Review Film The Little Mermaid (2023)

The Little Mermaid
Genre
  • fantasi
  • live action
Actors
  • Halle Bailey
  • Javier Bardem
  • Jonah Hauer-King
  • Melissa McCarthy
Director
  • Rob Marshall
Release Date
  • 24 May 2023
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review film The Little Mermaid mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Penggemar film Disney, khususnya penggemar film-film yang bercerita tentang Putri Disney, pastinya tahu film animasi The Little Mermaid (1989). Bukan rahasia lagi bahwa Disney kini cukup rajin menggarap film live action yang diadaptasi film animasi mereka. Nah, 34 tahun setelah perilisan film animasi The Little Mermaid, kini giliran film tersebut yang mendapatkan versi live action-nya.

The Little Mermaid versi live action digarap oleh Rob Marshall, sosok yang juga menyutradarai Mary Poppins Returns (2018) dan Into the Woods (2014). Karakter Ariel diperankan oleh Halle Bailey yang mendapatkan peran ini lewat proses audisi. Selain Bailey, The Little Mermaid versi live action juga dibintangi oleh Jonah Hauer-King, Javier Bardem, Melissa McCarthy, dan aktor ternama lainnya.

The Little Mermaid berkisah tentang Ariel, putri duyung yang merupakan anak bungsunya Raja Triton, penguasa Atlantica. Walau dilarang keras oleh ayahnya, Ariel memiliki rasa penasaran yang besar terhadap dunia daratan. Pada suatu hari, Ariel menyelamatkan seorang pangeran bernama Eric dan jatuh cinta kepada pangeran tersebut. Ariel kemudian membuat keputusan besar untuk bisa bertemu dengan sang pangeran.

Review film The Little Mermaid

Tetap setia dengan versi animasinya, walau ditambahkan beberapa elemen baru

Review film The Little Mermaid
Review film The Little Mermaid Via Disney.

Disney memang sudah cukup berpengalaman dalam menggarap film live action adaptasi dari film animasi, tetapi ada kalanya film live action yang mereka garap ternyata kurang disambut dengan baik oleh penggemar, salah satunya adalah Mulan (2020). Sutradara Niki Caro dan tim penulisnya nekat merombak habis-habisan ceritanya Mulan, sehingga menimbulkan kontroversi di antara penggemar.

Untungnya, kamu tidak akan menemukan permasalahan tersebut di The Little Mermaid. Sutradara Rob Marshall dan penulis naskah David Magee memutuskan untuk tetap setia kepada versi animasinya. Secara garis besar, jalan cerita yang ditampilkan di The Little Mermaid versi live action bisa dibilang sama persis dengan jalan cerita di animasinya. Walau begitu, sutradara Marshall tetap memberikan elemen tambahan yang semakin melengkapi jalan cerita yang diambil dari versi animasinya.

Sebagai informasi, The Little Mermaid memiliki durasi sebanyak 83 menit atau 1 jam 23 menit. Jika kita ingat-ingat lagi, sebenarnya banyak hal yang tidak terjelaskan di versi animasinya karena durasinya yang cukup singkat, seperti siapa orang tuanya Eric atau mengapa Raja Triton bisa begitu benci dengan manusia. Nah, hal-hal tersebut akhirnya diperjelas di versi live action-nya, sehingga durasi filmnya pun lebih panjang dari versi animasinya, yaitu 135 menit atau 2 jam 15 menit.

Yang patut diapresiasi dari versi live action ini adalah hal-hal baru yang ditambahkan pada ceritanya sama sekali enggak merusak jalan cerita orisinalnya. Elemen-lemen baru ini malah semakin melengkapi detail dari cerita versi animasinya. Daripada terlalu banyak merombak hingga merusak cerita aslinya seperti Mulan, saya lebih setuju dengan treatment-nya The Little Mermaid yang hanya memberikan tambahan yang diperlukan untuk melengkapi cerita dari versi animasinya.

Bisa mengerti kenapa Halle Bailey yang terpilih memerankan Ariel

Review film The Little Mermaid
Review film The Little Mermaid Via Disney.

