*Spoiler Alert: Review film Top Gun: Maverick mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Pada awal kariernya sebagai aktor, Tom Cruise pernah membintang sebuah film bergenre aksi drama, berjudul Top Gun (1986). Saat dirilis pada Mei 1986, Top Gun sukses besar dengan pendapatan 358 juta dolar (sekitar Rp5,2 triliun) dari bujet 15 juta dolar (sekitar Rp218 miliar). Namun dari kesuksesan tersebut, Paramount Pictures enggak langsung menggarap sekuel film ini.
Enggak disangka, Paramount Pictures baru merilis sekuel Top Gun setelah 36 tahun perilisan film pertamanya. Sekuel yang diberi judul Top Gun: Maverick ini kembali menghadirkan Cruise dan Val Kilmer. Selain mereka berdua, film ini dimeriahkan oleh para pemeran baru, di antaranya Miles Teller, Jennifer Connelly, Jon Hamm, dan aktor lainnya.
Top Gun: Maverick berkisah tentang Pete “Maverick” Mitchell yang masih menyandang jabatan sebagai kapten setelah lebih dari 30 tahun berkarier di Angkatan Laut Amerika Serikat. Pada suatu hari, Maverick diperintahkan kembali ke TOPGUN untuk melatih sekelompok pilot muda dan mempersiapkan mereka menghadapi misi sulit.
Review film Top Gun: Maverick
Berikan penghormatan besar kepada film pertamanya
Siapa yang pernah menonton film pertama Top Gun? Buat yang sudah menonton film pertamanya, hal yang langsung kamu tangkap dari Top Gun: Maverick adalah film ini benar-benar memberikan penghormatan besar kepada film pertamanya. Cukup banyak elemen-elemen dari film pertamanya yang dibawa kembali ke sekuelnya.
Bahkan dari adegan pembuka sekuelnya, kamu sudah bisa merasakan vibe yang sama dengan adegan pembuka di film pertamanya. Adegan pembuka Top Gun: Maverick memperlihatkan Maverick yang berniat menolong hingga tidak mendengarkan perintah atasannya. Alhasil, dia dimarahi oleh atasannya dan disuruh pergi ke TOPGUN. Cukup mirip dengan adegan pembuka film pertamanya, ‘kan?
Selain itu, berbagai momen ikonis yang ada di film pertamanya kembali dibuat ulang di sekuelnya, di antaranya saat Maverick terbang dalam keadaan pesawat terbalik; momen berolahraga di pantai; momen saat Maverick berkata, “Talk to me, Goose.”; dan berbagai momen lainnya yang dijamin bikin kamu bernostalgia dengan film pertamanya.
Alangkah baiknya kamu terlebih dulu menonton film pertamanya sebelum menonton Top Gun: Maverick. Walau begitu, film ini bisa dibilang cukup ramah untuk orang-orang yang belum pernah menonton film pertamanya. Soalnya, Top Gun: Maverick menampilkan berbagai adegan flashback yang cukup menjelaskan permasalahan dari film pertama yang memicu konflik di sekuelnya.
Upgrade besar-besaran dari film pertamanya
Enggak bisa dimungkiri bahwa film pertama Top Gun menampilkan atraksi pesawat tempur yang sangat memukau pada zamannya. Namun dari segi cerita, film tersebut bisa dibilang enggak terlalu spesial. Sudah bukan rahasia lagi bahwa cukup banyak film sekuel yang tidak bisa lebih bagus dari film pertamanya. Namun, Top Gun: Maverick berhasil mematahkan kutukan tersebut!
Siapa pun yang pernah menonton film pertamanya pasti setuju bahwa Top Gun: Maverick jelas lebih superior. Jalan cerita yang ditampilkan sekuelnya jauh lebih menarik dan atraksi pesawat tempurnya juga jauh lebih menegangkan. Penantian penggemar selama 36 tahun benar-benar terbayarkan secara sempurna.
Dari segi cerita, konflik yang ditampilkan Top Gun: Maverick lebih kompleks dari film pertamanya. Apalagi, kejadian buruk yang terjadi pada 36 tahun lalu dibuat menjadi dasar konflik untuk cerita di sekuelnya. Sekuelnya pun punya jalan cerita yang lebih emosional, terlebih buat kamu yang masih ingat dengan film pertamanya.
Tampilkan aksi pesawat tempur yang megah dan menegangkan
Untuk ukuran film produksi 1980-an, film pertama Top Gun berhasil menampilkan adegan atraksi pesawat tempur yang memukau. Setelah menonton film pertamanya, kamu dijamin bakal lebih terpukau dengan berbagai adegan atraksi pesawat tempur yang ditampilkan di Top Gun: Maverick. Apalagi, Maverick dan timnya menghadapi misi yang jauh lebih berbahaya di sekuelnya.
Di sekuelnya, Maverick dan timnya mendapatkan misi untuk meledakkan sebuah fasilitas pengayaan uranium. Namun, mereka harus menghadapi medan yang tidak mudah untuk bisa mencapai dan keluar dari lokasi target mereka. Bahkan dari masa latihan, kamu bisa menyaksikan berbagai adegan atraksi pesawat tempur yang keren dan mendebarkan.
Penonton bisa merasakan sensasi mendebarkan selama adegan pesawat tempur karena peletakan angle kamera yang begitu pas. Angle kameranya membuat penonton ikut merasakan keseruan dan ketegangan berada di kursi pilot, seperti Maverick dan timnya. Top Gun: Maverick membuktikan bahwa kamu bisa mendapatkan sensasi menonton film 3D tanpa menggunakan kacamata 3D.
***
Enggak diragukan lagi bahwa Top Gun: Maverick merupakan paket lengkap buat kamu yang ingin merasakan berbagai sensasi hanya lewat satu film. Kamu bisa merasakan nostalgia, emosional, serta sensasi menjadi pilot pesawat tempur selama menonton film ini.
Setelah baca review film Top Gun: Maverick, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!