Review Film SAS: Red Notice (2021)

SAS: Red Notice
Genre
  • aksi
Actors
  • Andy Serkis
  • Hannah John-Kamen
  • Ruby Rose
  • Sam Heughan
  • Tom Hopper
Director
  • Magnus Martens
Release Date
  • 08 February 2023
Rating
2 / 5

*Spoiler Alert: Review film SAS: Red Notice mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Kamu yang pernah menonton serial Batwoman pastinya enggak asing dengan aktris Ruby Rose. Setelah mundur dari perannya sebagai Batwoman, Rose membintangi film aksi produksi Inggris yang berjudul SAS: Red Notice. Sebagai informasi, SAS: Red Notice ternyata merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama, karya Andy McNab.

SAS: Red Notice digarap oleh sutradara Magnus Martens dan naskahnya ditulis oleh Laurence Malkin. Selain Ruby Rose, film ini juga dibintangi oleh deretan aktor Inggris ternama, di antaranya Andy Serkis (pemeran Ulysses Klaue di MCU), Hannah John-Kamen (pemeran Ghost di MCU), Sam Heughan, Tom Hopper, dan aktor lainnya.

SAS: Red Notice menampilkan kelompok tentara bayaran, bernama Black Swans, yang dimiliki oleh William Lewis dan kedua anaknya, yaitu Grace dan Oliver. Suatu hari, pihak militer Inggris menyewa Black Swans untuk menghancurkan pedesaan di Georgia demi pembangunan pipa gas Britgaz. Tindakan Black Swans di Georgia viral di media sosial, hingga membuat pihak militer Inggris terpaksa memburu mereka untuk tutup mulut.

Review film SAS: Red Notice

Tampilkan momen penyanderaan kereta yang cukup menegangkan

Review film SAS: Red Notice
Review film SAS: Red Notice Via Istimewa.

SAS: Red Notice dibuka dengan adegan Black Swans yang diperintahkan komandan SAS (salah satu unit militer Inggris), bernama George Clements, untuk menghancurkan sebuah pedesaan di Georgia, yang berada di jalur pipa gas milik perusahaan Britgaz. Namun di tengah penyerangan, ada seorang warga berhasil merekam kejadiannya dan menyebarkannya ke internet. Alhasil, perdana menteri Inggris, yang merupakan otak penyerangan tersebut, panik karena takut rahasianya terbongkar.

Sang perdana menteri ternyata menerima suap dari Britgaz untuk bisa memperluas wilayah pipa gas mereka. Dia langsung memerintahkan Komandan Clements untuk membunuh Black Swans agar rahasianya tidak terbongkar. Pemimpin Black Swans, yaitu William, tewas ketika digerebek. Namun, kedua anak William, yaitu Grace dan Oliver, berhasil kabur. Clements mau enggak mau harus memutar otak untuk mencari Grace dan Oliver.

Enggak disangka, salah satu anggota SAS, yaitu Tom Buckingham, malah menemukan Grace saat sedang naik kereta dalam perjalanan dari Inggris ke Prancis. Dari momen ini, sebagian besar fokus SAS: Red Notice menceritakan bagaimana Grace dan timnya menyandera kereta, serta bagaimana Tom dan SAS berkoordinasi dalam negosiasi sekaligus penangkapan Black Swans.

Enggak bisa dimungkiri bahwa momen penyanderaan kereta yang ditampilkan film ini terasa begitu menegangkan. Soalnya, Grace diceritakan sebagai orang yang cukup cerdik dan membuat Tom dan SAS cukup kesulitan untuk menangkapnya. Ditambah lagi, Grace juga menawarkan negosiasi yang cukup memberatkan, sehingga SAS, perdana menteri, dan Britgaz harus berpikir keras supaya Grace tidak membunuh penumpang kereta dengan meledakkan pipa gasnya Britgaz.

Plot twist yang tidak terasa spesial

Review film SAS: Red Notice
Review film SAS: Red Notice Via Istimewa.

Drama penyanderaan yang ditampilkan SAS: Red Notice sudah cukup membuat filmnya jadi cukup menarik dan menegangkan untuk diikuti. Apalagi sejak awal film, penonton sudah diberi petunjuk bahwa ada pengkhianat di dalam SAS yang selalu memberikan informasi kepada Grace. Ada satu karakter yang dibuat terlihat begitu mencurigakan selama SAS melakukan negosiasi dengan Grace.

Namun di akhir film, terungkaplah bahwa karakter yang mencurigakan tersebut bukanlah pengkhianat di SAS. Sayangnya, proses pengungkapan sang pengkhianat atau plot twist film ini ditampilkan dengan cara yang begitu datar sehingga terasa kentang. Alhasil, penonton jadi perlu waktu untuk mencerna plot twist tersebut karena cara pengungkapannya tidak terasa spesial dan terasa lewat begitu saja dari pandangan.

Ending filmnya terasa malas

Review film SAS: Red Notice
Review film SAS: Red Notice Via Istimewa.

Plot twist yang datar nan kentang bukan satu-satunya hal yang mengecewakan dari SAS: Red Notice. Ending film ini dimulai dengan pertarungan satu lawan satu antara Tom dan Grace. Sebenarnya enggak ada yang salah dengan pertarungan mereka berdua. Namun, mengapa harus dipaksakan ada momen sentimental ketika mereka bertarung, yang mana Grace merasa memiliki banyak kemiripan dengan Tom.

Masalahnya, interaksi antara Tom dan Grace bisa dibilang cukup minim di sepanjang film. Bagaimana bisa Grace merasa memiliki kemiripan dengan Tom jika momen mereka bertemu saja tidak banyak? Jelas sekali bahwa sutradara dan tim penulis lupa membuat pembangunan hubungan antara Tom dan Grace, tetapi dengan mudahnya memasukkan elemen sentimental tersebut, mungkin supaya sesuai dengan novelnya.

Ketika masalah tentang Grace dan tim Black Swans-nya sudah selesai, film ditutup dengan adegan yang sepenuhnya hanya menyorot pemandangan lautan, lalu diberikan voiceover percakapan perdana menteri dan pemimpin Britgaz yang menyalahkan sang pengkhianat SAS atas kejadian yang dilakukan Black Swans. Selama melihat adegan ini, saya merasa sutradaranya sudah terlalu malas dalam membuat ending SAS: Red Notice.

***

SAS: Red Notice sebenarnya cukup potensial untuk menjadi film aksi yang menarik, asalkan filmmaker-nya tidak menyajikan plot twist-nya dengan cara yang asal lewat begitu saja. Sudah plot twist-nya kentang, filmnya juga ditutup dengan cara yang cukup malas dan tidak berkesan. Cukup disayangkan mengingat momen penyanderaan kereta di film ini sudah cukup menegangkan.

Setelah baca review film SAS: Red Notice, apakah kamu jadi tertarik menonton film aksi ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.