Salah satu franchise film Hollywood ini sampai mengalami kecaman dari netizen karena perubahan temanya yang terlalu drastis.
Franchise perfilman kini semakin banyak bermunculan pada industri Hollywood. Buat kamu yang belum tahu, franchise adalah kumpulan beberapa film yang tergabung dalam satu semesta perfilman yang memiliki cerita yang saling berkaitan, seperti MCU ataupun Star Wars. Setiap film yang rilis dan menjadi bagian dari sebuah franchise pun umumnya memiliki tema cerita dan genre yang konsisten.
Meski begitu, ada juga beberapa franchise film Hollywood yang mengalami perubahan tema cerita dan genre seiring waktu berjalan. Bahkan, tema dan genre yang ada pada film terbaru dari franchise tersebut bisa benar-benar berbeda dengan yang penonton lihat pada film pertamanya. Perubahan ini memang dilakukan agar penonton tak bosan, tapi tak sedikit juga ada audiens yang tak suka dengan hal tersebut.
Nah, berikut ini KINCIR akan membahas deretan franchise film Hollywood yang mengalami perubaha tema cerita dan genre seiring waktu. Yuk, simak!
Franchise film Hollywood yang mengalami perubahan genre
1. Friday the 13th
Buat kamu yang suka dengan tontonan bergenre horor-thriller, pastinya enggak asing lagi dengan franchise Friday the 13th, ‘kan? Yap, seri film Hollywood ini memang cukup populer karena menampilkan sang pembunuh berantai bertopeng, yaitu Jason Voorhees, yang sangat mengerikan. Konsep cerita kejar-kejaran yang simpel antara seorang pembunuh berantai dengan korbannya pun jadi daya tarik utama film ini.
Meski begitu, franchise Friday the 13th mengalami perubahan yang sangat drastis ketika merilis film kesepuluhnya yang berjudul Jason X (2001). Soalnya, film Jason X secara tiba-tiba memiliki genre fiksi-ilmiah yang enggak ada pada sejumlah film sebelumnya.
Pada film ini, Jason dikisahkan dibekukan selama 445 tahun dan baru terbangun ketika ada sekumpulan anak sekolah tak sengaja membangunkannya pada 2455. Sosok Jason pada film ini pun sudah tidak berwujud manusia biasa lagi, melainkan sesosok cyborg.
Sayangnya, ide terobosan buat menjadikan kisah Jason Voorhees sebagai pembunuh berantai pada masa depan ini enggak mendapatkan respons yang positif. Buktinya, film ini hanya mendapat skor 19% pada situs Rotten Tomatoes dan juga nilai “C” dari penonton berdasarkan CinemaScore. Makanya, enggak heran jika setelah itu Paramount Pictures lebih memilih buat me-reboot franchise ini pada 2009.
2. Child’s Play
Sama seperti Friday the 13th, Child’s Play juga menjadi franchise film horor Hollywood yang mengalami perubahan tema cerita dan genre seiring waktu berjalan. Pada awalnya, franchise ini mengisahkan seorang pembunuh berantai yang memasukkan arwahnya ke sebuah boneka bernama Chucky. Setelah itu, ia pun mulai melakukan teror ke orang-orang yang berada di sekitarnya.
Franchise ini pun pada awalnya memiliki genre horor dan slasher yang cukup kental dengan sedikit bumbu supernatural pada latar belakangnya Chucky. Namun, pada Bride of Chucky (1998) yang merupakan film keempatnya, franchise ini jadi memiliki genre komedi dan mengarah menjadi film horor parodi.
Lalu, franchise Child’s Play pun berubah total menjadi film komedi-satire pada Seed of Chucky (2004) yang ternyata mendapat respons sangat negatif. Setelah itu, franchise Child’s Play pun akhirnya kembali ke tema murni horornya seperti tiga film pertamanya lewat Curse of Chucky (2013).
