*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.
Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings sebenarnya telah rilis di bioskop sejumlah negara sejak 3 September 2021 lalu. Namun, akibat adanya penutupan bioskop imbas program PPKM, film superhero Marvel tersebut terpaksa mengalami penundaan di Indonesia. Meski begitu, setelah bioskop Indonesia kembali dibuka sejak 16 September lalu, film ini akhirnya sudah bisa disaksikan mulai 22 September.
Sinopsis dari Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings mengisahkan seorang pemuda bernama Shang-Chi (Simu Liu) yang menjalani kehidupan biasa di San Fransisco. Namun, pada suatu hari dia diburu oleh sekelompok orang yang ternyata merupakan bagian dari organisasi teroris bernama Ten Rings yang dipimpin ayahnya. Dia pun kini harus menghadapi masa lalunya tersebut sekaligus ayahnya yang sudah lama ditinggalkannya.
Nah, sebelum kalian nonton film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings di bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR di bawah ini!
Review Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings Marvel
Film Superhero dengan Konflik Keluarga
Konflik utama dari film ini berawal ketika Xu Shang-Chi sudah dilatih untuk menjadi seorang pembunuh oleh ayahnya, Xu Wenwu (Tony Leung), sejak dia masih kecil. Lalu, ketika usianya menginjak 14 tahun, dia pun diperintah untuk melakukan pembunuhan pertamanya. Namun, dia kemudian justru memanfaatkan hal tersebut buat meninggalkan sang ayah dan adik perempuannya untuk memulai kehidupan layaknya orang biasa.
Beberapa tahun kemudian, Shang-Chi yang sudah menjalani kehidupan biasa di San Fransisco justru tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang misterius yang mengincar liontin pemberian mendiang ibunya. Sekelompok orang tersebut ternyata adalah anak buah dari organisasi Ten Rings yang dipimpin oleh Wenwu. Sang ayah pun membutuhkan liontin tersebut untuk mencari jalan ke sebuah tempat misterius.
Kemunculan Wenwu beserta organisasinya pun memunculkan reuni tak terduga dari keluarganya Shang-Chi yang sekaligus mempertemukan dia dengan sang adik, Xu Xialing (Meng’er Zhang). Hal ini pun membuat Shang-Chi dan Xialing kembali terlibat dalam konflik keluarga di mana mereka harus memilih antara membantu Wenwu atau mencoba menghentikan rencana gila milik ayahnya tersebut.
Berdasarkan sinopsisnya, kalian tentunya sudah bisa mengetahui bahwa konflik utama dari film superhero ini berhubungan dengan keluarga sang tokoh utama. Yap, masa lalu dari ayah serta ibu Shang-Chi bisa dibilang sangat berpengaruh terhadap pembangunan karakternya hingga akhirnya dia menjadi seorang superhero.
Hal ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru di MCU, karena sebelumnya sudah ada superhero yang punya masalah dengan keluarga. Namun, konflik keluarga yang dihadirkan di film ini bisa dibilang lebih realistis dan mungkin relate dengan kehidupan di mana orang tua melatih anaknya terlalu keras demi mencapai keinginan mereka pribadi. Hal ini jugalah yang kemudian membuat film ini cocok ditonton bersama keluarga.
Villain Utama yang Bikin Simpati, tapi Kurang Memuaskan
Sosok villain di Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings adalah Xu Wenwu yang merupakan ayah dari sang tokoh utama sekaligus pemimpin organisasi teroris Ten Rings. Wenwu pun merupakan sosok “The Mandarin” asli yang sudah sempat disebut sebagai pemimpin dari Ten Rings dalam film Iron Man 3 (2013). Karakter ini bisa dibilang sukses dimainkan dengan baik oleh Tony Leung di filmnya.
Wenwu dikisahkan sebagai pemilik dari senjata Ten Rings yang misterius dan telah hidup selama ribuan tahun buat menaklukan sejumlah wilayah. Lalu, pada 1996, dia justru jatuh cinta dengan Ying Li (Fala Chen) yang kemudian menjadi istrinya sekaligus ibu dari Shang-Chi dan Xialing. Wenwu pun sempat “tobat” usai menikah dengan Ying Li, tapi kembali menjadi jahat ketika sang istri tewas karena sebuah alasan.
Kisah Wenwu hingga akhirnya jadi antagonis di film ini bisa dibilang cukup bikin penoton ikut bersimpati, bahkan mungkin menjadi salah satu villain dengan arc terbaik di MCU. Sayangnya, hal tersebut kurang dieksekusi dengan baik sehingga terasa tak terlalu memuaskan. Apalagi, nasib Wenwu di ending filmnya yang terkesan hanya “begitu saja” setelah mengalami pembangunan karakter yang cukup kuat sebelumnya.
