Info 
*(SPOILER ALERT) Review film Thor Love and Thunder ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.
MCU masih melangsukan Phase 4 pada 2022 ini. Salah satu film MCU Phase 4 yang akan rilis pada 2022 ini adalah Thor: Love and Thunder yang kembali melibatkan Chris Hemsworth sebagai pemeran sang Dewa Petir. Film superhero Marvel ini sudah tayang pada sejumlah bioskop Indonesia mulai 6 Juli 2022.
Sinopsis Thor Love and Thunder mengisahkan Thor yang memilih untuk pensiun sebagai superhero. Namun, masa pensiunnya terganggu oleh kemunculan Gorr the God Butcher yang membantai para dewa pada alam semesta. Hal ini kemudian membuat sang Dewa Petir berhenti dari masa pensiunnya demi menghentikan Gorr dengan bantuan dari mantan kekasihnya, yaitu Jane Foster alias Mighty Thor.
Nah, sebelum kamu nonton Love and Thunder di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!
Review film Thor Love and Thunder
Film yang menyenangkan, tapi kurang terasa spesial
Love and Thunder kembali melibatkan Taika Waititi sebagai sutradaranya. Dengan begitu, tak mengherankan jika Love and Thunder kembali mengusung genre komedi layaknya Thor: Ragnarok (2017). Jadi, sepanjang filmnya kamu akan bisa melihat momen komedi yang jauh lebih banyak ketimbang film MCU pada umumnya dengan konflik cerita yang juga enggak terlalu berat.
Porsi komedi dalam film ini pun terbilang cukup pas dan enggak terlalu mengganggu adegan emosionalnya. Celetukan konyol Thor serta sejumlah karakternya akan sukses membuat kamu tertawa terbahak-bahak saat nonton. Namun, Love and Thunder juga masih memiliki sejumlah momen yang berhasil menghangatkan hati hingga terharu sekalipun.
Hanya saja, menurut KINCIR Love and Thunder enggak terlalu meninggalkan kesan yang begitu spesial sebagai sebuah film MCU. Kamu memang akan memiliki pengalaman menonton yang menyenangkan sepanjang film berkat sejumlah momen komedinya. Akan tetapi, ketika filmnya berakhir, enggak ada perasaan spesial yang membekas dari filmnya.
Hal ini sebenarnya sudah seperti “penyakit” yang dialami oleh sejumlah proyek MCU Phase 4 sebelumnya. Sebab, baik Love and Thunder ataupun proyek MCU Phase 4 sebelumnya lebih terkesan seperti film standalone yang kurang berperan besar terhadap masa depan perfilman superhero-nya.
Memberikan kejelasan terhadap hubungan Thor dengan Jane Foster
Love and Thunder memang memiliki nuansa romansa yang cukup kental untuk sebuah film MCU. Namun, unsur romansa dalam Love and Thunder enggak terasa cheesy seperti pada film romance biasa. Sebab, kehadiran romansa pada film ini lebih memiliki tujuan untuk memberikan kejelasan terkait hubungan Thor dengan Jane Foster yang tak terlalu terungkap dalam Thor: Ragnarok.
Lewat Love and Thunder, kita akan bisa melihat adegan flashback yang menampilkan masa lalu Thor dengan Jane serta alasan mengapa mereka akhirnya putus hubungan. Selain itu, film ini juga mengungkap bagaimana perasaan mereka antara satu sama lain sejak berpisah.
Chemistry Chris Hemsworth dengan Natalie Portman sebagai Thor dan Jane Foster juga tetap terlihat solid walaupun terakhir kali berakting bersama dalam Thor: The Dark World (2014). Intinya, Love and Thunder berhasil memberikan penutup yang memuaskan rasa penasaran penonton terhadap hubungan Thor dan Jane dalam semesta MCU.
Villain yang bikin simpati sekaligus membuat ngeri
Seluruh pemain dalam Love and Thunder terbilang berhasil memberikan performa yang memukau, termasuk karakter cameo sekalipun. Namun, menurut KINCIR aktor yang paling sukses mencuri perhatian dalam film ini adalah Christian Bale sebagai Gorr the God Butcher. Bale terbilang berhasil tampil maksimal sebagai Gorr sehingga mampu menjadi villain yang berkesan.
Gorr pun bukan tipikal villain yang membuat penonton kesal karena tingkah lakunya yang jahat dan mengganggu sang tokoh utama. Sebab, sejak awal filmnya penonton akan langsung dibuat bersimpati terhadap Gorr karena latar belakangnya yang cukup tragis. Hal ini juga membuat penonton menjadi cukup mewajarkan alasan Gorr akhirnya menjadi seorang villain yang kejam dalam filmnya.
Selain bikin simpati, Gorr juga beberapa kali sukses membuat penonton merasa ngeri. Mulai dari kekejamannya hingga adanya beberapa momen jump scare yang melibatkan Gorr. Kengerian ini pun tak kalah horornya dengan nuansa yang sempat kita rasakan ketika nonton Doctor Strange in the Multiverse of Madness (2022) beberapa waktu lalu meski memang enggak terlalu intens.
Soundtrack asyik yang tak dibarengi CGI apik
Sama seperti Thor: Ragnarok, Love and Thunder juga memiliki soundtrack yang bergenre rock. Bedanya, kali ini mayoritas soundtrack-nya berasal dari lagu-lagu milik band Guns N’ Roses. Sejumlah lagu Guns N’ Roses pun bisa kita dengar dalam adegan pertarungan filmnya yang membuat momen tersebut terasa semakin seru dan asyik.
Sayangnya, menurut KINCIR adegan pertarungan Love and Thunder enggak dibarengi dengan CGI yang mumpuni. Sebab, ada beberapa momen dalam adegan pertarungan filmnya yang terlihat seperti sekuens animasi, seolah CGI-nya belum diproduksi dengan rapi. Setelah menonton Love and Thunder, KINCIR semakin tidak heran jika banyak komentar kalau kualitas CGI film MCU semakin buruk dari tahun ke tahun.
***
Secara garis besar, Thor: Love and Thunder berhasil memberikan pengalaman menonton yang sangat menyenangkan, tapi tak terlalu terasa spesial setelah menyaksikannya. Jika berminat, film ini bisa kamu saksikan pada sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 6 Juli 2022.
Bagaimana tanggapan kamu dengan review film Thor Love and Thunder ini? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!
