(REVIEW) Ford v Ferrari (2019)

Ford v Ferrari
Genre
  • drama
  • Olahraga
Actors
  • Caitriona Balfe
  • Christian Bale
  • Matt Damon
  • Roberta Sparta
Director
  • James Mangold
Release Date
  • 15 November 2019
Rating
3.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Hollywood kembali mengadaptasi kisah nyata, kali ini Fox akan mengajak kalian untuk menyaksikan persaingan antara dua pemilik distributor mobil merek terkenal, Henry Ford II dan Enzo Ferrari. James Mangold dipilih sebagai sutradara untuk menampilkan balapan sengit selama 24 jam yang terjadi di sirkuit Le Mans, Prancis pada 1966. Berjudul Ford v Ferrari, film ini tayang mulai 15 November 2019.

Film dimulai dari Henry Ford II yang menghadapi isu serius kemunculan mobil-mobil baru pesaingnya. Mobil yang lebih diminati anak muda ini membuat Ford kehilangan pasarnya dan terancam bangkrut. Ford menuntut semua stafnya untuk memberi ide terbaik demi keberlangsungan perusahaan. Lee Iacocca (Jon Bernthal) memberi ide untuk membeli saham Ferrari agar mobilnya bisa mengikuti balapan dan diminati oleh anak muda.

Kotornya bisnis yang ada dalam lingkaran para distributor mobil terkenal ini membuat Ford merasa dibohongi oleh Ferrari yang malah memberikan sahamnya kepada pesaingnya. Selain ditipu, Henry Ford II juga dihina oleh Enzo Ferrari yang membuatnya menyimpan dendam. Ford pun bertekad untuk melawan Ferrari di balapan.

Langsung aja, yuk, simak review KINCIR tentang film Ford v Ferrari!


Persahabatan dan Persaingan yang Penuh Dinamika

Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Ford v Ferrari menceritakan persaingan antara dua distributor mobil ternama di sebuah balapan selama 24 jam di Le Mans, Prancis. Cerita yang ditawarkan film ini penuh dengan dinamika yang bikin penonton antusias mengikuti sampai akhir.

Selain pertarungan dalam balapan, penonton juga diajak melihat lebih dalam tentang persahabatan antara kedua tokoh utama. Hubungan Carroll Shelby sebagai seorang mantan pembalap dan Ken Miles sebagai seorang montir yang juga pembalap handal, tengah diuji.

Via Dok. 20th Century Fox

Satu sisi, Ken membutuhkan uang untuk menghidupi keluarganya, tapi di sisi lain dia harus rela bekerja di balik layar padahal dia ingin ikut bertanding dalam balapan. Keduanya bersama di bawah naungan Ford dan mencoba merakit sebuah mobil balap yang bisa menandingi kesuksesan Ferrari.

Hubungan love-hate relationship yang terjadi antara Ken dan Carroll juga menjadi hiburan dalam film. Walaupun saling kesal, mereka sebenarnya saling menyayangi. Dinamika yang ditawarkan oleh Ford v Ferrari terbangun dengan baik. Lewat durasi 2 jam 32 menit, film ini berhasil bikin penonton betah menyimak.

Duet Apik Matt Damon dan Christian Bale

Perpaduan yang baik antara Matt Damon dan Christian Bale menjadi salah satu kekuatan dalam film ini. Damon dengan baik memerankan Carroll Shelby, mantan pembalap Amerika satu-satunya yang bisa memenangkan pertandingan 24 jam lamanya di sirkuit Le Mans.

Via Dok. 20th Century Fox

Lalu ada Bale, aktor yang selalu totalitas di setiap peran yang diambil ini berhasil memerankan Ken Miles, montir handal yang juga seorang pembalap amatir. Aktor yang juga menjadi Batman di Batman Begins (2005) ini juga berhasil memerankan tokoh keras kepala yang selalu berjuang untuk orang-orang yang dicintainya.

Keduanya bisa membangun suasana dengan baik, mulai dari persahabatan yang enggak goyah dihantam banyak masalah, pergolakan batin yang dialami Ken, ketegangan dalam merakit mobil balap terbaru, sampai memenangkan pertandingan yang bisa mengubah sejarah dalam dunia otomotif.

