Info 
*Spoiler Alert: Review film Spider-Man: No Way Home mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.
Kamu pasti setuju bahwa Spider-Man: No Way Home adalah film superhero yang paling dinantikan selama 2021. Film ketiga Spider-Man di Marvel Cinematic Universe (MCU) ini tayang di Amerika Serikat pada 17 Desember 2021. Beruntungnya, Indonesia mendapatkan jadwal tayang yang lebih cepat, yaitu 15 Desember 2021.
Bagaimana enggak paling dinantikan? Proyek No Way Home bahkan berhasil bikin banyak kehebohan sejak 2019. Mulai dari Spider-Man yang sempat hengkang dari MCU karena masalah kontrak Sony Pictures dan Disney, hingga penggunaan multiverse di ceritanya. Ditambah lagi dengan berbagai teori dan rumor yang bikin hype No Way Home semakin menjadi-jadi.
Spider-Man: No Way Home berlatar waktu tepat setelah kejadian di akhir film Spider-Man: Far From Home (2019), ketika Mysterio mengungkapkan identitas asli Spider-Man. Peter Parker kemudian meminta tolong Doctor Strange agar semua orang lupa bahwa Peter adalah Spider-Man. Namun, Peter mengacaukan mantra Doctor Strange, sehingga membuka multiverse dan mendatangkan lima villain dari semesta lain.
Review film Spider-Man: No Way Home
Hadirkan sisi lain Peter Parker yang menuju dewasa
Ketika Peter pertama kali diperkenalkan di MCU lewat Captain America: Civil War (2016), karakter tersebut tampil begitu kekanakan. Bahkan, sifat kekanakannya masih terlihat di Spider-Man: Homecoming (2017), Avengers: Infinity War (2018), dan Far From Home. Namun di No Way Home, kamu bakal melihat sisi lain Peter yang enggak pernah kamu lihat di film MCU sebelumnya.
Permasalahan yang dihadapi Peter di No Way Home jelas jauh lebih berat dari dua film Spider-Man sebelumnya. Terbiasa menghadapi satu villain di dua film pertamanya, kini Peter menghadapi lima villain sekaligus di No Way Home bahkan dari semesta yang berbeda! Ditambah lagi, Peter dihadapkan dengan permasalahan pahit lainnya yang benar-benar mengubah hidupnya.
No Way Home menampilkan sisi gelap Peter. Kita bisa melihat bagaimana Peter ketika dipenuhi amarah dan dendam. Di momen inilah kita dibuat sadar bahwa Peter sudah mulai memasuki kehidupan dewasanya. No Way Home seakan menjadi pesan bahwa tidak ada lagi Peter yang kekanakan di kemunculan selanjutnya di MCU.
No Way Home tegaskan bahwa MCU siap untuk konsep multiverse
Konsep multiverse sebenarnya pertama kali diperkenalkan di MCU lewat serial Loki. Namun, multiverse MCU baru diangkat ke layar lebar lewat No Way Home. Gara-gara Peter mengganggu Doctor Strange saat merapal mantra, deretan villain dari semesta lain pun berdatangan ke MCU, di antaranya Green Goblin, Doctor Octopus, Electro, Sandman, dan Lizard.
Butuh waktu 13 tahun bagi Marvel Studios untuk bisa mengangkat konsep multiverse ke layar lebar. No Way Home menjadi bukti bahwa MCU telah siap untuk menjelajah ke semesta-semesta lainnya. Soalnya, momen multiverse yang diperlihatkan di No Way Home benar-benar terasa mengalir dan bukan sesuatu yang terlihat dipaksakan hanya demi tercapainya konsep multiverse di MCU.
Multiverse jelas saja membuka segala kemungkinan bisa terjadi di MCU. Itulah sebabnya, kamu bakal menemukan banyak hal mengejutkan di No Way Home. Film ini diibaratkan sebagai sebuah paket penuh euforia. Semua bagian dari No Way Home dijamin bakal bikin kamu hype terus, mulai dari awal film hingga adegan post credit kedua.
Akting Tom Holland dan Willem Dafoe yang paling mencuri perhatian
Seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama, No Way Home menampilkan sisi lain Peter yang belum pernah diperlihatkan di film MCU sebelumnya. Tom Holland sebagai pemeran Spider-Man jelas mendapatkan tantangan baru untuk menampilkan sisi gelapnya Peter di No Way Home.
Tanpa diragukan lagi, Holland benar-benar membuktikan bahwa dia enggak hanya ahli dalam menampilkan Peter yang kekanakan dan bisa lebih dari itu. Buat yang sudah menonton, kamu pasti setuju bahwa akting Holland di No Way Home adalah yang terbaik dari sepanjang penampilannya di MCU.
Namun dari antara semua aktor yang tampil di No Way Home, pemeran Green Goblin, yaitu Willem Dafoe, bisa dibilang yang paling menonjol. Setelah 19 tahun berlalu dari penampilannya sebagai Green Goblin di film pertama Spider-Man (2002), Dafoe ternyata sama sekali enggak kehilangan karismanya sebagai villain tersebut.
Karakter Green Goblin seakan begitu melekat dan hanya milik Dafoe saja. Aktor tersebut berhasil tampil begitu mengintimidasi sebagai Green Goblin, sekaligus tampil begitu polos sebagai Norman Osborn. Dafoe tampak sama sekali enggak kesulitan berganti kepribadian dalam satu film.
Penuh dengan pertarungan intens dan epic
Buat yang suka dengan film superhero penuh aksi, dijamin kamu bakal dimanjakan dengan No Way Home. Di antara ketiga film Spider-Man di MCU, No Way Home menampilkan adegan pertarungan yang paling banyak. Jenis pertarungannya pun bervariasi, mulai dari pertarungan jarak jauh, jarak dekat, hingga pertarungan by one.
Lewat No Way Home, kita akhirnya bisa melihat seorang Peter melalui pertarungan yang begitu brutal dan intens. Pertarungan fisik yang dilalui Peter di No Way Home bisa dibilang enggak main-main. Aksi pukul dan saling banting di film ini sama sekali enggak bisa kalian temukan di dua film Spider-Man sebelumnya.
***
Spider-Man: No Way Home pantas disebut sebagai film MCU terbaik selama 2021. Film ini berhasil mendobrak berbagai batas yang selama ini belum diperlihatkan Spider-Man di sepanjang kemunculannya di MCU. No Way Home menyajikan sajian lengkap; mulai dari cerita emosional, pertarungan intens, hingga berbagai kejutan.
Setelah baca review film Spider-Man: No Way Home, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa tulis pendapat kamu pada kolom komentar, ya!