3. Captain America
Captain America merupakan seri film yang tergabung dalam MCU. Sejauh ini, sosok Steve Rogers alias Captain America pun sudah memiliki tiga film pada MCU yang uniknya memiliki tema cerita yang berbeda pada setiap filmnya. Film pertamanya yang berjudul Captain America: The First Avenger (2011) merupakan film bertema perang dengan yang menggabungkan elemen kisah superhero.
Selanjutnya, Captain America: The Winter Soldier yang merupakan film keduanya memiliki tema spionase dan juga memiliki sedikit bumbu politik. Sementara itu, Captain America: Civil War lebih terasa layaknya film action blockbuster, seperti film-film Avengers.
Berbeda dengan dua poin sebelumnya, perubahan yang terjadi pada ketiga film seri Captain America ini pun enggak menuai kritikan pedas dari kritikus dan penonton. Soalnya, perubahan tersebut masih bisa diterima dengan perkembangan cerita sang Captain America pada MCU. Bahkan, tak jarang ada penggemar MCU yang menyebut kalau trilogi Captain America adalah salah satu trilogi terbaik sepanjang masa.
4. Thor
Satu lagi seri film dari MCU yang mengalami perubahan tema cerita dan genre, yaitu Thor. Pada dua film pertamanya, film yang melibatkan Chris Hemsworth sebagai bintang utamanya ini lebih bergenre fantasi karena memang membahas superhero yang berasal dari mitologi Nordik. Bahkan, ada juga elemen fiksi-ilmiah, karena ada pembahasan seputar mitologi Nordik yang berkaitan dengan sains.
Namun, ketika Taika Waititi terlibat sebagai sutradara Thor: Ragnarok (2017) yang merupakan film ketiganya pada MCU, genre franchise ini berubah total jadi film superhero-komedi. Memang, sih, pada dua film sebelumnya ada elemen komedi, tapi pada Ragnarok elemen itu justru jadi genre utamanya. Hal yang sama juga terjadi pada Thor: Love and Thunder (2022) yang turut digarap oleh Taika Waititi.
Perubahan genre menjadi komedi pada Ragnarok pun cukup menaikkan rating franchise Thor yang agak rendah pada dua film sebelumnya karena berhasil membawa persona baru bagi Thor. Namun, genre komedi pada Love and Thunder justru cukup menuai kontroversi. Soalnya, banyak yang menganggap kalau citra Thor yang seharusnya terkenal sebagai dewa berwibawa justru berubah jadi dewa yang konyol.
5. Fast & Furious
Mungkin banyak dari kamu yang sepakat jika Fast & Furious menjadi salah satu franchise film Hollywood yang mengalami perubahan tema cerita yang lumayan drastis. Yap, film yang dibintangi oleh Vin Diesel ini pada awalnya berfokus pada konflik yang terjadi pada sekumpulan pembalap mobil liar. Tema balapan ini pun masih terasa lumayan kental hingga film kelimanya.
Namun, pada film-film berikutnya, franchise ini mengalami perubahan tema cerita yang lumayan jauh dari konsep balapan yang ada pada film pertamanya. Mulai dari memasukkan tema heist atau pencurian, fantasi, hingga fiksi-ilmiah sekalipun. Bahkan, enggak mengherankan kalau sebagian dari kamu ada yang menganggap kalau film-film Fast & Furious belakangan ini lebih memiliki tema seperti film superhero.
Perubahan tema cerita ini sebenarnya menuai protes dari netizen pada media sosial. Meski begitu, hal ini enggak membuat film-film Fast & Furious mengalami kerugian pada Box Office dunia setiap merilis film terbaru.
***
Nah, itulah sejumlah franchise film Hollywood yang mengalami perubahan tema cerita dan genre seiring waktu berjalan. Dari sejumlah franchise tersebut, manakah yang perubahannya paling kamu sayangkan untuk terjadi? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk kabar terbaru seputar film lainnya, ya!