Banyaknya Karakter yang Mencuri Perhatian
Tokoh utama dari film ini tentu saja adalah Shang-Chi yang diperankan oleh Simu Liu. Aktor kelahiran Tiongkok tersebut pun bisa dibilang sangat sukses memerankan sosok Shang-Chi yang punya masa lalu kelam dan masih mencari jati dirinya. Performa Liu pun cukup terbantu dari segi komedi dengan kehadiran Awkwafina yang berperan sebagai sebagai Katy, sahabat dekatnya Shang-Chi.
Namun, selain kedua karakter utama tersebut, sejumlah tokoh pendukung yang hadir dalam film ini benar-benar sukses menghibur dan mencuri perhatian. Terutama sosok Trevor Slattery (Sir Ben Kingsley) alias The Mandarin palsu yang kembali hadir dalam film ini. Kalian pun dijamin akan dibuat tertawa terbahak-bahak karena tingkah laku konyol dari Trevor meski baru hadir mulai pertengahan filmnya.
Selain itu, cameo yang dihadirkan dalam film ini juga enggak kalah menarik dan mampu bikin kita salah fokus saat menonton filmnya. Salah satunya adalah kemunculan Abomination dan Wong yang sudah sempat muncul di trailernya yang ternyata enggak seperti yang kita duga. Lalu, ada juga cameo di bagian mid-credits dari karakter penting di MCU yang tentunya enggak boleh kalian lewatkan.
CGI Kurang Rapi yang Tertolong Koreografi Memukau
Satu-satunya hal yang cukup mengganggu ketika menonton Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings mungkin adalah efek visual CGI-nya yang buruk atau kurang rapi. Hal ini bisa dilihat dari beberapa adegan dengan CGI yang masih tampak seperti animasi kasar dan sama sekali tak terlihat nyata. Tentunya, hal ini cukup disayangkan untuk sebuah film MCU yang pada dasarnya sangat bergantung pada efek visual.
Beruntungnya, efek visual yang buruk tersebut agak terbantu dengan koreografi pertarungannya yang terbilang sangat memukau. Lewat film ini, kalian dijamin akan disajikan dengan adegan pertarungan yang punya koreografi sangat indah dan rapi sehingga tak terlalu mempedulikan CGI-nya. Kalau bisa dibilang, Shang-Chi menjadi salah satu film MCU dengan koreografi pertarungan terbaik sejauh ini.
Nuansa Asia yang Benar-benar Terasa
Seperti yang kita ketahui, Shang-Chi merupakan superhero yang berasal dari wilayah Asia, lebih khususnya dari Tiongkok. Marvel Studios pun mempromosikan Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings sebagai “Film Superhero Marvel Asia Pertama”. Nah, ternyata label “Asia” yang cukup sering digaungkan oleh mereka bukan sekadar untuk kepentingan promosi buat menggaet penonton wilayah tersebut saja.
Soalnya, nuansa Asia di film ini benar-benar terasa sejak awal. Buktinya, film ini dipenuhi oleh dialog dengan bahasa Mandarin yang digunakan secara tepat di setiap adegannya, termasuk narasi latar belakang ceritanya di awal filmnya. Hal ini pun sebenarnya enggak terlalu mengherankan, karena pemain dan tim produksi dari film ini memang didominasi oleh orang yang memiliki keturunan darah Asia.
Selain itu, seluruh bela diri yang digunakan di film ini juga bisa dibilang merupakan bela diri tradisional dari sejumlah wilayah yang ada di benua Asia. Oh ya, beberapa adegan pertarungan di film ini juga memiliki nuansa yang terbilang sama dengan film-film laga Asia. Pokoknya, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings menjadi sebuah film superhero yang punya nuansa sangat berbeda jika dibandingkan film MCU lainnya.
***
Secara garis besar, Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings bakal wajib ditonton buat kalian yang mengaku penggemar MCU atau yang suka film aksi dengan koreografi yang memukau. Jika kalian tertarik, film ini sudah bisa ditonton mulai 22 September 2021 di sejumlah bioskop Indonesia dan tentunya tetap dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada. Oh ya, film ini punya dua adegan post-credits, jadi jangan buru-buru keluar studio bioskop, ya!
Nah, kalau kalian sudah nonton filmnya, jangan lupa buat tulis pendapat kalian pada kolom komentar yang berada di bawah artikel ini, ya! Ikuti terus KINCIR buat dapatkan rekomendasi film seru lainnya!