*Spoiler Alert: Review film The Batman mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Pada Januari 2019, Ben Affleck yang memerankan Batman di DC Extended Universe (DCEU) memutuskan mundur dari proyek film solo Batman. Warner Bros. kemudian merekrut Robert Pattinson untuk memerankan Bruce Wayne di The Batman. Sempat dikira menjadi pengganti Affleck, Pattinson ternyata memerankan Batman yang berada di luar DCEU.
Yap, jalan cerita The Batman sama sekali enggak memiliki koneksi dengan DCEU. Film ini bahkan menceritakan awal kariernya Bruce yang baru beraksi sebagai Batman di Gotham selama dua tahun. Selain Batman, film ini juga menampilkan deretan karakter DC ikonis, di antaranya Catwoman, Riddler, Penguin, dan karakter lainnya.
The Batman berkisah tentang Bruce yang telah menjalani kehidupannya sebagai Batman selama dua tahun. Di tengah kekacauan Gotham, kota tersebut tiba-tiba digemparkan dengan pembunuhan walikotanya. Dari pembunuhan tersebut, muncullah banyak teka-teki yang membawa Batman mengungkap rahasia gelap Gotham.
Review film The Batman
Gelap, intens, dan ceritanya solid
Sudah bukan rahasia lagi bahwa film DC identik dengan film bernuansa gelap. Walau Warner Bros. kini mulai membuat film dan serial DCEU dengan nuansa yang lebih terang, image gelap DC masih tetap melekat. Nah, kehadiran The Batman semakin memperpanjang daftar film DC dengan nuansa gelap dan jauh dari kata komedi.
Enggak hanya ceritanya, pemilihan tone visual filmnya pun juga benar-benar gelap seperti yang bisa kamu lihat di trailer. Kegelapan filmnya pun semakin didukung dengan cerita yang begitu intens, yang bisa kamu rasakan dari awal hingga akhir film. Semakin banyak Batman memecahkan teka-teki dari Riddler, semakin banyak hal menegangkan yang ditampilkan di film ini.
Sutradara sekaligus penulis naskah The Batman, yaitu Matt Reeves, patut diacungi jempol! Sebagai informasi, film ini lebih fokus menceritakan sisi Batman sebagai detektif. Nah, Reeves berhasil membuat cerita detektif yang begitu solid dan penuh misteri tidak terduga. Teka-teki yang dimainkan Riddler begitu cerdas dan kamu bakal dibuat kagum saat melihat bagaimana Batman memecahkan teka-teki tersebut.
Reeves juga berhasil menciptakan Batman yang punya ciri khas sendiri. Setelah menonton The Batman, rasanya sulit untuk membandingkan Batman versi Robert Pattinson dengan Batman versi Ben Affleck, Christian Bale, Michael Keaton, atau versi lainnya. Soalnya, Batman versi Pattinson punya pesona tersendiri yang enggak dimiliki oleh Batman versi lainnya. Sekali lagi, salut buat Matt Reeves!
Nonton 3 jam sama sekali enggak berasa!
Satu hal yang perlu kamu tahu sebelum menonton The Batman adalah film ini memiliki durasi 2 jam 56 menit atau hampir 3 jam! Untuk ukuran film solo superhero, The Batman memiliki durasi yang cukup panjang. Namun, durasi selama itu sama sekali enggak membuat film ini terasa membosankan bahkan enggak terasa 3 jam berlalu.
Kekuatan cerita yang begitu intens bikin kamu terus menantikan apa yang bakal terungkap selanjutnya. Bagaimana Riddler mempermainkan Batman dan bagaimana Batman memecahkan teka-teki Riddler menjadi poin utama yang membuat kamu merasa terikat dengan film ini.
Masalah kebanyakan film berdurasi panjang biasanya ditemukan beberapa adegan yang enggak terlalu penting. Namun, sutradara Matt Reeves berhasil membuat setiap detik dari 3 jam The Batman menjadi berarti. Enggak ada satu pun adegan bertele-tele dan enggak penting di film ini. Soalnya, setiap adegan mendukung bagaimana pengembangan karakter Bruce dan Batman. Ditambah lagi, film ini juga menyajikan adegan aksi yang memuaskan.
Semua aktor memerankan karakternya masing-masing dengan sempurna
Saat Robert Pattinson pertama kali diumumkan menjadi Batman, banyak orang yang meragukan keputusan tersebut. Kebanyakan orang yang enggak setuju dengan pemilihan Pattinson karena pengalaman sang aktor yang pernah membintangi seri film Twilight. Walau sempat diragukan, Pattinson berhasil membuktikan bahwa dia adalah sosok yang tepat memerankan Brue Wayne di The Batman.
Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, sutradara Matt Reeves menciptakan Batman dengan ciri khas tersendiri di filmnya dan Pattinson adalah orang yang tepat untuk Batman ciptaannya Reeves. Pattinson berhasil menampilkan Batman yang masih canggung, cenderung penyendiri, dan mengintimidasi. Image Edward Cullen yang melekat pada Pattinson langsung lenyap begitu saja.
Enggak hanya Pattinson yang tampil sempurna, hampir semua aktor di film ini memberikan penampilan terbaiknya, khususnya Paul Dano yang memerankan Riddler. Saat Riddler memakai topeng, Dano berhasil menampilkan sosok yang patut ditakuti oleh semua orang karena kecerdasannya. Ketika Riddler melepaskan topengnya, kita semakin resah dengan sang villain karena Dano menampilkan ekspresi gila yang bikin kamu enggak mau dekat-dekat dengannya!
Sinematografi dan scoring musik kelas dewa
Ketika trailer The Batman dirilis, banyak orang yang mengungkit visualnya yang terlalu gelap. Memang gelap sih, tapi bukan tanpa alasan. Visual gelapnya memang mendukung jalan cerita film ini dan kesuraman Gotham sebagai kota yang benar-benar rusak oleh korupsi para penguasanya.
Walaupun gelap secara tone, sinematografi yang ditampilkan di The Batman enggak main-main. Enggak bisa diragukan lagi bahwa The Batman merupakan salah satu film superhero dengan sinematografi terindah. Menonton The Batman bagaikan menonton karya seni bernuansa gelap yang bikin kamu kagum dengan detail keindahannya.
Selain sinematografinya, hal lain yang patut diacungi jempol di film ini adalah scoring musiknya. Scoring musik yang dibuat Michael Giacchino ini benar-benar berhasil membangun intensitas jalan cerita film ini. Kamu yang jarang memperhatikan scoring musik setiap nonton film pun bakal dibuat awas dengan scoring musik The Batman.
***
The Dark Knight (2008) selalu disebut sebagai film Batman terbaik selama ini. Siapa sangka, Matt Reeves sukses membuat film Batman yang kualitasnya setara dengan The Dark Knight! Enggak diragukan lagi bahwa The Batman merupakan masterpiece karya Reeves yang kembali memasang standar baru untuk film superhero.
Setelah baca review film The Batman, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa tulis pendapat kamu pada kolom komentar, ya!