Info 
*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Holidate yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Kalau kalian berpikir film komedi romantis hanya cocok saat Natal dan Tahun Baru, nyatanya enggak. Netflix justru mematahkan formula tersebut dengan hadirnya film Holidate. Film yang disutradarai John Whitesell ini dirilis menjelang Halloween, seakan memberi artian bahwa film ini potret mimpi buruk para jomlo saat liburan bersama keluarga. Yap, seperti yang dialami Sloane (Emma Roberts).
Film Holidate bercerita tentang Sloane yang membenci tiap hari libur. Bukan karena dia harus merayakannya bersama keluarga, tapi karena keluarganya yang selalu mendesak Sloane memiliki pasangan seperti saudara-saudaranya.
Dia kemudian bertemu dengan Jackson (Luke Bracey) yang justru terjebak dengan pacarnya tiap hari libur. Sloane dan Jackson pun memutuskan untuk berkencan tiap hari libur selama hampir satu tahun. Yap, ending dari kisah ini memang sudah tertebak ketika kalian baca sinopsisnya di atas. Namun, bagaimana keseruan kisahnya?
Simak review film Holidate khas KINCIR di bawah ini!
Warna-warni Hari Libur
Awalnya, KINCIR kira hanya hari libur yang dimaksud hanyalah Natal dan Tahun Baru. Soalnya, di awal adegan memang langsung dihadirkan suasana liburan akhir tahun. Nyatanya, lebih dari itu. Semua perayaan, terutama yang tradisi di Amerika Serikat, dihadirkan dalam film ini.
Dalam satu tahun, kita bisa lihat bagaimana gemasnya Sloane dan Jackson merayakan hari libur. Jangan mengharapkan keduanya bahagia di awal adegan, karena sang penulis, Tiffany Paulsen, justru bikin penonton merasa gregetan dari ego pasangan utama ini.
Yap, bukan hal istimewa memang dalam formula film komedi romantis. Seenggaknya, film Holidate sedikit bikin cuci mata dari bosannya berada di rumah saat masa pandemi dengan warna-warni hari libur.
Dialog Satir nan Menggelitik
Meski klise dan mudah ditebak alurnya, hadirnya film Holidate bisa bikin kalian sedikit terhibur dengan dialognya. Banyak dialog yang relate dari apa yang dialami Sloane. Misalnya, saat Sloane jengah dengan desakan orang tuanya untuk memiliki pasangan bahkan sampai mengatur cara berpakaiannya. Lalu, dibanding-bandingkan dengan sang adik yang sudah menikah terlebih dahulu.
Berbagai dialog R-rated yang mungkin pernah kalian alami atau temui, seperti “Saya benci liburan”, “Tak ada pria yang mau menikahi seorang perokok”, “Tak ada yang mau punya mertua centil”, “Kenapa semua orang begitu curiga pada wanita lajang yang bahagia?”, atau “Kenapa pacar baru mantan harus selalu lebih muda dan lebih seksi?”.
Dialog-dialog berunsur black comedy tersebut berhasil mencairkan suasana. Cukup bikin penonton senyum-senyum karena relate, atau bikin penonton geleng-geleng kepala karena konyol. Dialog ini cukup jadi kelebihan film komedi romantis yang terasa standar dari awal.
Emma Roberts yang ‘Menggemaskan’
Emma Roberts sebagai Sloane tampil mencuri perhatian. Bukan menggemaskan layaknya karakter manic pixie dream girls, lho. Akan tetapi aktingnya yang seakan memotret permasalahan wanita saat mengalami quarter-life crisis, bahkan thirty-life crisis.
Sebagai wanita yang idealis terhadap hidupnya, tapi juga worry akan masa depannya, serta ego yang menguasainya, bikin Sloane terlihat menggemaskan. Ditambah, chemistry Roberts dengan Luke Bracey, menampilkan kecocokan karena sama-sama bermasalah di usia yang matang untuk berkeluarga. Ya, chemistry keduanya memang enggak istimewa, tapi cukup bikin film Holidate berwarna.
Luke Bracey yang perawakannya mengingatkan kita pada Chris Hemsworth juga tak kalah menggoda aktingnya. Dia bisa mengimbangi Emma Roberts dan membuatnya menjanjikan untuk tampil di film-film Hollywood kelas A kedepannya.
Holidate jadi film pertama Emma Roberts di Netflix. Sebelumnya, dia telah membintang serial Netflix, berjudul American Horror Story.
Romcom Menarik yang Kurang Berkesan
Film Holidate mirip dengan The Wedding Date (2005): karakter utamanya muak menjadi lajang, bertemu dengan pria yang sama, pura-pura jatuh cinta hanya untuk benar-benar jatuh cinta satu sama lain.
Memang film Holidate bukan romcom terbaik, bikin ngakak, atau penuh hal-hal romantis. Akan tetapi, film ini bisa mengisi keseruan weekend kalian. Memuakkan memang menonton film-film di masa pandemi yang kisahnya berisi liburan, tapi lebih memuakkan jika kalian hanya berkutat dengan idealisme dan ikuti rutinitas seperti yang dialami Sloane.
Meski film Holidate enggak terlalu istimewa dan skor yang biasa saja (Rotten Tomatoes: 43% | IMDb: 6,1/10), kita patut mengapresiasi para kreator, terutama penulisnya. Tiffany Paulsen bahkan sudah memikirkan sekuelnya yang rencananya berlatar di Australia, seperti di foto Sloane dan Jackson di mid-credit scene. Paulson juga sudah memikirkan rencana judulnya, yakni Holimates.
***
Menonton film komedi romantis mungkin enggak pernah benar-benar ketinggalan zaman. Akan tetapi, dengan film ini, Netflix-lah yang membantu menghidupkan kembali minat pada genre yang sudah usang ini dengan merilis Set It Up dan To All the Boys I’ve Loved Before pada 2018.
Bagaimana pendapat kalian soal film Holidate yang tayang di Netflix sejak 28 Oktober? Bagikan pendapat kalian di kolom review, ya.