Via Dok. 20th Century Fox

Chemistry yang sudah dibangun dengan baik oleh Damon dan Bale semakin sempurna dengan dukungan para pemain yang ikut terlibat. Seperti, Caitriona Balfe yang sukses menjadi Mollie Miles, seorang istri yang sabar, pengertian dan selalu ada menemani Ken dalam segala keadaan.

Keluarga ini semakin lengkap dengan kehadiran Noah Jupe sebagai Peter Miles, anak yang selalu memiliki semangat untuk mendukung ayahnya. Henry Ford II yang diperankan oleh Tracy Letts juga memberi warna di Ford v Ferrari. Para staf Ford dan tim bentukan Carroll juga enggak kalah membantu film ini agar tetap menyenangkan untuk ditonton.


Visual Klasik Italia Era ‘60-an

Ford v Ferrari mengambil latar sekitar tahun ‘60-an menampilkan visual dengan efek warna-warna oranye, agar mendukung nuansa klasik. Kesan zaman dulu juga dibangun dari benda-benda klasik, seperti radio jadul, mobil tahun ‘60-an, hingga para reporter yang melaporkan hasil balapan menggunakan mesin tik.

Mollie Miles juga menambah kesan ‘60-an dengan gaya busana yang dia gunakan. Gaun-gaun mini yang terlihat kasual dengan motif yang ramai, ditambah pita yang dipasang di kepala menambah manis gaya klasik istri Ken Miles ini.

Via Dok. 20th Century Fox

Para lelaki juga enggak ketinggalan menyumbangkan visual yang ‘60-an dengan setelan jas yang dipadukan dengan kacamata hitam besar dan rambut klimis. Dukungan juga diberikan pada saat Iacocca berada di Italia. Gaya pakaian khas Italia dan kamera kuno yang dipakai untuk memotret menambah kesan klasik yang indah.

Marco Beltrami yang bertanggung jawab dengan urusan scoring menempatkan musik pendukung yang tepat membuat suasana yang terbangun dalam Ford v Ferrari berhasil tersampaikan pada penonton. Apalagi, scoring saat di lintasan balapan yang bisa memacu adrenalin. Pemilihan lagu “Gimme Shelter” milik band legendaris The Rolling Stones juga semakin mendukung scoring dalam Ford v Ferrari.

Film Balapan Sarat Makna

Via Dok. 20th Century Fox

Memang fokus utama Ford v Ferrari adalah peristiwa kemenangan Ford atas Ferrari di sirkuit Le Mans pada 1966. Dari balapan, kita diajarkan untuk menahan amarah dan memikirkan strategi yang matang.

Selain itu, pentingnya kerjasama dan kepercayaan pada tim juga menjadi salah satu kunci kesuksesan. Lewat peran Ken dan Caroll kita juga diajarkan untuk enggak boleh gampang percaya dengan orang-orang baru, tapi bukan berarti jadi sombong.

Hubungan ayah dan anak yang baik antara Ken dan Peter juga menjadi hal yang bisa dipelajari. Bisa dibilang, hampir di setiap aspek yang dibangun oleh sutradara mampu memberikan hal-hal baik yang bisa diteladani.

Via Dok. 20th Century Fox

Secara keseluruhan Ford v Ferrari merupakan salah satu film yang layak untuk kalian tonton karena bisa membuat hati terasa hangat karena melihat hubungan antara Peter dan Ken, tapi juga membangun semangat dan memacu adrenalin melihat reka ulang balapan sengit yang terjadi di sirkuit Le Mans, Prancis pada 1966.

***

Nah, buat yang sudah enggak sabar menyaksikan keseruan persahabatan antara Matt Damon dan Christian Bale yang dibalut dalam balapan yang terjadi di Le Mans ini, kalian bisa datang ke bioskop mulai 15 November 2019. Film Ford v Ferrari diperuntukkan untuk penonton di atas 13 tahun.

Buat yang udah nonton Ford v Ferrari, bagikan pendapat kalian di kolom bawah dan terus ikuti review film lainnya di KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.