkosaan. Pada aksi-aksinya, Paisnel menggunakan masker kulit yang membuat sosoknya betul-betul seperti monster. Kelihaiannya menerobos rumah orang dan mengintainya di dalam rumah membuatnya diasosiasikan dengan Boogeyman –yang pada mitologi berlaku seperti itu–.
Boogeyman dalam Budaya Populer
Dalam buku-buku modern, sosok Boogeyman kerap tampil dan menjadi villain yang menakutkan. Misalnya, pada cerita pendek dari Stephen King (Boogeyman) dalam buku kumpulan cerpen Blood and Smoke (1999). Kemudian, ada lagi kisah Boogeyman dari Richard Chizmar seperti Chasing the Boogeyman (2021). Sosok Boogeyman juga kerap diasosiasikan dengan Boggarts atau hantu yang bisa berubah wujud sesuai dengan apa pun yang ditakuti oleh manusia, termasuk Boogeyman (Abbey Lubbers, Banshees, & Boggarts: An Illustrated Encyclopedia of Fairies (1979) dan The Fall of the House of Usher and Other Tales (1849)).
Dalam film, sosok Boogeyman diangkat lebih banyak dan diasosiasikan dengan lebih beragam. Collider menyebutkan bahwa di dalam berbagai film, Boogeyman bisa diasosiasikan dengan Pennywise, Freddy Krueger, Bughuul, dan Babadok. Dalam film Halloween (1979), Michael Myers, pembunuh berantai dengan masker wajah aneh juga disebut Boogeyman, walaupun ia sendiri manusia, bukan hantu. Loomis, dokter yang membunuh Myers dalam film itu menyebutkan bahwa, “As a matter of fact, it was.”, saat ditanya apakah Myers sesosok Boogeyman atau bukan.
Pada tahun 1980, ada film yang jelas menyebutkan tentang sosok Boogeyman yakni The Boogeyman. Disutradarai oleh Ulli Lommel, The Boogeyman berfokus pada anak laki-laki dan perempuan yang dihantui oleh pacar ibu mereka yang sudah meninggal. Film yang sebetulnya agak panen kritik ini diikuti oleh The Boogeyman II (1983) dan Return of the Boogeyman (1994).
Sebelumnya, pada 1993, sosok Boogeyman kembali tampil dengan nama yang berbeda pada film fantasi-misteri The Nightmare Before Christmas karya Tim Burton yang disutradarai oleh Henry Selik). Dalam film ini, Boogeyman berwujud Oogie Boogie Man, yang berbentuk seperti karung besar dengan wajah hantu villain film Casper. Oogie Boogie menculik Santa Claus, tetapi enggak mengerikan karena dia pintar bernyanyi dan wajahnya pun punya raut kocak.
The real Boogeyman alias Boogeyman yang digambarkan sebagaimana adanya tampil pada The Boogeyman (2005). Sayangnya, film ini gagal baik secara pendapatan mau pun rating. Padahal, premisnya bagus: Tim, seorang pria yang enggan balik ke kampung halamannya dan punya trauma karena sang ayah pernah diambil Boogeyman.
Pada tahun 2023 ini film The Boogeyman yang diangkat dari cerpen Stephen King dirilis. Disutradarai oleh Rob Savage, The Boogeyman berkisah tentang dua kakak beradik cewek yang dihantui oleh sosok misterius sepeninggal ibu mereka.
Boogeyman memang enggak terlalu istimewa. Rating di IMDb hanya 6,1, Rotten Tomatoes pun memberikan sekitar 60% baik dari kritikus mau pun penonton. Kincir, turut mengulas film ini dan memberikan rating 3, alias seru, sih, tapi B aja. Meski begitu, sosok Boogeyman dalam film ini cukup mengintimidasi dan jelas jauh melampaui versi 2005.
***
Sosok Boogeyman memang mengerikan enggak hanya bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Namun, biar bagaimana pun, enggak ada sejarah yang membuktikan bahwa ia nyata. Bahkan, manusia yang jahat justru harus diwaspadai.
Nah, apakah kamu sudah menonton The Boogeyman di bioskop? Yuk, saksikkan sekarang juga!