*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.
Mainan Playmobil dihidupkan dalam layar lebar dalam film Playmobil: The Movie. Digarap oleh Lino DiSalvo, film animasi ini tayang dengan konsep yang segar dan dibintangi oleh artis ternama. Film yang membangkitkan imajinasi anak ini cocok jadi tontonan anak di musim panas ini.
Setelah kematian orangtuanya dalam kecelakaan mobil, Marla (Anya Taylor-Joy) Harus merawat adiknya, Charlie (Gabriel Bateman). Marla harus rela kehilangan impiannya untuk kuliah dan keliling dunia.
Ketika Charlie masuk ke sebuah gudang mainan, dia menemukan dunia mainan yang ternyata memiliki sihir. Charlie dan Marla harus masuk ke dalam dunia lego, dan berjuang untuk kembali ke dunia nyata. Berhasilkah mereka?
Terasa seperti Film Komersil Panjang
Hadir dengan konsep segar, bahkan udah bisa dilihat dari trailernya, film ini juga punya premis yang sederhana. Konsep live action musikal dan animasi lego menjadi salah satu daya tarik film garapan Lino DiSalvo ini.
Memang, enggak bisa dibandingkan dengan film-film Lego, meski sama-sama berasal dari produk mainan. Namun, enggak bisa dimungkiri publik akan langsung teringat Lego, karena visual yang mirip. Untungnya, Playmobil: The Movie bisa tampil dengan kisah orisinalnya.
Komedi yang ditampilkan juga menyenangkan. Beberapa bisa dimengerti anak-anak, beberapa juga hanya dimengerti orang dewasa. Setidaknya, unsur hiburan dalam film produksi Moren Studios ini bisa bikin penonton tertawa dan terkesima.
Sayangnya, hal tersebut bertahan hanya beberapa bagian. Misalnya, ketika hadirnya Rex Dasher yang menghibur, rasanya jomplang dengan adegan lain yang klise. Keseruannya memang enggak bisa disamakan, tapi seenggaknya keseruan dari perkenalan Dasher ke adegan lain bisa terus naik sampai klimaksnya film ini.
Bisa dibilang, Playmobil: The Movie menjadi film animasi yang layak tonton di akhir pekan. Meski, perkembangan ceritanya masuk akal, tapi tampil membosankan.
Perkembangan Karakter yang Melempem
Film Playmobil: The Movie menghidupkan karakter mainan di layar lebar. Hal itu secara enggak langsung memainkan imajinasi penonton sekaligus pengoleksi mainannya. Sang sutradara bersama dengan Blaise Hemingway, Greg Erb, dan Jason Oremland sebagai penulis naskah, mengembangkan karakter sepanjang film.
Sayangnya, hal itu berlangsung antiklimaks. Menuju seperempat terakhir, pengembangan karakternya enggak sekompleks petualangannya. Kita bisa tahu kepribadian Marla yang ambisius sejak film dimulai, tapi lama-lama melempem di akhir. Lalu, Charlie yang bikin sebel di awal, lama-lama karakternya flat.
Marla diperankan dan disuarakan oleh Anya Taylor-Joy yang keluar dari zona nyaman peran introvert menjadi bawel, ambisius, dan penyayang. Lalu, Charlie oleh Gabriel Bateman yang baru-baru ini tampil di Child’s Play (2019) dan Annabelle (2014).
Lalu, didukung oleh Rex Dasher yang pesonanya mengalahkan Marla dan Charlie. Diperankan oleh Daniel Radcliffe, agak sulit membuatnya lepas dari peran Harry Potter, meski jadi scene-stealer di film ini.
Kemudian, ada Jim Gaffigan sebagai Del, Adam Lambert yang nyebelin sebagai Emperor Maximus, dan Megan Trainor dengan suara memukau jadi ibu peri. Enggak lupa, para pemimpin suku yang ditawan bersama Charlie, yaitu Keenan Thompson sebagai Bloodbones, Kirk Thornton sebagai Ook-Ook, dan Dan Navarro sebagai Viking Leader.
Konsep Visual yang Segar
Daya tarik film Playmobil: The Movie adalah perpaduan live action dan animasi musikal. Imajinatif karena melibatkan mainan Playmobil. Warna-warna cerah pun menghiasi mood film ini.
Scoring dan soundtrack pun bikin film ini makin meriah. Jika memang film ini bermaksud menjadi animasi musikal, sayang musiknya nanggung. Untungnya, musik dan visual saling melengkapi. Jadinya enggak mengganggu fokus penonton.
Karena ini adalah film tentang Playmobil, kalian enggak bisa mengharapkan apa pun selain promosi mainan mereka. Tenang aja, ceritanya masuk akal, aksinya bagus, komedinya lucu (untuk anak-anak) dan efek visualnya bagus.
***
Film animasi ini bisa kalian tonton mulai 30 Agustus 2019. Akan jadi film pilihan keluarga, ketika beberapa film justru diperuntukkan untuk remaja dan dewasa.
Kalau udah nonton, kalian bisa berikan ulasan versi kalian di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya. Tungguin ulasan film selanjutnya hanya di KINCIR.