Bukan rahasia lagi bahwa pemilihan Halle Bailey sebagai pemeran Ariel masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Banyak orang yang masih enggak terima bahwa Disney dan sutradara Marshall memilih aktris kulit hitam untuk memerankan Ariel, yang jelas tidak sesuai dengan penampilannya Ariel di film animasi. Namun setelah menonton The Little Mermaid versi live action, saya akhirnya bisa mengerti kenapa Bailey yang terpilih untuk memerankan Ariel.

Sebagai informasi, Bailey mendapatkan peran Ariel melalui proses audisi. Tentunya ada sesuatu spesial dari Bailey yang dilihat sutradara Marshall dan Disney selama proses audisi sehingga mereka memilih Bailey. Itu benar-benar terbukti ketika filmnya dirilis. Soalnya dari segi akting, Bailey benar-benar berhasil menghidupkan kembali Ariel dalam versi live action. Nilai plusnya lagi, Bailey memiliki suara yang sangat indah selama menyanyikan lagu-lagu di The Little Mermaid.

Selain Bailey, aktor lainnya yang aktingnya juga menarik perhatian adalah Jonah Hauer-King dan Melissa McCarthy, yang memerankan Pangeran Eric dan Ursula. Bailey dan Hauer-King dapat membangun chemistry dengan sangat baik. McCarthy juga berhasil menampilkan Ursula versi live action yang sama mengintimidasinya dengan versi animasi.

Selain aktor versi live action, pengisi suara Sebastian dan Scuttle, yaitu Daveed Diggs dan Awkwafina, juga tampil dengan sangat baik apalagi saat mereka menyanyikan lagu “The Scuttlebutt”. Walau begitu, ada hal yang cukup mengganggu dari pemilihan aktris untuk kakak-kakaknya Ariel. The Little Mermaid memang film fantasi, tetapi rasanya cukup aneh dan enggak masuk akal melihat anak-anaknya Triton tampil dengan ras yang berbeda-beda.

Lagu-lagunya sangat menyenangkan, tetapi kualitas CGI bawah airnya masih kurang maksimal

Review film The Little Mermaid
Review film The Little Mermaid Via Disney.

Seperti film animasinya, lagu-lagu yang ditampilkan di The Little Mermaid versi live action sama sekali enggak ada yang mengecewakan. Selain menampilkan lagu-lagu ikonis dari film animasinya, versi live action juga menambahkan lagu-lagu baru yang semakin menambah suasana semarak di filmnya. Ngomong-ngomong soal lagu ikonis dari The Little Mermaid, Halle Bailey sama sekali enggak gagal saat menyanyikan “Part of Your World”.

“Part of Your World” yang dinyanyikan Bailey terasa lebih powerful, apalagi ditambah dengan ekspresinya Bailey yang membuat penonton bisa semakin merasakan kegundahan hati Ariel pada saat itu. Selain “Part of Your World”, lagu The Little Mermaid yang cukup mencuri perhatian saya adalah “The Scuttlebutt” yang dibawakan Awkwafina dan Daveed Diggs. Rasanya sangat menyenangkan bisa melihat Sebastian dan Scuttle nge-rap di lagu tersebut.

Walau unggul secara audio, The Little Mermaid bisa dibilang cukup lemah dalam kualitas CGI-nya. Pergerakan rambut dari karakter bawah airnya, yang menggunakan CGI, terlihat sangat tidak natural dan terkadang aneh. Yang paling parah adalah ketika pertempuran akhir antara Ursula raksasa dengan Ariel dan Eric. Tampilan adegannya dibikin sangat gelap, seakan menutupi kurangnya kualitas CGI Ursula raksasa. Ditambah lagi, Ariel benar-benar yerlihat sangat animasi saat adegan tersebut.

***

Secara cerita, The Little Mermaid menjadi film live action yang sangat setia dengan cerita dari versi animasinya. Elemen-elemen baru yang ditambahkan pada filmnya sama sekali tidak merusak, malah seakan melengkapi berbagai hal yang tidak dijelaskan di versi animasinya. Di luar kontroversi pemilihannya, Halle Bailey mampu membuktikan bahwa dia bisa memerankan Ariel dengan sangat baik, ditambah lagi dengan suaranya yang begitu indah.

Setelah baca review film The Little Mermaid, apakah kamu jadi tertarik menonton film live action Disney ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.